༊༅Chapter 01

1.8K 106 2
                                    

Pagi telah tiba, Matahari telah terbangun dari tidurnya. Begitupun dengan seorang remaja yang tidurnya terusik karena sinar matahari yang menyinari wajah tampannya itu. Oh Sehun, Sehun meregangkan otot-ototnya setelah mengumpulkan nyawanya.

"Hoam. Jam berapa sekarang?" Pemuda berkulit putih pucat itu terlihat mengambil ponselnya yang ada di atas nakas berniat melihat pukul berapa sekarang.

Matanya terbelalak tak lama setelah melihat layar ponsel, "Astaga! Jam setengah tujuh! Aku bisa telat! Eomma! Kenapa kau tid--" ucapan Sehun terhenti.

Ada apa? Ah, iya. Dia baru ingat jika kini dia tidak tinggal bersama keluarganya lagi. Sehun menggeleng lalu tersenyum kecut mengingat hal itu. "Kau harus terbiasa hun-ah, aku yakin kau bisa." gumamnya menyemangati dirinya sendiri.

Sehun terdiam sejenak dengan pikirannya, lalu matanya kembali terbelalak. "Aku bisa benar-benar terlambat!" Dengan tak sabaran Sehun segera berlari memasuki kamar mandi di dalam kamarnya itu.

>>>·<<<

"Hosh.. hoshh.." Sehun telah tiba di kelasnya tepat beberapa detik sebelum bell masuk berbunyi. Tampak nafasnya terengah-engah karena berlari dari parkiran ke kelasnya yang cukup jauh.

"Yak! Oh Sehun, tumben sekali kau datang hampir terlambat?" Kai Sahabat Sehun, sekaligus teman sebangku Sehun langsung saja melempar pertanyaan pada sehun yang masih mengatur nafasnya.

Sehun menarik nafas perlahan dan dikeluarkan, diulang beberapa kali olehnya. Lalu merasa sudah baik Sehun menjawab pertanyaan Pemuda berkulit Tan di sampingnya itu, "Aku menyelesaikan semua tugas yang Yoo Songsaenim berikan hingga larut semalam." Jelas Sehun diakhiri dengan kekehan.

Kai terperangah mendengar jawaban Sehun, "Eoh, Bagaimana bisa aku memiliki sahabat yang begitu rajin sedangkan aku saja sangat malas untuk sekedar membuka buku sebentar." Ucap Kai menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Sedangkan Sehun hanya membalas dengan kekehannya.

Tak berselang berapa lama Jung Songsaenim, Guru yang akan mengajar jam pertama pun memasuki kelas. "Eoh, aku meninggalkan sesuatu." Gumam Jung Songsaenim yang dapat di dengar oleh Sehun dan Juga Kai, mereka memang duduk tepat di depan meja guru.

Mata Jung Songsaenim langsung tertuju pada Sehun, "Eoh.. Sehun-ah, bisakah kau mengambilkan kertas hasil ulangan di mejaku?" Tanya Jung Songsaenim, Sehun hendak menjawab tapi Kai lebih dulu memotongnya.

"Biar saya saja yang mengambilkannya Songsaenim." Kata kai hendak bangkit namun kini Sang Guru menyela. "Tetapi aku meminta Tolong Sehun, bukan kau Kai-ah." Kai lantas mengerucutkan bibirnya, Sehun yang melihatnya hanya bisa terkekeh geli. "Biar aku saja Jonginie," Kai menurut dia kembali duduk sedangkan sehun segera pergi.

Sehun akan kembali ke kelasnya dengan tumpukan kertas jawaban hasil ulangan kelasnya tempo hari. Tak fokus pada jalan Sehun tak sadar di depannya ada seseorang yang berjalan sedikit berlari berlawanan arah dengannya, hingga..

Brukk..

"Awh.. appo.." lirih Sehun yang jatuh terduduk dengan kertas-kertas yang berserakan disekitarnya.

"Eoh, Gwaenchana?" Pemuda yang tadi menabrak Sehun langsung saja membantu Sehun. Sehun kenal suara ini, lantas Sehun mendongakkan kepalanya dan mendapati.. Chanyeol Hyung, ya yang ada di hadapannya kini adalah Hyung Sehun yang memang satu sekolah dengannya, sudah beberapa hari tidak bertemu dengannya.

Sehun yang sudah di bantu berdiri segera mengambil semua kertas yang berserakan, tentunya Chanyeol tak tinggal diam. Dia juga membantu Dongsaengnya itu memunguti kertas, namun baru beberapa di ambilnya Sehun sudah berkata.

The Memories [OSH FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang