༊༅Chapter 18

566 62 8
                                    

Votenya Kakak^^
---

"Eohh, Jonginie kau sudah pulang?" Wanita paruh baya yang baru saja menuruni tangga begitu terkejut melihat putranya yang tengah duduk di sofa ruang tamu tampak begitu lelah.

Jaehwa, wanita itu menghampiri Putranya itu. "Kau bilang akan disana 5 hari, lalu kenapa kau pulang lebih cepat hm?" Eomma Kai yang sudah duduk di sampingnya tampak mengusak rambut Anaknya itu.

"Aku kan rindu Eomma," Jawab kai dengan kekehannya. "Huh, benarkah? Ucapanmu itu sangat terdengar tidak serius," Kai terkekeh lalu memeluk Eommanya itu sejenak.

"Aku lelah Eomma, aku ke kamar ya.." ucap Kai,

Eomma kai hanya menganggukk. Lantas Kai berjalan menaiki anak tangga untuk sampai di kamarnya, "Kau sudah pulang, Kim Jongin?"

Kai yang hendak membuka pintu kamarnya terurung lalu menoleh ke belakang tepatnya pada seorang Namja pendek yang kini berdiri di depannya. "Hyung.. Sudah, baru saja sampai Hyung." Jawabnya.

Kyungsoo, hanya mengangguk-anggukan kepalanya sembari memandang objek lain, "Sehun?"

Huh?

·

"Aku dan Tao pergi Ge! Dadah Kyungsoo Hyung!"

Keheningan menyelimuti setelah dua pemuda yang tak lain adalah Shixun dan Tao–yang baru saja sampai di Korea, pergi keluar apartemen.

"Jadi?" Tanya seorang pemuda kecil yang duduk di Samping pemuda berkulit Tan memecah keheningan. Kris dan Kai tampak saling pandang, akhirnya kris menghembuskan nafas pasrah..

"Shixun memang Sehun,"

flashback on

Tao sedang berada di pinggir sungai. Duduk di salah satu kayu pinggir sungai dengan gagang pancing di pegangannya. "Heyy Ikannn?! Kemana kalian pergi huh?! Sudah satu jam aku menunggu tahu!" Pemuda itu sibuk mengoceh kesal.

Bagaimana tidak, dia sudah duduk disana menunggu ikan yang memakan umpannya selama satu jam tapi tidak ada satu pun ikan yang sepertinya minat pada umpannya itu.

"Sudahlah!" Kesal akhirnya Tao bangun, merapikan pancingannya serta ember yang di bawanya menenteng untuk di bawa pulang.

Namun, langkahnya terhenti. Mata Tao membulat saat melihat, "Mayat?!" Pekik Tao keras, sontak pemuda itu menutup mulutnya dengan tangannya yang kosong. Perlahan Tao menghampiri seseorang yang terkapar tak sadarkan diri tepat di pinggir sungai itu.

Tao berjongkok, "dia masih bernafas." Katanya setelah merasakan hembusan dari hidung orang yang tak sadarkan diri itu. Kepalanya bergerak ke kanan kekiri. "Aku harus minta bantuan siapa?" Gumamnya ada rasa panik di dalam dirinya kini.

"Gege!" Tao bangkit, lalu segera berlari dari orang itu.

Pergi memasuki sebuah Rumah dengan mendorong keras pintu agar terbuka,

Brakk

"Huh?! Apa yang kau lakukan?! Sudah tak menyambut kepulangan gege, lalu datang dengan tak sopan seperti it—hey?!" Tao menarik tangan pemuda yang lebih tinggi darinya itu supaya bangun dari posisi duduknya di sofa sebelumnya.

"Kau ingin membawaku kemana?!" Tao terus menarik tangan orang itu tanpa memperdulikan pertanyaan darinya. Pemuda jangkung yang terus di tarik itu akhirnya melepas tangan Tao dari pergelangannya dengan kasar.

"Aish! Ada mayat di sungai—bukan, mayat! Sudahlah Gege ikut saja!" Tao kembali menarik tangan orang itu hingga kini mereka berada tepat–didepan seseorang yang terbaring.

The Memories [OSH FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang