༊༅Chapter 09

588 70 5
                                    

"tidakkah lebih baik kau tinggal dirumah ini daripada harus tinggal sendirian?"

Namja berkulit putih pucat tersenyum pada seorang wanita di hadapannya, "Tidak usah Eomma, aku tidak mau merepotkan kalian."

"Kau tidak akan merepotkan kami, justru kami senang dengan kehadiran mu di rumah ini."

"Nde Sehun oppa~ Lebih baik kau lebih lama disini. Atau kau bertukar posisi saja dengan Kkamjong yang menyebalkan itu." Joy yang memang sedang bersama mereka di depan rumah pun bersuara.

"Ya! Tidak sopan!" Kai menjitak kening adik perempuannya itu. Joy yang tak terima kepalanya di jitak membalas perbuatan Kai.

Sehun tersenyum melihat interaksi kedua adik kakak itu. Mereka masih terus bertengkar, "Hey kalian! Berhenti!" Sang Eomma akhirnya bersuara. Joy dan Kai menurut.

Sehun terkekeh melihat wajah kusut kedua adik kakak itu, "Aku pergi sekarang, nde! Annyeong.."

Sehun pamit. Dia akan kembali ke apartemennya dengan naik bus tapi sebelum itu Sehun akan pergi ke Rumah sakit untuk melakukan Tes yang di katakan oleh dokter yang memeriksanya kemarin.

.

"Perkiraan ku benar. Kau mengidap Leukimia yang sudah memasuki stadium tiga."

Sembari berjalan di lorong menuju apartemennya, Sehun menghela nafas pasrah kembali memikirkan perkataan Sang dokter beberapa waktu lalu.

"Apa aku bisa sembuh uisanim?"

"Jika kau melakukan Kemoterapi, perlahan-lahan sel-sel kankermu akan habis."

Pandangan Sehun yang tengah melamun di jalan teralih pada seorang Namja yang sedang berdiri tepat di depan Pintu Apartemen miliknya. Dari jauh Sehun sudah dapat menebak siapakah orang itu.

Setelah menghela nafas, Sehun yang tadi sejenak memberhentikan langkahnya kembali melangkah membuat namja yang berada di depan pintu Apartemen Sehun pun menoleh ke arahnya.

"Sehunnie," panggil namja itu. Kini mereka tepat berhadapan, "Nde? Ada apa Sunbae? Bagaimana Sunbae bisa ada disini?" Tanya Sehun. Namja di hadapannya tak lain tak bukan adalah Chanyeol.

Chanyeol terlihat menghembuskan nafasnya, "Mengapa kau terus memanggilku Sunbae?" Padahal dia tahu, itu merupakan karena kesalahannya sendiri yang menyuruh Sehun tidak memanggilnya Hyung.

Sehun diam sejenak, "Karena kau memang Sunbae ku di Sekolah Sunbaenim."

"Baiklah, kalau begitu jika tidak di sekolah jangan memanggilku Sunbae."

"Lalu--"

"Panggil Hyung saja."

Bisa-bisa akan gagal rencananya yang tidak ingin bersama mereka lagi, Sehun hanya takut dirinya akan kembali bersama mereka.

Sehun mengangguk patah-patah, "Ah ne, chanyeol h..yung.."

Walau tak begitu sempurna, tapi satu kata terakhir Yang sehun lontarkan itu telah membuat Chanyeol senang bukan main, wajahnya berbinar membuat Sehun yang melihatnya tak sadar hampir saja tersenyum.

"Ada apa, Hyung?" Sehun bertanya dengan memelankan suaranya di akhir kata.

Chanyeol tak menjawab. Dia pun tak tahu untuk tujuan apa dirinya bisa sampai ada di depan apartemen milik—Dongsaengnya ini.. Sejak 30 menit dia datang pun, Chanyeol hanya memandang pintu apartemen itu.

"Hyung?"

"Ne?.. Ah, kau habis dari mana?" Sehun menaikkan alisnya, Chanyeol tak menjawab pertanyaannya. "Dari rumah Kai," jawab sehun. Tak ada niat sama sekali untuk memberi tahu bahwa dia sehabis dari rumah sakit, pada siapapun.

The Memories [OSH FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang