༊༅Chapter 08

608 76 5
                                    

''Happy Reading''
🅃ꔷ┈────────────┈ꔷ🄼

"Makan yang banyak Sehun-ah, dan Anggap saja rumah ini rumahmu juga!" Seorang wanita paruh baya sibuk memasukkan berbagai macam lauk pauk kedalam piring Sehun yang hampir penuh.

Sehun sedang berada di kediaman Keluarga Kim, tepatnya di ruang makan keluarga Kim. Dijalan saat Kai ingin pulang kerumahnya, dia melihat Sehun keluar dari satu minimarket.

Akhirnya Kai mengajak Sehun yang katanya sudah baikan itu untuk kerumahnya supaya menginap, sekali-kali katanya. Lagipula besok adalah hari libur.

Sehun hanya bisa tersenyum kikuk, "Khamsahabnida, imo."

"Eomma~"

Kai terabaikan disini, siapapun yang mau menemani nya aku persilakan..

Kai mencebikkan bibirnya, Eommanya sibuk memberi Sehun berbagai makanan. Tak tahu saja si eomma jika anaknya yang paling hitam, eh Ani, yang paling tampan:) ini juga sedang kelaparan.

"Eomma, aku juga lapar~" Kai akhirnya kembali bersuara karena tak mendapat jawaban panggilannya tadi. Sehun maupun Jaehwa–Eomma kai, menoleh pada Kai yang sedang memelas.

"Kau kan bisa mengambilnya sendiri Adeul," Jaehwa menjawab. Kai semakin memelaskan wajahnya, "Aku mau seperti Sehun.."

Sehun dan Nyonya Kim hanya terkekeh dengan kelakuan Kai. "Aigoo~ Anak eomma iri eoh?" Jaehwa memberi Kai berbagai makanan sama seperti sehun. Sehun yang melihatnya tersenyum, miris..

Kai sangat disayang oleh Eommanya, bahkan seluruh keluarganya. Tapi, bagaimana dengan sehun? Sampai sekarang saja Sang eomma dan Appanya masih membenci dan tak perduli padanya.

Kecuali kedua Hyungnya itu, Suho dan juga Chanyeol yang Sehun tau mereka sudah mulai menyadari jikalau perbuatan mereka yang membenci Sehun hanya karena Sehun adalah anak hasil dari Appa mereka dan wanita lain itu salah.

Bagaimanapun Sehun tetap adik mereka.

Ya, Sehun sudah tau semuanya sejak beberapa bulan lalu, Sehun tau bahwa dia merupakan anak hasil sang appa dan wanita lain. Dan itulah yang membuat Eomma nya berubah tepat 10 tahun lalu.

Begitupun Kedua Hyung sehun. Eommanya membuat Suho dan Chanyeol berubah dengan mengatakan bahwa Sehun bukan adik mereka, dan dia yang telah membunuh adik kandung mereka.

Mereka yang saat itu masih kecil hanya bisa percaya begitu saja, sebelum akhirnya mereka tau yang sebenarnya beberapa bulan lalu sama seperti Sehun.

"Hunnie? Kenapa kau melamun?"

Hunnie.. sudah lama sekali Sehun tak mendengar panggilan itu. Tak menjawab, Sehun malah menundukkan kepalanya. Matanya berkaca-kaca.

"Gwaenchana?" Jaehwa menyentuh pundak Sehun, Sehun mengusap matanya yang telah mengeluarkan airmata lalu mengangguk sembari mengangkat kepalanya, "Gwaenchana imo."

"Kau menangis hun?" Kai melempar pertanyaannya, Sehun menggeleng. "Ani, hanya kelilipan saja." Jawab Sehun di selingi cengirannya.

Mereka tahu Sehun berbohong.

"Kau bisa menganggapku Eommamu sendiri hun-ah," Jaehwa kembali bersuara seraya mengusap Surai hitam Sehun. Sontak Sehun mengangkat kepalanya menatap Eomma sahabatnya itu. "N-nde?"

Jaehwa tersenyum, mengangguk lalu membawa Sehun kedalam dekapannya. "Nde, mulai sekarang panggil aku Eomma, Arra?" Sehun mengangguk samar di dalam dekapan Jaehwa.

Matanya kembali mengeluarkan airmata, saat ini sehun kembali merasakan Pelukan seorang ibu–setelah sekian lama..

"Aku kembali terabaikan, ttuturututu.."

The Memories [OSH FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang