Happy reading:")
Minggu pagi ini, Mika bangun dari tidurnya karena dering ponsel yang tak kunjung berhenti mengganggunya. Dicari-carinya ponsel itu dengan tangan kanan sementara matanya masih tertidur. Berat rasanya mata terbuka akan tetapi tiba-tiba terbuka lebar saat 20 panggilan tak terjawab di layar ponselnya, yang semuanya dari Arkan. Sontak saja membuat Mika tambah kebingungan lagi melihat sikap pacarnya itu, oleh karena itu Mika memutuskan untuk datang berkunjung ke rumah sang pacar setelah sarapan.
Saat hendak mencuci wajahnya, Mika dikejutkan dengan sosok bayangan hitam yang dengan cepatnya lalu lalang di belakangnya. Sontak saja membuat Mika kaget dan bertanya-tanya bayangan apakah itu tadi. Mika berusaha berpikir positif, itu hanyalah halusinasi karena sehabis bangun tidur pikirnya. Mika keluar dari kamarnya berjalan menuju dapur, akan tetapi tak sengaja melihat mamanya di luar dari jendela tengah berdiri kaku, sontak membuat Mika bertanya-tanya apa yang mamanya lakukan di luar pagi-pagi.
Tapi Mika terkejut dan sekaligus merinding saat melihat mamanya juga ada di dapur tengah memasak sarapan."Kenapa, Mika?" tanya Bu Ratna yang kebingungan melihat wajah Mika yang terpelongo.
Mika pun mengintip sedikit keluar jendela lagi, untuk melihat sosok mirip mama yang barusan ia lihat. Mika semakin merinding saat sosok menyerupai ibunya itu tidak ada lagi di luar. Bulu kuduknya berdiri, wajahnya menjadi pucat lemas akan tetapi Mika berpikir untuk tak perlu memberitahu siapapun tentang ini. Mika memeluk erat mamanya lalu menciumnya, mereka sarapan berdua seperti biasanya.
"Mah, maaf yah kalau selama ini Mika banyak salah" ucap Mika memegang tangan Bu Ratna.
"Mika, kamu kok ngomongnya gitu? kayak mau pergi aja" kata Bu Ratna sedikit kesal.
"Cuman mau minta maaf doang, selama ini kan Mika banyak banget nyusahin mama" tambah Mika berkaca-kaca.
"Mika, tanpa kamu minta maaf pun, orang tua mana sih yang maafin anaknya sendiri!" kata Bu Ratna mengelus kepala putri tersayangnya itu.
Mika meminta izin untuk pergi ke rumah Arkan, lalu ia segera bersiap-siap dengan membawa banyak sekali mainan baru yang disimpan tapi tak pernah dipakai hingga sekarang untuk diberikan kepada Miya yang lucu dan menggemaskan. Mika memakai kemeja putih bermotif hati hitam, celana hitam, serta sepatu kets berwarna merah. Rambutnya yang terurai lurus tapi menjadi pembeda dengan tampilannya silam.
Mika pergi diantar pak Piko, pak Piko sendiri heran kenapa Mika menjadi pendiam belakangan ini, tidak seperti dulu yang selalu ceria, tertawa dan tersenyum sendiri, Mika yang dulu selalu menyapa pak Piko dan menggodanya telah pergi entah kemana.
Tak lama sampailah Mika di rumah Arkan, diketuknya pintu beberapa kali lalu seketika terkejut melihat orang yang membukakan pintu. Ayah Arkan membukakan pintu, menatap Mika dari ujung kepala sampai ujung kaki lalu bertanya siapa dia.
"Kamu siapa? ada keperluan apa?" Ayah Arkan melontarkan banyak pertanyaan yang membuat Mika gugup mati gaya.
"Oh, itu om anu" ucap Mika tak jelas karena takut melihat wajah Ayahnya Arkan yang tak kalah datar dari anaknya.
"Ayah, itu Mika. Pacarku" sahut Arkan yang tiba-tiba berlari histeris keluar dari kamarnya saat mendengar suara Mika.
Ayah Arkan, pak Firman terkejut tak percaya mendengar kalimat yang baru saja dilontarkan oleh putranya. Tak pernah terbesit sedikitpun olehnya Arkan telah mau menerima orang lain dalam hidupnya, membuat pak Firman penasaran dan bertanya-tanya tentang Mika. Apa yang membuat Arkan mau menerima dan membuka hatinya untuk Mika setelah selama ini bahkan enggan untuk berinteraksi dengan manusia lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Cinta Cowok Indigo(OPEN PO)
Novela JuvenilIni cerita horor ber-genre komedi romantis? Atau cerita komedi romantis ber-genre horor? [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 👑Rank 8 INDIGO👑(11/20) #1 Tahayul(22/5/20) #2 Komediromantis(2/6/20) #6 Roh(23/5/20) #6 Tangis(7/9/20) #19 Tragedi (27/5/20) #26...