bab 17

17.5K 1.1K 23
                                    

.
.

Taehyung merapikan long coat hitam pekat nya, tak lupa menggunakan masker beserta kacamata hitam untuk tidak menarik perhatian para awak media.

Ia berjalan menuju tempat parkiran berada, sudah mendapati yoongi yang tengah duduk manis di kursi penumpang dan pakaian yang tak jauh berbeda dari nya.

"Ada apa lagi sekarang?" taehyung mengambil sepasang sarung tangan putih di dalam kantong coat nya.

"Dua sepasang tikus yang melakukan korupsi di perusahaan selama 1 tahun lama nya" sahut yoongi masih setia memejamkan kedua mata nya.

"Maka dari itu aku tak pernah mengalami peningkatan, sial" geram taehyung. Walaupun harta miliknya tak memiliki batas, tetap saja hal yang merugikan harus segera dimusnahkan.

dan...

nyawa adalah jawabannya.

"Hyung, apa kau tahu panti asuhan eternal shine?"

"Kurasa nama itu tak asing, aku akan menyelidik nya nanti. Kenapa kau menanyakan panti itu?"

"Tempat jungkook diasuh dulu" sahut taehyung tersenyum kecil kala melihat setiap inci foto jungkook sedang tertidur dengan mulut terbuka.

Sebelum berangkat, taehyung sempat mengambil beberapa gambar kelinci nya yang sudah terlelap di atas pangkuan nya. Mungkin efek kemarin malam ditambah rasa pening, jadi si manis meminta untuk beristirahat sebentar beberapa jam kemudian.

pada saat itu lah taehyung mengambil kesempatan untuk pergi ke markas bersama yoongi, dia sudah menyuruh beberapa bodyguard untuk menjaga jungkook dari luar ruangan agar menghindari hal-hal yang tak menggenakkan.

Dan berharap mereka kembali sebelum jungkook bangun dari tidur cantiknya.

jimin? ia tak asing dengan kehidupan gelap yang dijalankan oleh taehyung dan yoongi, karena dia sendiri juga sering kali bermain di markas milik taehyung berada. Bahkan ikut belajar teknik bela diri dan menggunakan senjata sniper.

"Kau tak membicarakan tentang kehidupan gelapmu ke jungkook?"

Taehyung menghela nafas, "Aku tak tahu harus memulai nya darimana hyung... dia terlalu polos untuk mengetahui semua ini".

"Lalu mau sampai kapan kau menutup semua ini?"

Pertanyaan yoongi membuat taehyung bungkam, ia benar-benar tak ingin merusak mata bulat polos itu apalagi dimana titik kelinci buntal nya memilih pergi dengan rasa kecewa. Ia tak ingin.

"Apa aku langsung menyeret nya? lalu menunjukkan semua koleksi kepalaku?" yoongi mengernyit melihat betapa bodoh kim taehyung jika di luar perusahaan. Rasanya otak kim itu lenyap entah kemana.

"Semenjak ada jungkook, kau semakin menjadi bodoh" taehyung ingin membalas namun mobil mereka tiba-tiba sudah sampai di depan markas.

Supir taehyung dengan sigap membuka pintu untuk tuan nya, tak lupa juga membungkuk hormat.

Kemudian taehyung masuk dengan aura dominan yang terpancar, tatapan yang menusuk dibalik kacamata hitam.

"Selamat datang Tuan V"

Para bawahannya membungkuk 90 derajat begitu melihat taehyung berjalan angkuh menuju basement dimana tempat leluasa nya untuk memusnahkan para pengkhianat yang berhasil mengusik kehidupannya.

kriettt...

Taehyung membuka pintu besi yang sudah berkarat, bau amis pun menusuk area penciuman nya. Tersenyum senang kala melihat sepasang suami istri terduduk lemas dengan mata terpejam tak lupa badan mereka yang sudah dipenuhi banyak memar dan darah segar yang terus mengalir.

"Bangunkan mereka" ucap taehyung dengan nada dingin.

Dua bawahannya mengangguk lalu membawa satu ember penuh air bercampur es batu, mereka menyiram tanpa ada rasa kasihan sama sekali.

Karena tak kunjung bangun, taehyung menampar pipi kedua nya dengan keras "bangun! aku tak punya banyak waktu untuk para pengkhianat seperti kalian!" ucap nya pedas.

"Tolong... ampuni ka..mi tuan.."

Taehyung mendecih, "mengampuni kalian? cih! jangan banyak berharap setelah melakukan korupsi di perusahaan sampai satu tahun lamanya!" si wanita hanya bisa menangis seenggukan sedangkan si pria sudah pasrah dengan takdirnya yang akan berakhir di tangan taehyung.

"Tuan... bunuh saja saya.. tapi bebaskan istri saya.." lirih nya berusaha dengan sisa tenaga untuk melakukan kontak mata dengan taehyung.

"Pria bodoh, apa kau tak tahu kalau istri mu ini sering keluar masuk salah satu bar milikku? bahkan ia pernah menggodaku..."

Taehyung menyunggingkan senyuman licik kala melihat raut pria itu tak percaya bercampur marah mendengar ucapan taehyung "..istrimu ini haus penis dan uang mu terkuras sia-sia karena nya"

Sang wanita hanya bisa menunduk, tak berani menatap suami membuat taehyung makin tersenyum kemenangan. "Apa kau ingin aku menyiksa nya secara perlahan?"

Taehyung mengangkat dagu pria tersebut menggunakan jari telunjuk. "Jangan! Lebih baik saya saja tuan! Saya memang tak tahu apa yang di lakukan istri saya di luar sana. Saya sudah berjanji kepada Tuhan untuk menjaga dan melindungi nya sampai akhir hidup. Jadi biarkan saya saja yang menerima semua rasa sakit ini dan tolong bebaskanlah istri saya... saya ingin sekali melihat istri saya tersenyum bahagia walau bukan dengan saya.."

"Sayang.. hiks" si wanita menangis tak tertahan melihat betapa besar cinta dan tulus suaminya.

Dor!

Timah panas itu menancap tepat mengenai kepala sang pria, taehyung mendecih pelan "walaupun ucapan suami mu cukup menghanyutkan namun yang sudah bermain-main dengan kim taehyung harus tetap dimusnahkan!"

"Hiks... tidak..! suamiku..."

Taehyung diam- memandang wanita yang memeluk erat tubuh dingin suaminya. Tersedu-sedu merapalkan kata maaf dan dirinya menyesal atas semua tindakan keterlaluan nya selama ini.

"Tuan... cepat bunuh aku! aku ingin menyusul suamiku!" histerisnya.

Taehyung tersenyum "aku berubah pikiran, kau akan ku bebaskan-

Yoongi menjadi saksi bisu di sudut ruangan, tak percaya dengan ucapan taehyung. Bagaimana bisa pemuda kim itu melepaskan lawan nya dengan mudah?

Namun, ia percaya ada maksud tersendiri dibalik ucapan nya. Yoongi kembali menunggu ucapan taehyung selanjutnya.









































































"-hidup sendiri dan dihantui rasa penyesalan terlihat lebih menyenangkan. Maka dari itu nikmati hidupmu dan rasa penyesalanmu"












































































TBC

Jangan pernah menyia-nyiakan orang yang kamu sayangi, karena penyesalan selalu datang di akhir. Dan mungkin saat itu kamu sudah terlambat untuk memperbaiki.

-unknown




























-unknown

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Baby Boy [Taekook/Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang