Bab 8 - Let's be friends

15 4 1
                                    

Jam menunjukkan pukul 6.00 pagi, Sefhia sudah duduk manis di bangku kelas sambil membaca buku novel kesukaannya. Dia sengaja berangkat pagi-pagi karena ingin melihat matahari terbit di rooftop sekolah.

Perasaan Sefhia kini sudah sedikit membaik, kejadian dua hari yang lalu saat Saga mengancam semua orang yang berani mengganggunya, mereka tidak lagi membicarakan Sefhia.

Ckieet.

Pintu kelas terbuka, Samudera sedikit terkejut melihat Sefhia yang sudah duduk di kelas sendirian, begitupula dengan Sefhia terkejut melihat Samudera yang sudah datang pagi-pagi sekali.

Samudera segera berjalan menuju kursinya. Dia duduk, lalu mengeluarkan buku Fisika dan membacanya. Karena hari ini jam pelajaran pertama akan di adakan ulangan harian pelajaran fisika.

Suasana canggung datang menghampiri Sefhia. Di dalam kelas hanya ada Sefhia dan Samudera. Kelas yang sepi hanya ada suara detakan jam dinding. Sefhia sedikit menengok ke arah Samudera yang sedang membaca buku, namun Sefhia segera berpaling kembali membaca novel karena tidak tahan melihat wajah tampan yang dimiliki Samudera.

Sefhia ingin sekali lagi melihat wajah Samudera, dia menengok kembali untuk melihatnya namun mata Sefhia langsung bertemu dengan mata Samudera yang sedari tadi memperhatikan Sefhia.
Sontak Sefhia dan Samudera saling memalingkan wajah.

"Aduhh ketauan gue!" Gerutu Sefhia yang tengah menutupi wajahnya dengan buku novel.

Tok..tok..

Tiba-tiba seseorang mengetuk meja Sefhia.

"ASTAGA." Sefhia terkejut ketika melihat seseorang yang mengetuk mejanya.

"Daripada baca buku novel, mending baca buku fisika. Jam pelajaran pertama ada ulangan." Ucap Samudera sambil mengambil buku novel yang sedang di pegang oleh Sefhia.

"GILA? BENERAN?!" Sefhia terkejut mendengarnya, karena semalam dia bahkan tidak membuka atau membaca sedikitpun pelajaran fisika.

"Buruan baca, masih ada waktu satu jam lagi buat ngafalin." Samudera berjalan kembali ke bangkunya sambil membawa buku novel milik Sefhia.

"E-eh itu bukunya kenapa dibawa?" Tanya Sefhia.

"Gue sita dulu, nanti istirahat di balikin." Samudera memasukan buku novel Sefhia kedalam tasnya.

Sefhia membaca buku Fisika sambil menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal sedikit pun. Dia kebingungan dengan sikap Samudera kepadanya. Kenapa Samudera tiba-tiba bersikap seolah-olah dia mengenalnya. Padahal ketika pertama masuk kelas, dia sendiri yang bersikap seolah tidak mengenal Sefhia.

Hal itu mengganggu fokus Sefhia untuk menghafal. Dia terus memikirkan apa penyebab Samudera yang tiba-tiba bersikap aneh seperti itu. Sampai bel berbunyi, dan guru masuk Sefhia baru sadar dan secepat kilat bolak balik membaca buku catatan nya.

• • •

Jam istirahat tiba.

Seluruh penghuni kelas berhamburan keluar untuk berkunjung ke kantin ingin mengisi perut atau sekedar mengunjungi pacarnya di kelas ingin melepas rindu, cieh.

Deftris, Keana dan Saga mengampiri Sefhia di kelas. Mereka selalu mengabiskan waktu bersama. Entah itu berangkat sekolah, istirahat di sekolah, pulang sekolah atau main di hari weekend pasti mereka selalu bersama. Ini kah yang di sebut friendship?

"Woy! Lo tumben berangkat subuh, kesambet apaan?" Tanya Saga sambil duduk di atas meja Sefhia.

"Pengen aja, gaboleh?" Jawab Sefhia.

Goodbye, Welcome Back. ABISATYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang