3. Semua Tau

3.5K 380 90
                                    

🎵Kim Jae Hwan - If I Was (Ost. Vagabond)

I'M PREGNANT

Yeri berjalan santai menuju ruangan bk disekolahnya, wanita itu tidak tau masalah apa yang telah menimpanya hingga ia harus berakhir diruang yang sangat anti baginya itu.

Dengan langkah ragu Yeri melewati koridor sekolah yang langsung dihadiahi tatapan tidak enak dari murid-murid disana, membuatnya risih dan mau tak mau harus mendengar ucapan mereka yang menyebut dirinya wanita kotor.

Yeri menggosok lengannya sendiri karena tidak nyaman, wanita itu mencoba acuh dengan semua suara itu, tapi sepertinya pertanyaan dikepalanya terjawab sudah ketika ia melihat namanya tertera dipapan pengumuman.

Disana ada selembar kertas pendaftaran Yeri ketika akan masuk sekolah ini tapi bedanya dikertas itu ada cap warna merah yang bertuliskan keluar.

Setelah membaca itu, Yeri dengan tergesa-gesa lari keruang bk untuk memastikan tebakannya selama ini, akankah semuanya berakhir disini?.

Yeri mengetuk pintu ruangan bk pelan, lalu tak lama kemudian ada suara dari dalam yang menyuruhnya untuk masuk.

Yeri membuka perlahan pintu ruangan laknat itu sembari memejamkan mata, wanita itu berharap apa yang sudah ia bayangkan tak akan terjadi hari ini.

Pintu terbuka, perlahan Yeri mulai membuka matanya dan melihat semua yang ada didalam ruang bk.

Disana sudah ada Nayeon yang menangis sembari memegang ponsel Tzuyu. Diponsel itu ada sebuah vidio Yeri dan juga Nayeon yang sedang mengobrol tentang kehamilan Yeri.

Nayeon menumpukan tangannya menjadi satu sembari bergumam ketika wanita itu melihat Yeri masuk dengan mata berkaca-kaca.

"Maaf."gumam Nayeon lirih.

Yeri tak langsung menunjukan ekspresi kagetnya saat itu, ia masih diam dengan seribu bahasa, diotaknya masih banyak sekali pertanyaan yang belum terjawab kenapa rahasianya selama dua bulan ini bisa terbongkar.

Tzuyu tersenyum picik pada Yeri."Bagaimana? Sudah terbukti bukan, wanita koyornya adalah dirimu, jadi kemungkinan besar kau lah yang telah menggoda Jung Jaehyun waktu itu."ujar Tzuyu dengan logat menghina.

Gadis tinggi nan cantik itu mengambil ponselnya dari hadapan Nayeon lalu berjalan menghampiri Yeri yang masih termenung didepan pintu.

Tzuyu mendekatkan bibirnya tepat ditelinga Yeri lalu berbisik."Siapa ayah bayi itu? Apakah kau menjual dirimu dibar seperti Nayeon? Miris sekali hidup kalian."celetuk Tzuyu sembari melenggang pergi dari ruangan bk.

Melihat Tzuyu sudah pergi, lantas Yeri langsung berlari menghampiri Nayeon yang menangis sembari tersungkur dibawah meja, wanita itu memapah tubuh lemah Nayeon lalu memeluknya hangat.

Yeri menarik nafasnya dalam-dalam, sekuat tenaga ia tidak boleh menagis, dirinya harus kuat demi anaknya kelak."Jangan salahkan dirimu, semuanya sudah terjadi. Mungkin inilah yang diinginkan tuhan, terimakasih atas semua bantuanmu selama ini, Nay."

Nayeon menarik Yeri lebih erat, wanita itu meremas bahu mungil Yeri untuk meluapkan semua kesesalannya. Sungguh, Nayeon sangat menyesal karena tidak bisa melawan Tzuyu sama sekali demi Yeri.

Harusnya ia tadi melawan, harusnya ia membela Yeri dan mengatakan semuanya bohong, tapi apalah daya seorang Im Nayeon. Bahkan dirinya hanya bisa berkata jujur asalkan Yeri tetap baik-baik saja.

"Maafkan aku, Yeri. Aku tidak bisa melindungimu, karena Tzuyu mengatakan-,"

"Hust!."potong Yeri, wanita itu melepas pelukannya dengan Nayeon sembari menaruh jari telunjuknya diatas bibir agar membuat Nayeon diam."Aku tau semua ini akan terjadi, walaupun sekarang waktunya sangat tidak tepat, aku yakin dikemudian hari kebenaran anak ini akan tercium oleh orang sekitar juga."

I'M PREGNANT [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang