🎵Lee Suhyun (AKMU) - In Your Time (Ost. It's Okay Not To Be Okay)
I'M PREGNANT
Ting
Ting
Yeri mengerjapkan matanya, samar-samar wanita itu melihat jam dinding yang ada didepannya masih pukul lima pagi.
Dengan nyawa yang masih belum terkumpul sepenuhnya, Yeri mengambil ponselnya diatas nakas lalu melihat notifikasi pesanan disana.
Ngomong-ngomong, ini adalah bulan ke tiga Yeri setelah berpindah, yang artinya lima bulan sudah kandungan Yeri berjalan, tinggal menunggu empat bulan lagi dan si jabang bayinya akan keluar.
Tak banyak yang Yeri lakukan selama tiga bulan ini, wanita itu hanya berbisnis makanan online disosial medianya sembari mengisi waktu luangnya.
Toh uang mingguannya masih terus berjalan dari ayah bayinya, dan tentunya kegiatan berbisnis Yeri hanya sekedar cadangan kalau-kalau si ayah bayinya sudah lelah memberinya nafkah.
Tenang saja, selama tiga bulan ini Yeri sama sekali tidak menggunakan uang dikartu kreditnya, niatnya uang itu akan Yeri tabung untuk membesarkan anaknya nanti, untuk sekolah dan kebutuhan lainnya.
Sedangkan untuk makan dirinya sehari-hari, Yeri hanya mengandalkan penghasilan dari berjualan makanan online, walaupun tak banyak, tapi uang hasil jualanya cukup untuk membayar tagihan listrik dan membeli pulsa ponselnya.
Yeri menatap pesan dari tetangganya diponsel, yang isinya dia ingin memesan makanan dan bikisan pada Yeri untuk acara arisan ibu-ibu apartment nanti malam.
Tentu Yeri senang melihat pesan itu, terlebih lagi pesanan tetangga apartmentnya sangat banyak, jelas Yeri langsung menyetujuinya.
Tanpa menunggu lama, Yeri beranjak dari ranjangnya dan menuju dapur. Dengan keadaan perut yang membuncit, Yeri berkutik didapur untuk membuat sarapannya lalu pergi berbelanja disupermarket.
Selesai memasak sarapan, Yeri menyiapkan sarapan itu diatas meja dan ditinggal mandi sembari menunggu sarapannya sedikit dingin.
Tak lupa Yeri melepas cincinnya ketika ingin mandi dan menaruhnya diatas kulkas.
Didalam kamar mandi, Yeri mulai melucuti semua pakaiannya, wanita itu menatap pantulan dirinya didepan cermin sembari mengelusi perut buncitnya.
Yeri mengelusnya dari atas sampai bawah, lalu mengukur perutnya seolah besok akan bertambah besar.
"Tumbuhlah dengan baik. Walaupun, tak bersama ayahmu."gumam Yeri lirih, wanita itu menatap matanya dicermin yang mulai berkaca-kaca lagi.
Bayangkan saja, mana ada wanita sekuat Yeri dalam masalah ini. Berbohong setiap hari tentang suaminya, tersenyum tanpa henti setiap bertemu orang lain seolah hidupnya seperti tak ada masalah.
Yeri sempat lelah dengan semuanya, tapi ia kembali ingat ucapan Jinsol, dirinya tak boleh lemah, semuanya akan berakhir sebentar lagi.
Hanya tinggal menunggu sebentar lagi.
Yeri tersenyum dibalik mata berkaca-kacanya."Seberapa pun lemahnya diriku nanti, aku berjanji tak akan menangis dihadapanmu anakku."gumam Yeri sebelum dirinya mengguyur tubuhnya dengan air sower dan mandi.
Lima belas menit Yeri mandi, wanita itu kini sudah rapih dengan pakaian santainya, baju kain wol warna putih dan celana bahan panjang sangat pas sekali ditubuh buntingnya, tak lupa Yeri juga mengikat setengah rambut pendeknya agar terlihat lebih tertata.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M PREGNANT [✔]
FanfictionKim Yerim adalah gadis miskin yang ditinggal meninggal oleh kedua orang tuanya karena hutang. Hidupnya tambah menderita lagi kala tetangganya merawatnya, bahkan Yeri selalu dijadikan budak oleh wanita itu, terlebih lagi wanita itu memiliki anak yang...