Note : aku persembahin bagian baru untuk kalian. Kalau ada tanda daun jatuh berarti itu cerita yang tak berjudul ataupun short story.
Haechan masih merenung di bawah gerlapan bintang. Dirinya tak pernah tau dan takkan pernah tau kesalahan apa yang ia lakukan sampai membuat keadaannya seperti ini.
Menangis sudah tak berguna lagi di dalam kehidupannya. Karena sebanyak apapun air mata yang ia keluarkan semua itu tak bisa mengubah kehidupannya.
Dia masih ingat jelas dengan perkataan teman-temannya di sekolah.
*Kau tau siswa yang bernama lee haechan ? Aku sangat iri dengannya. Dia memiliki kehidupan yang mewah beserta orang tua yang sangat dipandang. Aku ingin mempunyai kehidupannya*
Haechan tak jamin mereka akan hidup bahagia setelah tau fakta asli di dalam kehidupannya.
Hidupnya hancur. Kenapa mereka dengan segampang itu menghancurkannya ?
Dengan pertengkaran mereka mampu untuk menghilangkan senyum ceria haechan dan menggantikannya dengan sejuta ketakutan akan dunia luar.
Takut.
Haechan bahkan pernah memilih untuk menghilangkan nyawanya supaya tidak melihat mereka lagi.
Dia juga bahkan pernah memilih menginap di rumah sahabatnya berhari-hari hanya untuk menjauhi segala keterpurukannya.
Karena saat dirumah hanya terdengar suara piring pecah dan adu mulut yang mengisi kekosongan malamnya.
Hari-hari yang dilalui pun tidak menyenangkan karena di dalam sekolah ia adalah anak introvert; penyendiri dan tak punya teman.
Mereka hanyalah teman yang palsu dan ember. Hah sungguh tidak usah ditemani orang seperti itu.
Saat ini haechan berada di rooftop sebuah gedung pencakar langit di ibu kota. Tidak untuk bunuh diri hanya menenangkan diri sebelum ia balik ke realita.
Tanpa sadar ada sepasang mata yang sedari tadi sudah melihat haechan.
"hai" sapa dia sambil menepuk pundah haechan pelan.
Haechan mulai menengok ke arah seseorang tersebut, "kau siapa ?"
Dia menjulurkan tangannya dan haechan juga menerimanya. Tangan dia sedikit dingin sepertinya ia sudah terlalu lama di gedung ini.
"aku mark dan kau siapa ?"
"haechan"
Mark duduk di sebelah haechan tapi di antara 2 orang itu tidak ada yang mau memulai percakapan kembali.
"kenapa kau kemari ?" haechan hanya menggeleng lemah dan menggumamkan kata lelah dengan pelan.
"pasti masalah hidup kamu berat banget ya sampai kamu akhirnya kesini ?" haechan sedikit terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh mark.
"bagaimana kau tau ?"
Mark mulai menceritakannya, "kau tidak tau ya disini tempat untuk melarikan diri dari semua beban hidup ? Aku diajak kesini oleh temanku dan pemandangannya membuat kita santai"
Entah karena apa mark memeluk haechan, menenangkannya dan mengusap punggung haechan lembut yang membuat si empu yang dipeluk mulai menitikkan air mata kembali. Tak seperti sebelumnya kali ini haechan menumpahkan segala emosinya di dalam tangisan yang ia keluarkan.
"kau tau kau tidak sendirian di dunia ini. Kau boleh menceritakan semua hal denganku. Aku berjanji akan menjagamu dengan tenaga yang kupunya. Haechan adalah anak yang ceria"
Tamat
Note : sebenarnya ini kisah nyata yang ada di hidupku. Cuma mau numpahi segala emosi aja kok. Kalian pasti juga pernah kan ada di dalam posisi sendirian dan gak bisa kasih tau ke orang lain dan satu hal yang harusnya buat diri kalian nyaman malah jadi tempat masalah
Happy eid yorobun~
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓵𝓲𝓴𝓮 𝓪 𝓭𝓮𝓼𝓽𝓲𝓷𝔂 ⁺˳✧༚
Teen Fictiononeshoot series with jaehyuck, markhyuck, nohyuck and 2 other ⚪︎ ⚪︎ ⚪︎ ^tentang markhyuck -^ jaehyuck ^_^ nohyuck Dan 2 lainnya rahasia dong >>>setiap judul bab adalah lagu barat yang mengisi setiap oneshoot yang ada berisi sebanyak 500 kata lebih...