Bel pulang sekolah baru saja berbunyi, di depan kelas XII Mipa-2 sudah ada Mark yang menunggu Nova. Sedangkan Nova masih sibuk merapihkan barang-barangnya.
Hari ini Nova mau menepati janjinya untuk menemani Mark mencari hadiah.
"Cie Nova cie, sama adek kelas." goda Lisa yang sejak dari kantin selalu menempel pada Nova.
Nova hanya diam, malas meladeni godaan teman barunya, "Gue duluan ya Lis." ucapnya sambil mengendong tasnya.
"Oke, have fun ya!" balasnya, lalu membisikan sesuatu pada Nova, "Kalau jadian jangan lupa traktir."
Nova terkejut mendengar itu, "Lo lupa kalau gue udah punya Vergan?"
Kali ini Lisa yang terkejut, "Loh? Bukannya lo udah putus sama Vergan? Terus Vergan sekarang pacaran sama anak IPS, namanya Sera ya kalau gak salah."
Nova menghela napas, bingung mau menjawab apa. Jadilah dia hanya diam lalu meninggalkan Lisa begitu saja. Membuat Lisa terheran-heran.
"Udah? Mau pulang dulu apa langsung berangkat aja?" tanya Mark begitu Nova keluar dari kelas.
"Pulang? Ngapain?" Nova bertanya balik.
"Siapa tau lo mau ganti baju dulu."
"Boleh?"
"Ya boleh lah, ya kali gak boleh!"
Nova berpikir sejenak, tidak apa kan membawa Mark kerumahnya? Lagi pula ayahnya pasti sedang bekerja di rumah Ten, mungkin hanya ada ibunya di rumah. Jadi tidak akan ada keributan.
"Kerumah gue dulu ya, ganti baju dulu, biar habis temenin lo, gue bisa langsung ke warung pak Rail."
"Pak Rail? Siapa?"
"Tempat gue kerja."
"Lo kerja? Kenapa kerja? Kan bentar lagi lo mau ujian, harusnya lo fokus ke sana."
"Gapapa, kepo lo."
"Dih bangsul, ditanya juga."
"Berisik, ini jadi gak? Kalau iya ayo cepet berangkat. Nanti ke sorean."
Mark hanya menghela napasnya, Nova masih tertutup padanya, "Iya qaqa. Ayo naik."
Ting!
Line!Sepuluh
|Lo dimana, anjg?
|Gue ke kelas lo gak adaDih, kalem dong|
Gue kira lo gak bakal mau pulang| sama gue.|Jadi sekarang lo dimana?
|Gercep, capek gue nyari loGue sama Mark |
|Dih?
|Sejak kapan kalian deket?Gue gak deket sama dia kok|
Cuma temenin dia nyari hadiah, buat| balas dia yang sering nolong gue.|Gue selalu nolong lo gak pernah dibales
|Orang lain dibales
|ApaantuhSensi amat lo|
Dahlah, gue mau bantuin Mark dulu|
Lo langsung pulang aja|
Maaf bikin lo nunggu||Tau gini gue gak bakal nunggu lo dari setengah jam yang lalu
Iya maap Ten|
KAMU SEDANG MEMBACA
RELATIONSHIT
Teen FictionKuberitahu satu hal, percuma mempertahankan hubungan yang hanya diperjuangkan oleh satu pihak. Jadi, buat apa bertahan? Karena yang selalu berjuang ada saatnya untuk menyerah, dan berhenti.