"Taehyung?"
Sepuluh detik berlalu dan Jungkook mengernyit aneh ketika sepupunya itu tidak kunjung menyahut panggilannya, padahal telinganya sedang tidak disumbat tapi tidak dengar apapun-- well, mungkin dia sedang tidak fokus hari ini.
Oh, tidak juga. Sebenarnya Jungkook sadar jika bukan hari ini saja Taehyung tidak fokus, melainkan dari seminggu yang lalu. Taehyung kadang terlihat melamun, entah apa yang ada dalam pikirannya-- sebenarnya itu agak mengkhawatirkan, Taehyung itu harusnya sibuk dengan skripsi, tetapi malah terlihat kacau dari hari ke hari. Penampilannya ikut berantakan.
Okay, ada satu kemungkinan yang melintas dalam pikiran Jungkook saat ini, meskipun kemungkinannya kecil tapi hanya itu yang mungkin sedang terjadi. Taehyung, sepupu brengseknya itu sedang memikirkan sesuatu yang berat, dia juga terkadang duduk diam dengan mata yang berkeliaran seperti sedang mencari seseorang, dan Jungkook maupun Guanlin berpikir kompak jika Taehyung mencari omega berkulit seputih susu yang seminggu tidak masuk kuliah karena heat.
Memangnya apa lagi?
Taehyung tidak pernah bertingkah aneh seperti ini sebelumnya, dan Jungkook agak kasihan juga, berbeda dengan Guanlin yang santai-santai saja melihat temannya bertingkah aneh.
Katanya 'biarkan saja, beri waktu untuknya menyelesaikan masalahnya sendiri.' dan Jungkook menurut untuk tidak memborbardir Taehyung dengan berbagai pertanyaan bersifat menekan, karena demi tuhan! Jungkook sudah amat geram dengan tingkah idiot Taehyung yang masih saja berusaha menyangkal perihal fated matenya yang mungkin sedang kesulitan.
Tetapi, seperti kata Guanlin, untuk sementara biarkan saja dulu.
"Apa yang kau cari sebenarnya?" tanya Guanlin dengan nada dibuat agar tidak terlalu penasaran, arah matanya terfokus pada game di ponsel.
Jungkook yang sedang menyesap kopinya beralih menatap Taehyung, penasaran dengan jawaban apa yang akan diberi sepupunya itu.
Taehyung sedikit tersentak, namun dengan cepat dapat menguasai diri dan berdehem canggung untuk meredam keterkejutan dari pertanyaan mendadak Guanlin. "Apa aku terlihat seperti sedang mencari sesuatu?"
Jungkook kali ini mendengus bosan, "Jangan kira kami bodoh, Taehyung. Beberapa hari ini kau terlihat tidak fokus, aku beberapa kali memergokimu melihat ke sana ke mari seperti mencari seseorang."
"Jika kau mengatakan yang sebenarnya mungkin kami bisa membantumu mencari sesuatu atau mungkin seseorang yang kau cari itu," lanjut Guanlin menambahi kalimat Jungkook.
"Aku tidak mencari bocah itu! Jangan mengarang!" sentak Taehyung tiba-tiba.
Guanlin terpaksa mengangkat wajah dari layar ponsel untuk melihat wajah geram Taehyung di seberangnya, sementara Jungkook yang sedari tadi memerhatikan tingkah Taehyung menyeringai kecil.
"Well-- aku dan Guanlin sama sekali tidak menyinggung soal bocah yang kau maksud."
"Sialan!" desis Taehyung kesal, dia memilih beranjak dari kursi, meraih tasnya tidak santai dan pergi dari sana dengan langkah lebar. Rahangnya tampak mengeras sepanjang perjalanannya entah ke mana.
Guanlin menggelengkan kepala, entah kenapa merasa terhibur, "Insting alpha lebih kuat dari yang kita semua kira."
Jungkook mengangguk setuju dengan kekehan ringan. "Heck, aku benar-benar ingin menghajarnya."
"Tidak perlu, karena tidak lama lagi dia akan mendatangi Yoongi dengan sendirinya."
"Entahlah, aku masih tidak yakin. Aku khawatir dia melakukan hal bodoh jika pikirannya masih berpikir bahwa memiliki omega lelaki adalah sebuah kemalangan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Enduring Bond |taegi-abo| (Complete)
Manusia SerigalaTaehyung tidak muluk-muluk dalam hal pasangan hidup, tidak perlu cantik asalkan dia bisa menjadi ibu yang baik untuk anak-anaknya kelak, dan yang terpenting harus perempuan. Sementara Yoongi terlahir sebagai omega, satu dari sekian ribu werewolf den...