Bab 17. Kaalillya --- Nama Yang Terlarang

17.2K 1.7K 86
                                    

Di dedikasikan untuk fajrina02

Ngilangin para Selir mah udah alur nya:D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ngilangin para Selir mah udah alur nya:D

Nb: fajrina02---Pangeran Leonard juga gak maulah kalau jadi piala bergilir, ada alasan setiap Pangeran Leonard ambil Selir. Apa alasan? Nanti di bahas kalau alur nya udah nyampe sono:p

Thank you for 1,48K Viewers di Bab 16:D

Tandai typo!

Ps: Jangan lupa bahagia:)

•••

"Pemberian nama oleh orangtua kepada anak nya, seperti do'a terbaik dan harapan mereka untuk kehidupan Sang anak kelak dan ... Tiada satupun yang bisa merubah nya kecuali orangtua itu sendiri~"

- Carrissa De Zeuss



Matahari mengintip malu-malu sepasang kekasih yang tengah tidur dengan posisi berpelukan di sebuah Pendopo tua setelah menghabiskan malam bersama. Selir Sita mengerjapkan mata nya---menyesuaikan sinar matahari yang masuk ke retina nya. Ia menoleh---mendapati wajah tampan Sang Raja dengan rona bahagia di wajah nya. Ia mengecup pipi Sang Raja, lalu memakai kembali pakaian bangsawan nya cepat---membelakangi Sang Raja.

Selir Sita terkesiap saat seseorang memeluk tubuh nya dari belakang. Ia meremang lantas menutup mata---menikmati saat merasakan lidah basah nan panas pria itu menyusuri leher nya dengan sensual tanpa meninggalkan jejak. Selir Sita melenguh geli saat tangan Raja Ordos mengusap perut rata nya dengan gerakan naik turun.

"Ya---yanghh ... Muliahhh,"

Tubuh Selir Sita berjengit geli begitu salah satu tangan yang mengusap perut nya itu turun perlahan---masuk ke dalam rok---kain sutra panjang nya dengan berani. Selir Sita menahan tangan itu sembari menggigit bibir---menahan desahan saat pria itu mulai mengusap lembut inti nya. "Eungh..." desah nya pelan saat satu persatu jemari pria itu memasuki nya---memanjakan nya dengan kenikmatan bercampur sedikit nyeri.

Kini, tiga jari pria itu berada di dalam inti nya. Selir Sita menggigit bibir nya resah saat merasakan sesuatu yang keras menusuk belahan bokong nya.

Raja Ordos menginginkan nya lagi...

"Apa semalam tak cukup, Yang Mulia?" tanya Selir Sita dengan napas terengah karena rayuan jari pria itu di inti nya. Raja Ordos menggeleng. "Kewanitaanku masih nyeri karena semalam, Yang Mulia. Lagipula ... Aku harus segera kembali ke Istana sebelum orang lain menyadari jika aku tak ada di Istana." tambah Selir Sita memberi pengertian.

Permaisuriku~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang