15.

67 17 0
                                    

⭑⭑⭑

Sekarang Alena sudah berada didalam kelasnya, belum ada satupun murid yang sudah berada didalam kelas. Kelasnya jadi terlihat menyeramkan.

Satu menit berlalu, namun tetap belum ada yang datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu menit berlalu, namun tetap belum ada yang datang. Disaat yang menurutnya menyeramkan, ia malah ingin pergi ke toilet. Sungguh tidak mendukung keadaan, sekarang ia sudah berada di toilet dan segera masuk di salah satu toilet disana.

Setelah ia keluar, ternyata di hadapannya sekarang sudah ada Yina. Ah, apakah Yina akan mencari masalah lagi. Sungguh Alena sangat malas, tapi Yina tidak mungkin membiarkannya pergi setelah sudah berhadapan.


"Eh ternyata lo disini? Baguslah gue gaperlu ke kelas lo." Yina

"Berarti beruntung lo, to the point, mau apa?" Alena

"Sama kayak apa yang gue bilang lusa kemarin, gue mau lo jauhin Arveen." Yina

"Oh gitu, sama kayak yang gue bilang, gue gamau jauhin Arveen karena dia milik gue, lo gaada hak." 2 detik setelah Alena berkata seperti itu, Yina mendorongnya kearah wastafel.

"Sakit anj_ng." Alena

"Jauhin atau gue bakal kasih yang lebih dari ini?!" Yina


"Jawaban gue tetep sama, gue gamau." Alena


"Aduh sialan, jangan tarik-tarik rambut gue dong!" Alena

"Oh gamau gue tarik? Kalo muka lo gue gores aja gimana?" Yina

"Diem ga lo?! Kalo lo berani deketin gue, gue bakalan laporin lo nanti." Alena

"Laporin gimana? Disini gaada cctv, dan lo gaada bukti, Alena." Yina

Sial sekali, didalam sana Alena sungguh ingin melawan Yina, tapi apa yang bisa ia lakukan hanya dengan tangan kosong? Sedangkan Yina membawa cutter.

Menyebalkan, Alena berharap ada orang datang dan menyelamatkannya, jika boleh Alena berkata jujur, Yina terlihat seperti pasien rumah sakit jiwa yang baru saja kabur dan ingin menyiksa orang lain.

Jika ia membawa sesuatu untuk melawan, bisa ia pastikan jika Yina akan kalah dengannya. Sedangkan sekarang ia tidak membawa sesuatu, yang ada malah goresan di tubuhnya semakin banyak karena ulah Yina.

"Udah deh Yina, lo kalo kau bunuh gue itu nanti aja sekalian didepan Arveen, kalo gini lo penakut dong?" Alena

"Kalo langsung dibunuh ga seru, gue pingin lo tersiksa dulu." Ucap Yina lalu meninggalkan Alena yang sudah penuh dengan darah disana.

ꜜ៹ଓ!‹ . Neptunus - WonSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang