Part Fourteen

127 23 0
                                        

*******

Skip at Jeguk Hospital

Didepan ruang gawat darurat sudah berdiri Choi Inha dia sedang menangis membuat orang sekitarnya melihat dengan simpati. "Inha-ssi"teriak Dongwoo. Dia menoleh kearah suara tersebut dan segera berlari ke Dongwoo memeluknya erat. "Woo-aa uri Shinhye dia....dia ada didalam Woo-aa uri Shinhye dia akan selamat kan"ujar Inha terbata bata. "Sstttt uljima tenanglah Shinhye sudah ditangani dia wanita yang kuat pasti dia akan baik baik saja"jawab Dongwoo sambil mengelus lembut surai Inha. "Tapi bagaimana dengan banyinya Woo-aa kalau dia tak selamat bagaima?"tanya Inha semakin cemas. "Tenanglah percaya kan semua pada tim medis dan juga berdoa lah agar Shinhye dan bayinya selamat"jawab Dongwoo tenang. Meskipun Dongwoo terlihat yang paling tenang diantara mereka semua, percayalah Dongwoo sekarang benar benar hancur melihat wanita yang sudah ia anggap adik tengah berjuang dengan maut. Dia juga sangat mengkhawatirkan bayi yang dikandung Shinhye saat ini.

"Ini semua salah mu Tae-ssi jika kau tak membuatnya kecewa ini tidak akan terjadi. Ini salahmu kau harus bertanggung jawab pada Shinhye. Sampai mereka terjadi hal yang tidak diinginkan. Aku akan membunuhmu Tae-ssi"teriak Inha marah. Dongwoo terus menerus menenangkan Inhayabg sedang kacau. Hati semua orang sangat terisi melihat Inha yang sangat hancur. Taehyung hanya diam dan menangis merutuki kesalahannya. "Jika terjadi hal yang buruk aku akan memberikanmu pelajaran hyung"ancam Jungkook. "Sudahlah dalam keadaan begini kita harusnya mendoakan Shin noona agar dia dan anaknya selamat"ujar Yoongi memisahkan Jungkook dari Taehyung. "Ini semua salahku hyung, aku membiarkan dia pergi. Aku tak mencegahnya, aku tak mencarinya hyung. Laki laki macam apa aku ini hyung"teriak Taehyung sambil menangis tersedu sedu. Jimin mendekat ke arah Taehyung memeluknya dan menenangkannya. "Sudahlah menyesal juga terlambat, sebaiknya kau terus mendoakan Shin noona dan calon anak kalian agar selamat. Tenanglah jangan menyalahkan diri sendiri. Mungkin ini sudah takdir"tenang Jimin. Mereka semua sangat hancur dan rapuh melihat malaikat baik hati mereka sedang menghadapi ujian.

"Aku dan Hitman Bang akan balik ke kantor dan menemui kedua orang tua mereka. Jadi aku menitipkan Shinhye pada kalian semua. Jika kalian perlu sesuatu kabari saja. Dan jika ada hal penting kalian langsung kabari kami"pamit LeePdnim. "Ne pdnim hati hati dijalan"ujar Sejin. Lalu mereka berdua berlalu dari rumah sakit. Kondisi Inha juga berangsur tenang. "Jelaskan pada kami kenapa dia bisa kecelakaan?"tanya Dongwoo. "Tadi saat aku mencarinya seseorang menelfon ku dan berkata bahwa Shinhye mengalami kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit Jeguk"jawab Inha.

Flashback

'Aigoo kau dimana Shinhye?'pikir Inha. Tak lama kemudian handphonenya berdering dia melihat siapa yang menelfonya. Dan ketika dia membaca nama yang tertera dihandphonenya dia amat senang. Karna Shinhye menghubunginya. "Yeobseoyo Shinhye-yaa kau eodisso?"tanya Inha. "Eoh Annyeonghaseo! Apa benar ini nona Inha?"tanya balik seseorang yang menelfon menggunakan ponsel Shinhye. "Yakk benar aku Inha! Choi Inha! Kau siapa berani nya kau memakai ponsel Shinhye apa kau perampok atau penculik?"ujar Inha sarkastik. "Bisa anda tenang dahulu! Kami dari kepolisian distrik Gyeonggi apa benar anda kerabat nona Shinhye?"tanya polisi tersebut. Deg....perasaan tak enak merasuki pikiran Inha "Ne tepatnya saya asisten nona Shinhye ada apa dengan dia sekarang pak?"cemas Inha. "Nona Shinhye mengalami kecelakaan yang cukup parah di tol Gyeonggi. Sekarang dia berada di Jeguk Hospital anda harus pergi kesana sekarang"jelas sang polisi.

Seperti terjatuh diatas ribuan kaca, ya sangat hancur Inha saat ini. Apa yang ia takuti benar terjadi Shinhye dia sedang berada di Jeguk hospital karna kecelakaan. Tak perlu basa basi Inha segera menancapkan gas menuju ke Jeguk Hospital. Pikirannya entah kemana yang terpenting tujuannya adalah Shinhye. 'Ini semua salahmu Kim Taehyung akan ku bunuh kau bila Shinhye tiada'racau Inha marah. Butuh waktu setengah jam untuk sampai ke rumah sakit tersebut. Segera Inha memarkirkan mobilnya dan menuju ke ruang gawat darurat. Didepan ruangan tersebut sudah berdiri beberapa tim medis dan tim polisi. "Annyeong haseo na Choi Inha imnida"sapa Inha. "Eoh noona Inha, jadi bengini nona Inha. Nona Shinhye mengalami lakalantas tunggal di tol, untuk penyebabnya karena mobil yang ditumpangi Nona Shinhye mengalami beberapa kendala. Bisa dibilang ban mobil noona Shinhye sudah agak tipis dan remnya juga hampir blong. Luka noona Shinhye cukup parah karena kepala dan badannya terpental kestir sangat keras membuat pendarahan didalam. Saat ini noona Shinhye masih dalam proses perawatan. Saya harap noona bersabar ne. Saya pergi dahulu"jelas sang polisi sambil menyerahkan tas Shinhye.

This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang