12

2.4K 303 45
                                    

Nana menyesali segala keputusannya hari ini. Mulai dari mengiyakan ajakan Yohan buat nyari kado untuk bundanya, sampai mengiyakan ajakan Yohan buat makan di resto ini.

Sumpah ya, kalo Nana tau bakal ketemu cowok tinggi ini apalagi sama cewek cantik di sebelahnya, Nana gak bakal mau. Mending rebahan di kasur empuknya sambil streaming Yutub.

Liat aja sekarang. Seungwoo, Yohan, sama Seola udah asik ngobrol sambil nungguin pesenan dateng sedangkan Nana mencoba bergelut sama ponselnya. Nana menolak untuk mengangkat kepalanya karena Seungwoo tepat di depannya. Nana gak mau liat Seungwoo yang lagi ketawa sama cewek di sebelahnya pokoknya.

Nana sedikit bersyukur ketika makanan yang mereka pesen dateng. Nana bisa pura-pura fokus makan sampe selesai dan abis itu pulang. Tapi matanya terpaku sama makanan yang di pesen Seungwoo, ayam bakar, sama kayak yang Nana pesen. Tapi bukan itu yang jadi pusat perhatiannya. Ayam yang ada di piring Seungwoo itu bagian dada sedangkan punya Nana bagian sayap.

Tanpa sadar Nana langsung ngambil ayam yang ada di piringnya dan meletakannya di piring Seungwoo lalu ngambil ayam yang ada di piring Seungwoo. Setelah itu, Nana langsung makan dengan santai.

Seungwoo yang diperlakukan kayak gitu menatap Nana dengan tersenyum. "Ternyata kamu masih inget ya mas gak suka bagian dada."

Nana yang mendengar itu langsung berhenti mengunyah. Matanya mengerjap beberapa kali, lagi nyoba mencerna apa yang barusan dia lakuin.

Yah, kan, mampus.

Nana mengutuk dirinya sendiri. Kebiasaannya dari jaman orok tuh ya begitu, nuker bagian ayam yang Seungwoo gak suka. Jadi kebiasaan sampe sekarang.

"Daripada mas makannya gak abis," kilahnya.

"Oh, jadi kamu gak suka bagian dada ya, Woo?" Itu Seola yang nanya.

Seungwoo mengangguk. "Rasa dagingnya hambar soalnya."

"Iya, aku juga gak suka."

"Kalo Nana sih apa aja dia makan. Omnivora sih, maruk juga."

"Heh, sembarangan kalo ngomong!" Sahut Nana menimpali pernyataan Yohan. Ya bener sih tapi. Nana mah apa aja doyan, apalagi gratisan. Hmm... lezat.

Setelah itu, meja yang mereka tempati penuh sama obrolan dan canda tawa, masih dengan Nana yang mencoba menghindari menatap Seungwoo.



🌹🌹🌹



"Kamu abis ini kemana, Na?"

"Pulang," jawab Nana seadanya tanpa menatap Seungwoo. Tangannya terulur buat ngambil tisu tapi ternyata gak nyampe. Untungnya Yohan peka dan ngambilin tisu buat Nana. "Thanks, baby."

"Pulang sama mas aja," ucap Seungwoo tiba-tiba.

Nana yang lagi bersihin sudut bibirnya langsung natap Seungwoo. Enggak Nana doang, Yohan dan Seola juga ikutan.

"Nana pulang sama gue aja, Bang. Lo anterin kak Seola balik," ucap Yohan.

Seola buru-buru ngibasin kedua tangannya. "Eh, gak usah. Aku bawa mobil sendiri, kok. Tadi kebetulan ketemu Seungwoo pas lagi nyari buku."




🌹🌹🌹


Nana menghela napas. Di dalem hati bertanya-tanya kenapa jadi begini? Dia pergi bareng Yohan, kenapa pulangnya malah bareng Seungwoo?

Manja ㅡ Han SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang