2

10.6K 781 24
                                    

"Ngapain nyari pacar kalo punya kamu."

"Dih. Kok jadi aku?"

"Iyalah, kamu kan adek tersayangnya mas."

Nana mendecak sinis. Udah biasa dia sama kata-kata nonsense yang keluar dari mulutnya Seungwoo. Setiap disuruh nyari pacar pasti jawabannya ada aja. Bukan apa-apa. Yang susah Nana juga. Masa mau ditemplokin anak kucing segede gini seumur hidup?

"Ya masa mau ngedusel ke aku kayak gini terus. Nanti kalo aku punya pacar gimana?"

"Yaudah jadi pacarnya mas ajaㅡ ARGH!"

Lalu dihadiahi jambakan di rambut halusnya Seungwoo. Nana pelakunya.

"Kalo ngomong tuh dipikir dulu, mas Seungwoo," ucap Nana tenang. Tapi kebalikan sama tangannya yang masih setia ngejambak rambut Seungwoo.

Seungwoo mengaduh kesakitan sambil megangin tangan Nana yang jambak rambutnya. "Iya! Iya! Tapi lepasin dulu dong ini jambakannya! Kalo mas botak kan makin ganteng nanㅡARGH!" Nana makin kuat jambaknya. "IYA IYA MAS MINTA MAAP!"

Nana ketawa puas setelah ngelepasin jambakkannya dari rambut Seungwoo. Padahal Nana ngejambaknya gak kenceng, Seungwoonya aja yang lebay.

"Malah ketawa lagi. Awas aja."

Abis ngomong kayak gitu Nana dibuat kaget sama tangan Seungwoo yang melingkari pinggangnya. Dan lebih kaget lagi ketika Seungwoo narik pinggangnya yang ngebuat tubuh Nana nempel sama tubuh Seungwoo. Posisi mereka berdua sekarang jadi berbaring hadap-hadapan.

Nana natap Seungwoo yang juga lagi natap Nana. Mata Seungwoo itu sipit, tapi kalo udah di mode serius kayak gini, siapa pun pasti bakal terhipnotis. Kayak Nana saat ini, rasanya jantungnya kayak udah mau keluar dari tempatnya. Posisi ini terlalu intim bagi Nana.

Nana nahan napas ketika Seungwoo ngedeketin wajahnya ke wajah Nana. "M...mas mau ng...ngapain?"

Tapi yang dilihat Nana malah Seungwoo yang naikkin sudut bibirnya. "Menurut kamu?"

Nana bisa ngerasain napas Seungwoo yang hangat di bibirnya. Nana udah gak tau lagi mau ngapain. Rasanya seluruh tubuhnya ada di bawah kontrol Seungwoo. Dan waktu Seungwoo makin mendekat, Nana menutup matanya dengan erat.

1 detik.

3 detik.

5 detik.

Gak ada pergerakan apa-apa dari Seungwoo, jadi Nana berinisiatif ngebuka matanya. Tapi setelah itu Nana nyesel karena yang diliatnya sekarang adalah Seungwoo dengan muka ngeselinnya lagi nahan tawanya.

Shit! Dia dijailin lagi.

Nana udah siap buat meledak ketika dengan tiba-tiba tangan Seungwoo di pinggangnya mengerat dan wajah laki-laki itu hilang di ceruk lehernya. Iya, Seungwoo ngedusel lagi sambil meluk Nana.

"Muka kamu lucu banget tau," kata Seungwoo. Dan Nana rasanya mau jambak rambut Seungwoo lagi karena sumpah! Setiap Seungwoo ngomong bibirnya selalu nyentuh leher Nana. Kan Nana jadi deg-degan.

"Ih males ah sama mas! Jail banget sih!"

"Ehe."

"Gak usah ngedusel-dusel! Meluk-meluk lagi! Mas belom mandi kan? Jorok tau!"

"Orang masih wangi gini."

Ya bener sih. Seungwoo mah emang selalu wangi. Bukan dari parfum, tapi emang wangi alaminya Seungwoo. Sebenernya Nana selalu suka aromanya Seungwoo, lembut tapi maskulin. Tapi Nana gengsi lah ngomongnya! Makanya sekarang dia ngeles.

"Bau! Sana mandi!"

"Nanti aja."

"Masㅡ"

"Mbak! Ayo turun, makan malem dulu! Ajak mas Seungwoo juga!"

Manja ㅡ Han SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang