Bab 26

153 11 3
                                    

'Tante Linda'
[Penentuan]

Part 26

Sorry for typo(s)

---------------------------------------

"Getok palanya."

"Jitak."

"Terlalu mainstream."

"Gebyurin pake aer comberan."

"Nggak ada yang lain?" Protes Salsha saat mendengar satu per satu pendapat yang dikeluarkan oleh teman-temannya.

"Tau, sama aja lo mau ngebunuh Iqbaal secara perlahan," Aldi menyilangkan tangannya di dada.

"Abis gue kesel, ini udah ampir setengah taun amnesianya kagak ilang-ilang." Gerutu Alwan.

"Ya maap," Iqbaal mendengus, "Perasaan gue baik-baik aja."

"Baik-baik aja pala lo peang!" Bastian mendengus, "Lo inget nggak sama kejadian kemaren?!"

Iqbaal menaruh tangannya didagu, mencoba mengingat-ngingat.

- Kemarin -

"Bas, ke kantin yok gue laper." Ajak Iqbaal sambil menepuk-nepuk perutnya.

"Gue lagi kaga ada duit," kata Bastian sambil masih mencatat, bukan mencatat pelajaran karena rajin. Tapi mencatat jawaban pr yang ia ambil dari buku Salsha

"Yah Bas, temenin gue kek, pelis."

"Kenapa kagam sama Aldi aja sih? Kan sekelas, daripada lo capek-capek ke kelas gue."

"Gue kan udah di kelas lo," kata Iqbaal sambil menggaruk tengkuknya. "Aldi kan ikut olimpiade sains hari ini."

"Ya lo ajak Karel atau Bagas sono."

"Mereka ada tugas kelompok sama Steffi Bella."

"Alwan? Bidi?"

"Mereka ngegame."

"Mike? Alif? Hanif?"

"Lagi direbutin cewek-cewek diperpus."

Bastian menghela nafasnya, mungkin memang takdirnya menemani cowok ganteng berpikiran setengah ini. "Oke tapi lo traktir."

"Beres."

Mendengar kata 'beres' tentu saja Bastian tidak ingin menyia-nyiakannya, dengan segera ia menggandeng tangan Iqbaal.

"Ng, Bas, mungkin gue masih sakit, tapi asal lo tau, gue masih normal."

---

"Gue ke toilet bentar Bas," kata Iqbaal sambil berdiri.

Bastian yang sedang asik memakan mie ayam mendangak, "Jangan lama-lama tapi, lo kan belom bayar makanannya,"

"Iya, lo tenang aja," kata Iqbaal menenangkan, kemudian segera beranjak menuju kamar mandi.

Setelah mangkok ketiganya ludes, Bastian menyeruput es jeruknya, kenyang juga ya makan tiga mangkok mie ayam. Mana gratis lagi, Iqbaal memang pengertian.

'Mana sih tuh anak kaga balik-balik?' Gumam Bastian kemudian beranjak dari tempat duduknya, bermaksud menyusul Iqbaal.

"Eh, eh, kamu mau kemana?!"

Bastian menoleh, mendapati mbok kantin yang sedang berkacak pinggang.

"Nyusul temen mbok."

"Bayar dulu, kamu belom bayar kan?"

"Ya makanya itu saya—"

"Apa? Ngutang?"

"Bukan git—"

Tante Linda♡ ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang