06 || MOS SMA MALDIVES 3

65 41 8
                                    

Happy Reading
♥️
•••

_____

Ribut. Kata yang tepat untuk menggambarkan kelas yang diisi gugus Reduce sekarang.

Berbagai macam hal yang mereka lakukan, mungkin siapa pun yang melihat akan mengira mereka sudah akrab dari lama, yang padahal baru saling mengenal di awal MOS kemaren, semoga hingga seterusnya gugus itu menjadi kelas penuh solidaritas.

Saat ini para kaka pendamping sedang rapat sebentar, jadi mereka leluasa tanpa pengawasan panitia itu, mereka juga sedang penuh semangat karena hari ini terakhir MOS dan akan melakukan dua jadwal terkahir yaitu perkenalan lingkungan dan ekstrakurikuler sekolah bagi peserta MOS. Dan bagian ini yang sangat ditunggu buat mereka, katanya sih pasti bisa ketemu kaka kelas yang cantik dan ganteng nanti, bisalah jadi kan gebetan..

Maklumkan aja, mereka adalah remaja yang sudah tau kata suka, kagum, dan Cinta. Bahkan terkadang dari mengenalnya cinta di masa SMA ini mengajarkan suatu hal tentang arti cinta sesungguhnya, cinta sejati yang secara tidak sadar mulai tumbuh perlahan di relung hati mereka. Melengkapi kisah kasih yang bersemi di putih abu-abu.

Terlepas dari itu semua, di pojok ruangan sudah duduk rapi melingkar 10 gadis dengan suatu pembahasan, yang membuat beberapa dari mereka teriak tidak jelas.

"Aaaaa...  Parah deh Niki, beruntung banget anjir... " teriak histeris dari salah satu kumpulan ciwi ciwi itu.

"Iya tuh, lo mah masa malah kabur, kalo gue sih bakal di situ terus sampe selesai upacara juga gak papa hahahaha" lanjut sebelah nya dengan tawa yang cukup mengerikan. Melengking gitu loh.

"Lo ah emang suka berlebihan, tapi yah ceritain detail dung kenapa bisa ketemu gitu? " kali ini Ferdella yang angkat suara, yang lain pun ikut mengangguki

"Oh itu, jadi kemaren... -" Niki pun menceritakan panjang lebar pada teman ciwi segugus nya yang kepo tingkat parah pada dia.

Ternyata adegan Niki dan Nael sudah menyebar dengan cepat layak nya burung yang terbang dengan bebas ke tiap penjuru sekolah. Oleh karena itu, kemaren Niki sempat dicegat oleh ciwi ciwi segugusnya karena mengkepoi berita burung tadi, cukup mengagetkan buat Niki sebenarnya, namun apa salah nya menjelaskan agar mereka tidak mikir yang aneh aneh pikir Niki saat itu, akhirnya mereka janjian untuk kumpul esok harinya saat jam MOS kosong, dan disinilah mereka berkumpul menjadi satu menjalin komunikasi antar satu dengan lainnya layaknya pertemanan satu kelas yang sudah akrab dengan merumpi ria.

Bukk

"Eh bodatt...." ucap cewe berdarah batak sambil mengusap dadanya

"B*bi eh! "

"Anj*ng kenapa lo.. KAGET WOY!" teriakan kebun binatang yang spontan keluar dari beberapa mulut di segerombolan ciwi itu, karena kaget akibat pukulan meja dari Coletta

Sedangkan Coletta hanya memasang watadosnya dan cengiran yang membuat mereka semua ingin menggeplak kepala nya. "Sori lah, kan terbawa suasana tadi hahaha, Niki sih.."

Mereka hanya mendengus kasar, sedangkan Eifell yang dari tadi diam membisu akhirnya membuka mulut "owh makanya lo kemaren pas upacara datang nya lambat?

"Hooh iya Eif..." jawab Niki dengan ketawa nya. "Btw aku ga tau suara siapa itu, penasaran banget padahal.." lanjut nya

Sontak yang lain langsung memandang Niki dan mendengus kesal "Setdah bege, ya suara bang Nael lah, suara siapa lagi?  Masa itu aja ga ngeh lo, hadeh" kesal Ferdella yang tepat duduk di sebelah Niki, sedang Niki hanya cengo melihat teman teman nya pada kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Moment At Seventeen (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang