01 || Flashback

157 63 39
                                    

Happy Reading
♥️
♥️♥️

"Ada yang tak hilang ketika berpisah, yakni Rasa Rindu"

_____

Prolog

Aku diam memperhatikan buku binder lama milikku yang berada tepat di pangkuanku

BINDER CHARMOLIPI

Ku buka satu persatu lembaran buku, dan tanganku terhenti di satu lembaran yang  terdapat  tulisan tangan  terukir di atas pojok kiri kertas itu

'Genelite♥️'

di bawah nya pun sudah lengkap kumpulan  polaroid grup kelas ku semasa SMA

Aku tersenyum sendu

Hanya satu kata yang terbesit dalam pikiran dan hatiku saat ini
'Rindu'

Manik mataku terus lanjut bergerak melihat setiap gambar yang ada, ku balikkan lagi ke halaman berikutnya dan yang terlihat hanya kosong, bersih, sedangkan di halaman berikutnya masih terisi tulisan tulisan lainnya.. Hm sengaja ku lakukan maybe? 

Tanpa berpikir panjang, aku langsung meraih pulpen di kotak pensil dan menulis kata demi kata, mencurahkan isi hatiku saat ini

BINDER CHARMOLIPI

HAY! Aku kembali,

Sudah lama aku tidak mengunjungi lembaran ini yang berbau kenangan akan hari hariku di tahun yang telah kulalu.

Aku sekarang ingat mengapa dulu aku menyisakan lembaran kosong di halaman ini.

Halaman istimewa untuk memecahkan tabungan Rindu ku untuk Genelite:)

Rindu tawa yang merekah bersama
Rindu senyum yang sering terukir di wajah oleh candaan bersama
Rindu kebersamaan kami
Rindu pertikaian antara satu dengan yang lainnya
Rindu jahil yang membuat geram
Rindu kekompakkan demi mendapat juara melawan kelas lain
Rindu semua tentang mereka

Rinduku pada
Masa putih abu-abu
Masa SMA
Masa indah hingga puncak di umur 17 tahunku.

'rasanya baru saja aku bersama sama dengan mereka melakukan senda gurau diiringi gelak tawa dengan suara sahut menyahut yang ricuh mengisi ruang yang penuh kenangan itu, dan di bulan ini, tepat di hari spesial ini,  sekarang usia ku sudah 19 thn' - batinku terus berkata dengan tangan yang masih asik menari di atas buku

Sudah 1 tahun lebih aja ga ketemuan

Jujur kadang aku berpikiran apakah mereka melakukan hal yang sama seperti diriku saat ini, atau mereka sama sekali menganggap hal ini biasa saja atau.... Melupakan nya??

Tapi itu tidak lah penting, karena intinya aku sangat bersyukur pada Tuhan yang mempertemukan ku dengan mereka

Walau akhirnya kami dikejutkan dengan suatu hal yang tidak pernah terpikirkan.......

Semua terasa begitu cepat,
Kami sebagai pemeran di  atas panggung di takdirkan bertemu tanpa perpisahan oleh  naskah dari sang sutradara

Moment At Seventeen (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang