Sixteen

9 1 0
                                    

Affan dan Alfa kini masih bermain viva diruang tengah. Jam sudah menunjukkan pukul 14.23 WIB. Tiba-tiba ponsel milik Affan berbunyi, dan tertera nama "Ayah" Dilayar ponselnya.

Affan pun mengangkat nya dengan langsung menekan mode loudspeaker. Dan tetap memainkan gamenya dengan Alfa, tanpa menghentikan nya.

"Assalamu'alaikum yah"

"Waalaikumsalam"

"Kenapa Yah?"

"Tadi pas Ayah dikantor, Alisya nelfon ayah. Dia nangis-nangis. Katanya dia jatuh. Bener?"

"Ohhh itu, he eh yah. Bener. Pas disekolah, trus dianter deh sama seniornya."

"Lah, jadi keadaannya gimana. Kamu lagi main PS yaah, ayah denger Affan"
Ucap ayahnya sedikit berteriak.

Affan yang mendengar itu langsung, mempause permainan nya.

"Hehe iya yah, Affan udah Pause in kok. Hem, yaa luka nya lumayan yah. Tapi beneran udah dibawa ke RS kok. Udah diobatin"

Tiba-tiba terdengar langkah kaki yang turun dari tangga, dan ia adalah Alisya yang tengah turun.

Alfa yang melihat itu, datang menghampiri dan membantunya berjalan. Alisya benar-benar tidak merasa grogi atau apapun. Ia rasa, Alfa sangat wajar melakukan itu. Dan hanya dasar kemanusiaan saja.

Mereka pun mulai duduk disamping Affan.

"Nahh, ini Alisya nya ada yah"

"Kasihin ke dia deh,"

"Iya yah." Affan pun menyerahkan ponselnya pada Alisya.

"Assalamu'alaikum ayah"

"Waalaikumsalam nak, gimana luka nya udaah lumayan?"

"U..udah, tapii masih sakit yah"

"Ya namanya juga luka, mana ada yang ga sakit sayang. Kamu kuat ya, ditahan dulu sakitnya"

Alisya yang mendengar nasihat ayahnya, menangis begitu saja. Pasalnya, Alisya tipikal gadis yang lumayan cukup menangis, dan jika tambah dibilangin ia akan menangis.

"Tapi,.. Beneran sakit yah. Alisya ga tahan luka yang ditangan. Sampe dijahit yah, berarti parahkan. Huuu" Tangis Alisya pecah

"Sabar nak, yaaa namanya musibah. Pokoknya kamu harus jaga kesehatan makanya. Kan udah berapa kali ayah bilang, kalau kita udah sakit, sama sekali ga enak kan. Jadi harus jaga kesehatan ya Antariksa ayah" Ceramah sang ayah

"I..iiyaa yah, Alisya jaga kesehatan. Alisya ga bakal ceroboh lagi. Oh iya yah, yang nolongin Alisya juga lagi dirumah. Namanya ka Alfa, senior Al disekolah. Ayah mau ngomong?" Tanya Alisya

Alfa yang sedari tadi bermain ponsel, sontak terkejut mendengar kalimat yang diucapkan Alisya. Sedangkan Affan hanya terkekeh. Dan tersenyum pada Alfa. Alfa menatap bingung.

"Iyaa boleh nak, mana orangnya?" Tanya sang Ayah

Alisya pun dengan santai nya memberikan ponsel Affan pada Alfa. Mau tidak mau, Alfa harus menerima nya.

"Assalamu'alaikum om, saya Alfa"

"Waalaikumsalam nak Alfa. Terimakasih ya sudah bantu Alisya. Nolongin dia, dia orangnya sedikit ceroboh nak. Jadi wajar saja jika hal itu menimpanya." Tutur sang Ayah

"Em.. Iya om. Sama-sama." Jawab Alfa singkat

"Iya Alfa, mohon dilihatin Alisya disekolah yaa. Kalau salah, tolong ingatkan. Mohon bantuannya ya nak Alfa. Terimakasih"

Antariksa CemerlangkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang