gak ketemu -13

21 4 0
                                    

Happy reading

_____________________________

Matahari sudah muncul, dan mulai menembus kain yang ada di jendela kamar gue.

Gue yang sedari tadi malam belum bisa memejam kan mata pun mulai tertidur.

Tok tok tok

"Den sudah jam setengah 6lewat" suara paruh baya terdengar di kuping gue.

Baru aja merem, masa dah di bangunin aja

"Iya bi"

Gue yang masih ngantuk itu berniat untuk tidur lagi. Tapi gue teringat dengan janji adikkelas gue.

Gue beranjak kekamar mandi, kali ini gue mandi hanya gosok gigi dan sabunan. Gue melewatkan ritual sampo.

Setelah mandi gue langsung memakai baju sekolah, bisa di bilang gue pake nya ga rapi. Karna buru buru mungkin. Dah lah biarin aja.

Tanpa sarapan dan pamit mama papa, gue langsung ke bagasi untuk menaiki motor kesayangan gue. Kali ini gue ga boleh terlambat, nanti bisa di hukum, dan bisa terlambat untuk ketemu Luna. Entak kenapa setiap mengigat nama Luna gue sangat semangat. I don't know.

Huh untung aja ga terlambat. 5 menit lagi waktu masuk kelas. Gue gak ke kelas gue. Tapi ke kelas Luna. Yap! Cari Luna lahh t0l0l:D

Tapi nihil, gue ga ketemu sama Luna. Batang idung nya pun gue ga tau tumbuh di mana. Niat gue sekarang adalah nanti gue kerumah Luna. Abis pulang sekolah! Gakboleh ada yang ganggu!. Yap!itu.

Sekarang udah waktu jam pelajaran ke2. Dan sekarang waktu nya istirahat. Males banget gue ngadepin temen dan guru gue. Pusing. Abis istirahat gue gak ke kelas. Melainkan kabur. Sebelum kabur gue nyuruh temen gue buat bawain tas gue pas pulang nanti. Dan ngasih alesan ke guru.

Gue mengendap endap di semak semak agar gak ketauan guru piket maupun satpam.

Di serbang sana ada penjaga sekolah. Gue masih binggung gimana cara nya gue keluar dari sekolah kalo ada penjaga?.

Dari pada gue kaya tadi, nyelip disemak semak. Mending gue lewat santuy di depan penjaga.

Gue lewat didepan penjaga dengan santuy.

"Mau kemana?" Tanya penjaga

"Mau ke fotocopy depan pak" jawab gue

"Loh? Emang di koprasi ga ada, emang mau beli apa?"

Aduhhh gue lupa.

"a..anu pak.. di suruh beli.. emm.. beli... Ah...iya...kertas berwarna" jawab gue gugup.

"Kok kamu jawab nya terbata bata?, Lagi bohong ya?"

Harus latihan bohong nih gue habis ini.

"Enggak pak, saya cuma lupa Mao beli apa"

"Yaudah, tapi cepet!"

"Sip pak! Thanks pak!" Ujar gue langsung kabur menjauh dari penjaga.huhh.

Gue gak naik motor kesayangan gue, melainkan naik angkutan umum. Motor kesayangan gue itu udah gue tutupin ketemen gue yang kebetulan dia lagi gak bawa kendaraan. Ya, nanti ketemuan lah. Yakali di bawa kerumah nya. Ogah banget gue nyamperin.

Sebelum gue sampai di rumah Luna, gue sempet pergi kepasar swalayan. Jujur aja nih ya,GUE GA PERNAH KESANA SEBELUM NYA, DAN INI BARU PERTAMA KALI, ADA RASA BINGUNG KARNA RAMAI YANG TIDAK TERATUR, BAU, BERISIK, DAN YA.. ITU.

gue kepasar swalayan untuk membeli makanan, tapi malah gak ada, yang ada malah sayur, buah, dan ikan air tawar.

Karna gak dapet makanan yang gue pengen gue lanjut untuk ke supermart yang tidak jauh dari pasar. Belum masuk ke supermart, gue udah liat ada tukang martabak manis, dan martabak telur. Gue beli dua dua nya, yang manis rasa nya coklat keju. Mantap gan.

Gue melirik jam yang berada di tangan gue. Dan sudah menunjukkan pukul 13.56

"why? Cepet banget, perasaan tadi masih jam sebelas kurang dahh. Apa gue yang kelamaan ya?" Tanya gue.

"Iya mas, kelamaan. Tar doi nya marah loh" sambar kang martabak. ET dahh.

"Doi? Ahh, iya" jawab gue

"Makasih bang, nih duit nya, kembalian nya ambil aja" lanjut gue sambil memberi uang berwarna merah kepada si Abang:v.

*POV Luna

"Luna, kamu besok sekolah kan ,nak?" Tanya ibu kenapa ku.

"Iya, insyaallah,Bu" ibu tersenyum.

Aku beranjak pergi ketoilet untuk membuang air kecil, tapi saat Aku ingin keluar dari kamar ibu..

Prangg (suara gelas pecah)

Aku refleks menoleh, dan aku mendapat kan gelas pecah di lantai.

"Ibu,, kenapa Bu? Ada yang bisa ku bantu?" Ujar ku agak panik karna sekarang keadaan di rumah sedang sepi, hanya ada aku dan ibu.

"Tidak,, ibu hanya perlu oksigen" oksigen? Dirumah kita tidak punya alat yang berhubungan dengan itu.

"Ibu mau aku bawa ke rumah sakit?" Tanya ku, ibu pun mengangguk.

Aku membawa ibu ke klinik. Ya, karna aku tidak mempunyai uang untuk membayar administrasi rumah sakit. Aku tidak tau di klinik ada atau tidak. Tapi mari kita coba.

Aku membawa ibu ke klinik terdekat dari rumah ku.

Aku dan ibu tidak lama disana.

Aku dan ibu pulang dengan berjalan kaki, dan ibu naik kursi roda. Kursi roda itu diberi cuma cuma oleh rumah sakit yang sebelum nya pernah ibu baringkan ranjang nya.

Saat aku mendorong kursi roda ibu kedepan pintu rumah, aku melihat seseorang yang tinggi, putih, dan memakai baju seragam sekolah dutsong.

"Loh? Ka?..."

_____________________________

Dah ah cape:*
Lop yu. Jan lupa vote. Share juga ya cerita aku ini:).
Ig:dy4dyy
Hati hati, gudang nya typo.

I'm a nerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang