Otak yang terlalu bodoh atau hati yang terlalu berperasaan?
Hari ini cukup seru namun terasa melelahkan bagi Radhifa. Seolah hari pertamanya di Artico adalah pengalaman yang membuatnya terlupakan dari rasa sedihnya.
Cklek
"Assalamualaikum...." salam Radhifa setelah masuk ke dalam mansion mewah itu.
"Waalaikumussalam..." jawab Fifi dan Queen di ruang keluarga.
"Dhifa pulang!" ujarnya.
"Kakak pulangnya kok sore banget sih? Telat satu jam dari sekolah yang lama." dumel Queen.
"Kakak itu sekolah di sekolah Swasta sayang dan disana sekolah internasional jadi rada lama pulangnya." jelas Fifi. Radhifa lalu merebahkan tubuhnya di sofa empuk samping mamanya dan enggan menggubris pertanyaan sang adik.
"Lo sekolah di Artico kak?!" tanya Queen terdengar antusias.
"Hm." jawab Radhifa singkat dengan kondisi memejamkan kedua matanya dengan tangan sebagai penopang kepalanya.
"Singkat banget sih!" protes Queen kesal.
"Sayang, kakak kamu lagi capek baru pulang. Mama aja ya yang jawab. Kakak memang dipindahin papa sama mama ke Artico." jelas Fifi.
"Wah hebat orang Artico mau nerima lo kak. Emang nya Artico mau nerima cewek bad kayak kak Dhifa?" tanya Queen remeh.
"Lo kira gue preman SMAN 12 hah?!" tanya Radhifa masih dengan mata tertutup.
"Abangnya temen gue yang bilang dia pernah liat lo tadi pagi juga sekolah di Artico." cerita Queen.
"Lo tau dari mana? Lo suka ya sama dia? Sampe-sampe mau jadi stalker abangnya." ujar Radhifa.
"Ogah! Dia cerita ke gue." jawab Queen. Lalu kembali mulai cerocos tak tau arah.
"Lo dumel ae sendiri, gua ga mau denger. Gue capek, mau tidur bhay!" ujar Radhifa lalu meninggalkan ruang keluarga.
"Lo jangan ribut, noh mama dah tidur." ujar Radhifa di sela-sela langkahnya menuju kamar tercinta.
Brakk
Gebrakan pintu keras membuat hati Radhifa senang.
"Akhirnya sampai juga gue di pulau kapuk terendol." lirih Radhifa lalu merebahkan tubuhnya di ranjang Queen size miliknya.
"Mandi dulu ah." ujarnya lalu berjalan menuju kamar mandi untuk menjalankan ritual mandinya.
Setelah waktu cukup lama dihabiskan untuk seorang Radhifa menjalankan ritual mandinya akhirnya semuanya selesai dan Radhifa sudah terlihat lebih segar dan tidak lesu lagi.
Tiba-tiba skype-an masuk dari Mauren dan Zarifah lalu buru-buru Radhifa mengangkatnya dan ingin menceritakan kesannya sehari berada di Artico.
"HELLO RADHIFA MANTAN A QUEEN OF SMAN 12!!" pekik Zarifah di sebelah sana.
"Gue telen juga mulut lo!" dumel Mauren kesal.
"Kuker banget sih lu pada!" cerca Radhifa jengah. Bukan situasi seperti ini yang diinginkan Radhifa.
"Kue kering? Aduuh Dhifa bebeb kuh! Bikin Zarifah laper aja sih! Mau tanggung jawab beliin hah?!" protes Zarifah.
"Kurang kerjaan Timeh!" ralat Mauren kesal yang sudah sampai ke ubun-ubun.
"Oh iya Fa, gimana sehari bersama Artico IHS?" tanya Mauren antusias. Zarifah pun yang semula terkapar lesu karena ngidam kue kering buru-buru menegakkan kepalanya kepo.
"Iya tuh, gimana-gimana? Ada cogannya nih pasti. Lo udah ditembak pasti yak!" dumel Zarifah kambuh.
"Mau, kalau selama nih bocah atu mulutnya ga bisa diem jan harap gue mau cerita ke lo!" ancam Radhifa ikut jengah melihat Zarifah.
"Noh Zar, mending lo diem biar makin cakep!" ujar Mauren bohong lalu Zarifah terbungkam karena kata 'Cakep' dari Mauren.
"Kesan di hari pertama gue tu bagus banget dan lo berdua tau ga? Ternyata gua se famous itu ya sampe sekolah lain tau kalo gue dijuluki A Queen Of SMAN 12!" puji Radhifa pada diri nya sendiri.
"Iww, sejak kapan sih sepupu gue yang cantik ini jadi kudet gini? Lo itu cuek, jutek, cakep, tapi pinter. Gimana ga famous sih." cerca Zarifah apa adanya.
"Bener tuh kata Zarifah, lo itu punya kelebihan dan kekurangan namun kekurangan lo tertutupi karena kelebihan lo yang super duper istimewa di mata kaum Adam." jelas Mauren. Radhifa hanya mengedikkan bahu acuh.
"Oh iya, baru kali ini sepupu gue bangga sama ke famous-annya." senang Mauren dan diangguki Zarifah.
Lalu mereka kembali bercerita dan berghibah bersama, dari mulai menceritakan Dylan dkk dan Kejora cs.
"Terimakasih tuhan masih memberikan ku hidup bahagia meski ada kekurangan satu orang berharga dihidupku. Terimakasih telah mengirimkan dua orang terbaik kembali ke dalam hidup ku untuk kembali mewarnai hari-hari ku." batin Radhifa bahagia.
⬜⬜⬜
Tbc!!!
Makasih sudah membaca RAYALA semoga kalian selalu suka dengan ceruta Author kali ini. Maaf ya untuk part kali ini memang pendek karena akan kembali panjang di next part ehehe.
Jangan lupa tinggalkan jejak dan jangan jadi Siders (Silent Readers) karena sama aja kalian ga hargain Author huwaaa. Dan yang paling kalian inget jangan COPAS cerita ini atau pun cerita Author yang lainnya.
Kalau kalian mau kalian bisa promosiin cerita in ke teman-teman kalian juga kok. Jangan lupa baca ketiga cerita Author yang lainnya ya :
1. Pertemuan Terakhir
2. Broken and Love
3. After Alter EgoJangan lupa VOMMENT dan follow ig Author @chaca0513😇😍❤
Salam hangat,
Chaca❤
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYALA
RandomSeorang gadis yang menerima perjodohan karena ingin membahagiakan orangtua. Namun, seorang gadis sebayanya datang membawa kebingungan dan ketakutan. Entah Physicopath atau mafia yang datang. Apa menjemput kebahagiaan harus semenyakitkan ini? Dont CO...