11. Menemui

117 77 51
                                    

ada yang rela terluka demi mempertahankan hubungan pertemanan.

Jam pertama pelajaran yang berakhir sempurna oleh kelas IPA-2. Pelajaran kimia yang tidak terlalu membosankan karena mereka mengerti dengan penjelasan sang guru.

Teng teng teng

"Baiklah terimakasih atas kerja samanya selama pelajaran berlangsung, selamat istirahat." ujar seorang guru perempuan yang sudah keluar dari kelas IPA-2.

"Lo ternyata pinter banget ya Fa, ga nyangka gue." ujar Kejora memuji.

"Hm." balas Radhifa singkat.

"Gini nih bahasa orang dingin." ujar Febbi.

"Lo kira gue dah meninggal?!" protes Radhifa berkacak pinggang pada Febbi.

"Ehehe ga gitu maksudnya Jomblowati!" sebal Febbi.

"Dahlah kalian berdua berantem mulu kayak Dora sama Patrick. Mending kita ke kantin!" ajak Kejora lalu berjalan keluar kelas terlebih dahulu.

"Lah Dora kan elu." jawab seorang siswa yang mendengar ucapan Kejora.

"Nama gue K.E.J.O.R.A bukan Dora!" balas Kejora kesal.

"Iya iya Kedora. Sans aja kali." jawab siswa itu lalu jalan mendahului Kejora. Kejora yang sudah kesal melanjutkan perjalanannya yang tertunda.

"Woi Bi! Emangnya dora sahabatan sama Patrick?" tanya Radhifa polos.

"Dora kan pacaran sama Tok Dalang tapi selingkuh sama Patrick." jawab Febbi asal lalu meninggalkan Radhifa yang masih terdiam sendirian.

"Begonya melebihi Zarifah." lirih Radhifa lalu menyusul kedua curut yang sudah menjadi sahabatnya itu.

Sesampainya di kantin keadaan begitu ramai namun sorak sorai tak lepas dari mulut mereka masing-masing.

"Kalau gue kayak mereka terus ketahuan Papa, diamuk gue." batin Radhifa memandangi beberapa siswi yang makan namun masih tetap mengobrol.

Mata Radhifa tak sengaja bertemu tatap dengan seseorang gadis dengan tatapan dingin dan tajamnya. Bulu kuduk Radhifa sontak merinding melihat tatapan gadis itu, berbeda dengan teman disebelahnya yang terlihat tersenyum ramah ke arah Radhifa. Namun, dengan cepat Radhifa memutus kontak mata itu.

"Kek setan aja." batin Radhifa lagi. Lalu mereka bertiga mengambil posisi di paling pojok agar tidak terganggu untuk menyantap makanannya. Tanpa menunggu lama Kejora sang ketua makan pun memesan makanan untuk mereka dan langsung melahapnya rakus.

"Doyan apa doyan?" goda Radhifa melihat Kejora yang makan terburu-buru.

"Gue doyan karena doyan sama makananya dan akan selalu doyan ya karena gue doyan dan jangan tanya lagi kenapa gue doyan ya karena makanannya doyan sama gue dan gue juga doyan sama makanannya." celetuk Kejora tak jelas.

"Makan ga baca doa ya setan!" sambar Febbi membuat Kejora menatap nanar makanannya.

"Aduh gue lupa." ujarnya. Radhifa memutar bola matanya ketika mendengar omong kosong Kejora.

"Selalu saja begitu." batin Radhifa untuk kesekian kalinya.

Selang beberapa lama akhirnya mereka bertiga selesai menyantap makanannya lalu membayarnya di stand masing-masing.

"Kalian duluan aja, gue mau beli air mineral dulu." ujar Radhifa.

"Oke, jan nyasar lu yak." peringat Kejora yang diangguki Febbi. Lalu mereka pun berlalu meninggalkan Radhifa.

RAYALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang