06🌹Nginep🍒

28 7 0
                                    


BUDAYAKAN VOTE DAN KOMEN SEBELUM MEMBACA😆

Kalian ngerasa gemes gak sama foto diatas? Kalau iya silahkan komen, karena aku juga merasa jatuh cinta pada pandangan pertama sama foto itu( ea.. )katakan kalau aku lebay, emang iya😂😂tapi beneran demi apapun itu gemess bangett, matanya itu lohh😢😘

.....

"Makanya lo hidup jangan tinggi tinggi, kalo udah jatuh kayak gini kan lo yang malu. Inget diatas langit masih ada langit. Dan diatas lo juga masih ada banyak orang yang lebih baik dari lo. Jadi stop nganggep diri lo itu berada dipaling atas."

~Nalita Vita Ningtyasari~

.....

"Tunggu!" Suara itu mencegah langkah kaki Vavinka. Gadis itupun berbalik dan melihat Arkan lah yang menahannya. Arkan pun berjalan mendekati Vavinka.

"Gue tegasin sama lo, kalo Senja bukan cewek murahan dan Senja juga bukan cewek kurbel. Lo punya kaca gak dirumah? Ngaca dulu kalo mau berangkat sekolah. Julukan itu pantesnya buat cewek yang kurang perhatian dan ngandalin kekuasaan orang tua supaya lebih famous kayak lo. Ohh...atau lo gak punya kaca dirumah, sini gue beliin!"suara itu meremehkan lawan bicara di depannya.

Ingin rasanya Arkan menghabisi Vavinka, tapi mengingat jika Vavinka adalah perempuan dia tak akan memukulnya. Karena perempuan itu dihormati bukan dikasari. Jadi Vavinka selamat dari pukulan Arkan.

Vavinka berusaha menutupi ketakutannya dengan tertawa jahat."cewek kayak gitu lo belain?! Eh cewek murahan! Lo tu secantik apa, hah? Lo punya malu berapa sih? Sampe beraninya deketin dua cowok sekaligus? Oh iya gue lupa, urat malu lo kan udah putus,"ejek Vavinka dibarengi tawa remehannya.

Arkan yang didepannya tampak sudah merah menahan marah. Tangannya sudah terkepal kuat siap memukul siapa saja yang membuatnya terganggu, tapi ia tahan karena didepannya seorang perempuan, kalau lelaki pasti sudah Arkan hajar habis sekarang. Arkan pun menepi untuk tidak melayangkan pukulan di wajah Vavinka. Ia sudah muak melihat wajah itu.

"Eh cewek sampah! Harusnya lo ngaca udah seperfect apa lo sampe bisa ngerendahin orang lain? Oh...lo iri ya sama Senja karena dia lebih laku dibandingkan lo? Mengenaskan,"tutur Vita dengan bacot pedasnya.

"Ngimpi! Sini dong kalo berani didepan gue jangan cuma diem aja ngandalin pembelaan! Cupu lo,"tantangan itu tertuju pada Senja yang sedari tapi melihat dalam diam dengan wajah datarnya yang tak ada ekspresi apapun. Senja hanya diam tanpa menanggapi tantangan Vavinka.

"Punya telinga gak sih?!"kesal Vavinka.

" lo sadar gak kalo hidup lo sama sampah tu sama. Sama sama gak ada gunanya," Tatapan Vita benar benar mematikan gerak gerik Vavinka. Bahkan gadis itu masih betah berdiri ditempat dengan rambut yang lepek karena tumpahan es teh tadi.

"Kehabisan ide ya buat bales bacotan gue? Makanya hidup jangan tinggi tinggi, kalo udah jatuh kayak gini lo juga yang malu. Inget, diatas langit masih ada langit. Dan diatas lo masih ada banyak orang yang lebih baik dari pada lo. Jadi stop nganggep diri lo tu berada dipaling atas,"ujar Vita sedikit memberi nasehat.

Ucapan itu sukses membuat Vavinka mati kutu ditempat. Terlihat dari wajahnya yang sudah merah menahan marah dan bercampur malu yang lebih mendominasi. Tapi Vavinka ya tetap Vavinka. Ia tak akan mau kalah dari siapapun.

Ia pun mengangkat salah satu tangannya hendak menampar Vita namun tangsnnya ditahan oleh Arkan dan dihempaskan kuat.

"Pergi lo!"suara itu terdengar tegas tapi sedikit membentak tersulut emosi.

Senja Ada Karena FajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang