BUDAYAKAN VOTE DAN KOMEN SEBELUM MEMBACA😊Happy Reading...
.....
"Ia tak bisa bertemu, padahal rindu sudah diujung siku. Ia terlihat baik baik saja, padahal rindu sedang memporak porandakan hatinya."~ Afriani Dwi R. (Author) ~
.....
Setelah upacara selesai semua siswa SMA Kebangsaan langsung masuk ke kelas masing masing. Pelajaran dikelas gadis itu adalah Bahasa Indonesia.
Setelah beberapa menit mereka menunggu, datanglah seseorang dengan pakaian seperti guru sambil membawa buku dan laptopnya.
"Selamat pagi anak anak!" Sapa Bu Rina (guru bahasa indonesia dan wali kelas XI Bahasa 2) kepada siswa siswinya dikelas.
"Pagi Bu!" Balas mereka serempak.
"Oke sebelum memulai pelajaran, ibu ingin mengubah tempat duduk kalian." Satu kelas langsung membelalakkan matanya kaget, mereka sudah nyaman duduk ditempatnya masing masing dan kenapa sekarang malah dirubah. Kaya doi aja ninggalin pas nyaman nyamannya. Salah satu siswa mengangkat tangannya.
"Ya gimana Doni?" Tanya Bu Rini pada Doni selaku penanya sekaligus ketua kelas.
"Maksudnya gimana ya bu? Bisa dijelaskan secara rinci?" Bu Rini pun mengangguk.
"Jadi, nanti kita bakalan pakai absen awal dan akhir. Absen satu duduk semeja dengan absen tigapuluh empat, absen dua semeja dengan absen tiga puluh tiga, dan seterusnya! Sekertaris bisa maju untuk membacakan!" Sekertaris mulai menyebutkan perpasangan sebangku.
"Afin dan Zico."
"Ani dan Zaky."
"Alam dan Yusuf."
"Aldi dan Tara."
Vita menyikut lengan Arum, "kasian Yusuf sama tara ya. Si Yusuf nasibnya bakalan dikacangin sama es terus si Tara bakalan budek dadakan gara gara Aldi," ucap Vita dramatis.
"Iya, kita doa in semoga mereka diberi kesabaran lebih."
"Amin..."
Pemanggilan terus berlanjut hingga sampai pada yang terakhir,
"Fajar dan Senja."
"Farrel dan Nalita."
Absen Vita dan Farrel urut, dan mereka absen tengah jadilah bisa semeja.
Senja mengangkat tangannya, "Bu, bisa gak saya tukeran. Saya sama Vita dan Farrel sama Fajar. Gimana bu? Boleh ya?" Nama yang disebut oleh senja juga mengangguk menyetujui.
"Emang ada apa Ja? Tumben protes? biasanya nerima kenapa ini enggak?" Pertanyaan berturut turut yang tertuju pada Senja.
"Saya gak mau sebangku sama makhluk astral Bu! Nanti kalau saya ketularan aneh gimana Bu?" Bu Rini menghela nafas panjangnya, merasakan aneh atas perubahan Senja yang tak pernah protes dan tiba tiba protes karena masalah sepele. Mungkin ia sudah tertular virusnya Fajar sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Ada Karena Fajar
Teen FictionWAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM BACA!! NANTI AKU FOLBACK ^^ Fajar Cakra Ananta, most wanted boy SMA Kebangsaan. Mempunyai sifat yang frienly tapi kadang dingin. Humoris tapi terkadang cuek. Kadang perhatian tapi tak peduli. Stefhani Senja Pranadipt...