16 : Akibat mabuk dan begadang

9 4 0
                                    

Ai am comeback! Silahkan VOTE and KOMENT!

Semoga kalian masih tetep suka ya sama ni cerita. Maaf kalau semakin gajeh.
SalmCin ~

Setelah beberapa tahun(wkwk), aku semangat banget buat update. Stay ya! Betewe, selamat IDUL FITRI bagi yang merayakan.

🖤🖤🖤

Rofi melangkah pelan menuju kamar mandinya. Dia mengambil handuk yang disampirkan digagang pintu dan menaruhnya dileher. Kepalanya sedikit teler karena tadi malam bergadang terlalu malam.

Tidak biasanya dia bergadang sampai jam dua hanya untuk menyelesaikan level-perlevel game minion rush yang ternyata menurutnya asyik itu.

Bosan dengan mobile legend or PUBG, mungkin.

Masih sedikit terhuyung, Rofi mengambil handphone-nya di nakas. Mencoba melihat pesan walau mata setengah terpejam.

AnashaMA : Rof, iijn ga majsk hrii ini. Bilng walas gue saykt.

Rofi mengernyit melihat pesan Anasha yang typo parah itu. Ah, mungkin kepalanya terlalu berputar melihat tulisan juga menjadi typo. Dia memutuskan untuk minum beberapa obat pereda nyeri lalu masuk kekamar mandi.

Berdoa saja semoga dia tidak terjatuh atau malah pingsan dikamar mandi.

***

Rofi segar sekarang. Dia benar-benar dapat fokus dengan pelajaran matematika hari itu. Bahkan saat latihan, nilainya paling tertinggi.

Patut di apresiasi mengingat tadi malam dia tidak tidur dengan cukup.

Berbeda dengan gadis random diujung sana. Tampak terkulai setelah berkali-kali disuruh berdiri oleh guru. Bahkan jam istirahat pertamanya tadi dihabiskan hanya untuk tidur dikelas.

Yumna berkali-kali memegang kepala Anasha yang juga berkali-kali terhuyung kearahnya. Tampak tidak tega membangunkan si rusuh ini.

Andai saja Anasha tidak jujur tentang alasannya tidak sekolah dan sakit, mungkin Rofi tidak perlu menyusulnya dan memaksanya sekolah. Sayangnya, efek alkohol terlalu tinggi membuatnya sedikit melayang dan jujur.

Harusnya dia tidak mabuk tadi malam! Minum alkohol dengan kadar 70% mungkin masih bisa membuatnya terjaga. Toleransinya terhadap alkohol itu tinggi. Tapi tadi malam, setan yang lebih kuat merasukinya untuk minum dengan kadar yang lebih tinggi.

Jam istirahat kedua tiba. Rofi tidak mau bersusah payah membangunkan gadis itu yang tengah dijaga kepalanya oleh Yumna agar tidak oleng dan menabrak meja.

Yumna cukup perhatian juga sama Anasha, pikir Rofi.

Rofi memilih keluar kelas. Mengacuhkan hembusan nafas kasar Anasha dan tatapan mata Yumna yang berharap.

"Anasha, lu engga mau makan siang dulu? Ayo bangun! " rengek Yumna tanpa sadar. Bahkan kelas ini hanya tersisa dia dan Anasha. Fika dan Desti sama-sama tidak masuk hari ini dan Yumna tau betul alasannya.

"dah, lar dah lu. Guwee sih sing ( yaudah, keluar dah lu. Gue masih pusing.) " ucap Anasha belepotan.

Selain hobi keroyokan dan tawuran, ni anak juga hobi tidur lama ternyata.
Yumna meraih tas Anasha yang dia yakini tidak ada apa-apanya untuk menjadikannya bantal. Remuk tangannya jika dijadikan bantal seharian. Kepala Anasha ini berat, banyak mikir kali ya.

Trak..

Dua buah benda jatuh dari dalam tas Anasha yang tidak ditutup.

Yumna melongo. Anasha memakai ini? Setidaknya dia harus paham batasan akan pergaulannya yang liar, pikir Yumna tak habis pikir.

"Lu ngerokok juga ternyata, " ucap seseorang dari depan pintu kelas. Membuat Yumna refleks melemparkan sekotak rokok dan mancis tadi. Yumna mendongak, mencoba melihat siapa yang tengah memergokinya.

Itu Reza. Si mulut paling pedas dan kasar yang cerewet digengnya Anto.
Ya tuhan, selama disekolah ini dia bahkan tidak pernah diganggu Anto walau dia pentolannya sekolah. Malah anak buahnya yang sering mengincarnya.

"Bukan pu-punya gue. " ucap Yumna gagap. Reza bersiul dan menoleh kebelakang kusen pintu. Memanggil teman-temannya.

"Duduk sebelah Anasha baru beberapa hari. Ternyata lu udah deket banget sama dia sampe ngikutin cara pergaulan dia."

Reza mendekati Yumna sambil mengomandoi dua temannya. Yang dia tidak kenal siapa. Reza mencolek kepala Anasha. Memastikan si biang kerok ini benar-benar tidur pulas.

"Gue ga liat lu di club tadi malam. Masih takut? Kuylah main sama kita." Reza mendekati muka Yumna.

Sumpah demi apapun, Yumna ingin meludahi wajah lelaki yang sok tampan ini walau kenyataannya memang tampan.

"Kita buat elu lebih berani. Main sama gengnya Dika bakal bikin lu frustasi sendiri." lanjut Reza. Yumna tergugu mendengar sebuah nama dalam kalimatnya Reza barusan.

Bahkan dia tidak sadar, Reza menyentuh pipinya.

"Za, jangan Za. Bentar lagi waktu istirahat habis. " lelaki berambut brown itu mencoba menarik bahu Reza yang tampak ingin sekali menyosor Yumna.

Yumna tersadar. Kini saatnya menyelamatkan harga dirinya. Yumna bahkan ingin mematahkan tangan Reza yang terlalu berani menyentuhnya. Sayangnya dia juga kurang berani.

Bugh!

Yumna malah memegang kepala Reza dan membenturkan dagunya ke meja. Sebenarnya tidak terlalu kuat, tapi suara gedebuk itu berasal dari kepala Anasha yang oleng membentur meja.

Reza murka. Dia tak terbiasa menghadapi cewek pembangkang.

Braak!

Reza menendang kursi didepan Yumna. Membuat Yumna sedikit berjengit. Menatap manik mata Reza diliputi kabut kemarahan.

Reza mengamuk sekarang. Membuat dua sohibnya memegang kedua tangannya.

"Sabar, Za. Dia cewek, Za! " teriak si kerempeng sebelah kanan.

"DASAR LU, BITCH! BILANGNYA ANAK PENDIEM ANAK BERPRESTASI EH NGEROKOK JUGA! SOK ALIM LU MUNAFIK (semua kata-kata kasar yang disensor disebutin semua) "

Teriakan Reza mengundang perhatian seluruh siswa dikoridor. Membuat depan kelas dipenuhi segerombolan siswa kepoan.

Ini sudah keberapa kalinya Yumna membuat seluruh siswa penasaran. Siapa sosok sesungguhnya yang ada dibalik Yumna yang dikenal pendiam dan tak banyak tingkah karena baru.

Rofi terusik saat nama kelasnya disebut-sebut disepanjang kantin. Semuanya pada heboh menuju kelas 11-A. Kecuali beberapa anak yang masa bodoh. Termasuk gengnya.

Tapi dia terusik saat mendengar nama Yumna juga. Bukannya tadi dia tidak keluar kelas karena menahan Anasha? Atau Anasha masih tidur? Makanya namanya tidak terdengar sedikit pun.

"Eh woy! Reza pingsan woy! Anasha ngeroyok Reza, Jojo sama Ilsan! " teriak seorang gadis berambut curly.

Rofi tegang sekarang. Anasha membuat masalah. Mungkin karena nya?

🖤🖤🖤

Gimana dengan part ini? Aku update seminggu lima part atau tiga part yaa.. FYI.

Ada yang mau beri pesan kepada,

Rofi ?

Anasha ?

Yumna ?

Jan lupa tekan VOTE and KOMENT nya zheyeng..

With luv and Cool
Author Ketjeh ~ 😎

DILEMA ✔(Update Sekali Banyak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang