"New York?! Lo gila Mark?!"
Pekik Zeya setelah ia menyemburkan minumannya. Mark mengangguk sambil menatap Zeya aneh.
"Mark, lo yang bener dong kalo ngomong"
"Sekarang gini deh, lo emang tau dimana Dira tinggal? Engga kan?"
"Lo emang tau mana tempat-tempat yang biasa dia datengin?" Omelan Zeya tidak ada hentinya.
Zeya memejamkan matanya menahan kesal, "Mark, gue yang kabar-kabaran ama dia aja kaga tau Mark... ini lagi elu..." ujar Zeya yang tidak mau memanjangkan kalimatnya lebih jauh.
"Mark, New York itu luas Mark. Jarak dari Indonesia ke New York juga ga cuman kos-kosan lu pada ke kampus..."lanjut Zeya yang masih mencoba meyakinkan Mark.
"Yak, calm down. Lo lupa? Gue pernah tinggal di Queens selama 5 tahun.."
"Ya tapi Mark, itu kan pas lo kecil.. gue yang udah 25 tahun disini aja kadang masih suka nyasar Mark. Apalagi elo yang waktu itu di Queens pas lo kecil??"
"Ya setidaknya gue familiar sama keadaan New York dan sekitarnya," jawab Mark santai. Zeya mendengus, "Gue tanya lo lagi, lo yakin??".
Mark mengangguk, "Ini juga bisa salah satu cara buat gue tunjukin ke Ibunya kalo gue serius," ujarnya sambil menyisip minuman Latte-nya.
Setidaknya dengan ini dia masih punya kesempatan untuk membuktikan pada Ibu Dira dan juga Dira bahwa ia bersungguh-sungguh dengan perkataannya waktu itu.
Dan ia tidak pernah main-main dengan perkataannya.
Zeya memejamkan matanya karena merasa pusing, "Yaudah, kalo gini gue cuman bisa dukung elo dan berdoa buat lo. Do what you wanna do, Mark. Good luck."
Mark mengangguk dan tersenyum, ia juga berharap tinggi dan cemas apa keputusannya benar?
"...karena perbedaan ga melulu tentang agama"
-
-
-[Coming very soon]
~Author_JE
KAMU SEDANG MEMBACA
Between : Bumi & Bulan | MARK LEE
Fanfiction[[Cerita tentang perbedaan dua insan dan semua rahasia dan cerita di dalamnya.]]