5

11.9K 540 61
                                    

Ingat tinggalkan jejak 😊

Arion Pov

Hari ini hari minggu, biasanya di hari ini aku akan berkumpul dan have fun dengan teman-teman atau tidak akan ada jadwal kencan dengan wanita-wanita seksi yang akhirnya akan berakhir dengan penuntasan hasrat.

Yaa, jelas itu terjadi karna aku bukanlah tipe pria yang gila kerja dan bukan juga seperti kebanyakan dokter yang membosankan hidupnya hanya sekitar pasien dan juga keluarga.

Aku bebas menikmati hidup sesuai gaya yang aku suka, tak ada yang bisa melarangku dan aku menikmati setiap hal yang ku lakukan. Aku tak senorak itu untuk hidup terlalu serius, walaupun sebenarnya dalam hal pekerjaan aku tak pernah tak serius menangani pasien ku.

Tak banyak yang tau karna memang akupun tak suka mengumbar, sebenarnya aku adalah cucu dari Jordan Delano pemilik rumah sakit tempat ku bekerja. Bukan hanya itu, kakek ku juga berencana mewariskan rumah sakit itu untuk ku, namun dengan tegas aku menolaknya karna aku masih tak ingin terlibat dengan pekerjaan berat seperti mengelola rumah sakit tersebut, tapi meskipun begitu ia tetap kekeh dan selalu berusaha membujukku dengan berbagai cara yang akhirnya tetap akan sia-sia.

Aku sangat menikmati hidup bebas ku, aku tak ingin terikat dengan apapun juga. Seandainya saja dulu aku terlahir memiliki saudara atau setidaknya punya sepupu laki-laki dari keluarga ayah ku, maka ku pastikan kalau aku akan menolak masuk di jurusan ini. Tapi pada akhirnya aku harus menerima takdir terjebak di antara pilihan menjadi dokter atau harus di jodohkan dengan gadis yang bukan pilihan ku sama sekali. Tak ada yang menyenangkan diantara kedua pilihan itu, tapi daripada menikah secepat itu dulu, maka aku memilih menjadi dokter dan akhirnya kuliah di London selama beberapa tahun hingga aku mendapatkan ijin praktek.

Ting... Nong...

Bel apartemen berbunyi membuatku mengernyit bingung. Siapa yang datang ke apartemen ku hari ini? Perasaan aku tak ada janji kencan dengan wanita manapun karna aku sedang malas hari ini. Akhir-akhir ini aku lelah dan banyak hal yang membuat kepala ku pusing.

Tak ingin bertanya-tanya lagi dalam hati, akhirnya aku memutuskan untuk membuka pintu itu secepatnya. Dan..

"Hai om dokterrr..," suara cempreng dan centil itu membuat ku bergidig ngeri seketika.

Mengapa aku melupakan fakta kalau gadis ini seringkali mengganggu ku akhir-akhir ini dan sudah pasti ia tak akan melewatkan kesempatan di hari minggu yang senggang ini. Astagaa, jika saja tadi aku tau kalau akan berakhir seperti ini, sudah pasti aku lebih memilih keluar dengan teman-teman atau kencan dengan wanita-wanita cantik hari ini.

"Syukur deh om dokter di sini. Tadinya aku mau ke rumah sakit, tapi firasat aku bilang kalau om dokter ada di apartemen, dan ternyata memang benar. Hahaha, sepertinya kita jodoh ya om dokter, soalnya ada kontak batin gitu," ucapnya sembari terkikik senang yang malah berkebalikan dengan ku yang sudah tersulut emosi kini hanya dengan melihat wajah menyebalkannya itu.

"Om dokter kenapa sih nggak pernah angkat telfon aku..., Nggak pernah balas chatt aku..., kalau gitu apa gunanya om dokter ngasi aku nomor kalau om dokter gak bisa di hubungin? Om dokter nyebelin."

Ehh bocah, seandainya kamu paham betul apa itu kata menyebalkan pasti kamu akan malu mengatakan itu pada ku saat ini.

"Ngapain kamu kesini?" tanya ku dingin.

"Mau ketemu om dokter lah. Aku rindu sama om dokter, seminggu gak ketemu karna aku nggak mau ganggu om dokter. Makanya sekarang mumpung hari minggu, aku datang kesini."

Aku memutar bola mata ku malas. Ingin ku teriak di telinganya bahwa tanpa ia datangi pun aku sudah sangat terganggu dengan telfon dan pesan-pesannya yang menyebalkan dan tak tau waktu. Belum lagi isi pesannya sungguh ingin membuat ku terjun saja ke jurang.

Om Dokter, Nikahin Aku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang