Jangan lupa voment
Arion Pov
"om dokter..,"
Ah Shit, suara itu lagi. Mengapa bisa ada dia disini? Dari mana dia tau aku kerja di rumah sakit ini?
Ku dongak kan kepala ku dari berkas-berkas data pasien di tangan ku. Kulihat wajahnya tampak tersenyum lebar pada ku. Mengapa gadis ini ada di ruangan ku sekarang?
"Mengapa kamu ada disini? Kamu sakit?" tanya ku yang malah membuat senyumannya semakin lebar. Ada apa dengannya?
"Om dokter khawatir ya sama aku?"
Double shit. Siapa yang khawatir sama kamu? Aku malah lebih mengkhawatirkan diri ku sendiri.
"Kamu kenapa ada disini?" tanya ku lagi mengulang pertanyaan yang sama.
"Kakak aku kecelakaan om, terus masuk rumah sakit ini."
"Kamu tau dari mana aku disini?"
"Aku liat om dokter bawa-bawa pasien tadi."
"Terus kamu tau dari mana ruangan ku?"
"Aku tanya suster."
Aku mengernyit dan...
Ah ya, aku lupa kalau kemarin aku memberitahukan nama lengkap ku padanya. Bodoh. Aku tak ingin di ganggu gadis ini lagi, tapi aku sendiri yang membuatnya lebih mudah melakukan itu.
"Ini udah malam, sebaiknya sekarang kamu pulang," ucap ku bermaksud mengusir.
"Tapi om, tadi keluarga aku udah pulang duluan karna aku minta ijin buat ketemu teman dulu."
"Terus?"
"Padahal aku nemuin om dokter."
"Terus?"
"Kan aku jadinya gak punya teman buat pulang. Om dokter anterin lagi ya..."
Sinting!
Dia ini kenapa sih? Baru kedua kalinya aku bertemu dengannya tapi dia sudah sangat berhasil membuat ku hampir gila.
"Aku sibuk. Kamu naik taksi aja ya dek," bujuk ku dan ku harap ia mengerti.
"Nggak, kalau naik taksi aku juga boleh naik mobil sendiri. Aku bawa mobil kok om dokter. Masalahnya aku nggak mau sendiri karna takut pingsan lagi."
Kalau ini namanya kamu bodoh gadis nakal!
"Memangnya kamu punya penyakit apa sampai bisa pingsan?"
"Penyakit hati." mata ku membola seketika. Penyakit hati bagaimana ini maksudnya?
"Penyakit hati bagaimana?"
"Putus cinta om dokter, huaaaa..."
Aku menepuk kepala ku frustasi. Mengapa juga aku meladeni gadis gila ini? Waktu berharga ku terbuang sia-sia.
"Lebih baik sekarang kamu pulang. Aku pusing liat kamu lama-lama disini," usir ku sekarang terang-terangan.
"Pokoknya aku nggak mau pulang kalau om dokter nggak nganterin. Biar aja aku nginap disini sama om dokter. Toh juga besok nggak sekolah kok," ucapnya membuat ku melongo tak percaya.
Ya Tuhan makhluk apa yang kau kirimkan ini pada ku?
^^^
"Om dokter pernah jatuh cinta blom?"
"Nggak tau," jawab ku asal. Dari tadi dia banyak sekali menanyakan pertanyaan menjengkelkan menurut ku.
Saat ini kami sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya menggunakan mobilnya. Gadis ini sangat merepotkan, terpaksa aku nanti kembali ke rumah sakit naik taksi. Sungguh caranya mengusik ketenangan ku sangat menjengkelkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Dokter, Nikahin Aku!
Ficción GeneralSebelum baca ini, harap baca Pernikahan Paksa (Istri Rahasia) dulu, biar paham alurnya. "Om dokter harus nikahin aku, nanti kalau aku hamil gimana? Om dokter harus tanggung jawab." Arion memutar bola matanya kesal kemudian dalam sekali gerakan ring...