Gomawo Nan Gwenchana [Fanfiction] √

20. Gomawo Nan Gwenchana

Maaf ya lanjutannya lama padahal udah janji sama diri sendiri biar nggak lama, tapi baru ada kesempatan dan minat buat ngedit.

Btw, ini bab ending ya.

Selamat membaca ...

💛

Perasaan cinta dan sayang itu memang tidak jauh berbeda, semua bermula dari hati. Namun, ada tempat-tempat tersendiri di mana rasa itu bertahta. Seperti rasa sayang yang muncul di hati Kyuhyun untuk Eunso, itu jelas berbeda dengan perasaan namja itu untuk Seohyun --istrinya.

Eunso adalah wanita yang sudah melahirkan darah dagingnya. Merawat, membesarkan, dan mendidik anak itu menjadi anak yang luar biasa. Sebagai seorang manusia, tentu saja tidak mungkin tak muncul perasaan sayang di hati Kyuhyun untuk wanita itu, meskipun semua berawal dari kesalahan yang Eunso perbuat.

Dan kini, menyadari jika Ibu kandung dari anaknya itu tak bisa lagi bersama mereka untuk membesarkan Jungsu, kehilangan tentu saja ia rasakan. Bahkan saat keluar dari ruangan itu, Kyuhyun menatap sendu Seohyun yang berdiri menunggunya.

"Oppa?"

"Dia pergi, Seohyun. Eunso sudah pergi." Kyuhyun langsung membawa tubuhnya untuk merengkuh sang istri. Dan dari celah bahu Seohyun, Kyuhyun melihat Eunha memeluk erat Jungsu yang menangis di sebelah kanan ruangan.

"Eotteoke ... Seohyun-ah, eotteoke ...?"

Seohyun tak bisa berkata-kata. Dia hanya menepuk pelan punggung lebar Kyuhyun. Melihat sang suami terpukul akan kepergian Eunso ada rasa cemburu menyelinap masuk di hatinya. Namun, Seohyun mengabaikan itu, karena ia tahu, bukan itu yang sekarang harus ia pikirkan, tapi sesuatu yang jauh lebih penting. Jungsu.

"Kita semua kehilangan, Oppa. Tapi Oppa harus kuat, karena jika tidak, bagaimana dengan Jungsu."

Kyuhyun menarik mundur tubuhnya. Kedua tangannya membingkai wajah Seohyun yang ternyata tak lebih baik dari dirinya, istrinya itu juga menangis.

"Seohyun. Kau tidak marah jika aku bersedih untuk Eunso, bukan?"

Pertanyaan itu membuat senyum kecil muncul di wajah Seohyun. Dia membelai tangan Kyuhyun di kedua pipinya.

"Aku cemburu melihat Oppa bersedih untuk Eunso. Itu memang benar. Tapi, aku tidak sepicik itu untuk marah di saat seperti ini. Tentu saja Oppa berhak bersedih, Eunso adalah ibu dari anak Oppa, itu pasti membuat Oppa kehilangan. Tetapi, Oppa harus ingat. Aku, adalah istri Oppa. Wanita yang akan selalu ada untukmu. Kita akan membesarkan Jungsu bersama seperti yang pernah kita sepakati, jadi jangan khawatir."

"Seohyun-ah ... maafkan aku."

"Aniyo. Sudah cukup Oppa meminta maaf. Perasaanmu adalah milikmu, aku tidak punya hak untuk mengatur itu. Hanya saja Oppa mesti ingat. Cinta dan sayang itu, memiliki tempat yang berbeda."

Laki-laki itu mengangguk. "Hmm. Aku tahu."

"Sekarang, Oppa urus semuanya dengan baik. Kami akan pulang. Dan jangan khawatirkan Jungsu, aku akan menjaganya."

"Terima kasih, Seohyun." Mencium pelan dahi Seohyun, Kyuhyun kemudian memeluk kembali tubuh itu dengan erat. "Saranghae ... Seohyun, saranghae ...."