Hai semua! Gimana kabarnya?
Sebelum membaca pencet bintang dulu yuk!
Maaf kalo ada typo hihi❤——
"Kenyataannya tak semua wanita cantik itu baik, kerena kebanyakan wajah cantik hanyalah sebuah topeng." — Story Garelasoya.
Seminggu berlalu dan pagi ini Asoya sudah siap dengan seragamnya. Gadis itu menuruni anak tangga lalu ikut bergabung dengan orang tuanya dan juga adik kecilnya. Siapa lagi jika bukan Aci.
"Kak inget ya hari ini jangan lupa, jadwal kamu." ucap Mama seraya memberikan piring yang sudah berisi nasi goreng dengan telur mata sapi.
Asoya yang sudah duduk di samping Aci hanya bisa mengangguk pasrah. "Iya ma gak lupa kok." jawab Asoya mengambil piring yang diberikan mama.
"Kamu itu kak, jangan kaburan mulu kalo ada jadwal. Kasian Sindy kadang suka capek nyariin kamu, terus nugguin kamu." ujar mama lalu duduk di kursi depan Aci.
"Iya kak, jangan begitu. Dulukan kamu yang minta dia buat selalu nemenin kamu. Masa udah ditemenin kamunya malah kaburan gitu." sambung Sofyan—Papa Asoya.
"Aish iya deh ma, pa."
Sementara ditempat lain. Terlihat Garel yang sedang tidur tengkurap disana. Bunda menggeleng kepala pelan lalu masuk kedalam kamar. Di goyangkannya tubuh Garel pelan.
"Dek bangun."
Garel menggeliat. "Lima menit lagi, Bunda." katanya dengan suara serak sambil mengangkat kelima jarinya.
"Kamu entar kesiangan lho."
"Bentar lagi bun, Mata adek gak pengen terbuka sekarang."
Bunda memukul bokong Garel cukup keras membuat laki-laki itu meringis memegang bokongnya. "Aw Bun, kenapa dipukul sih." kesal Garel yang sudah membuka setengah matanya.
"Udah setengah tujuh kamu bilang bentar lagi dek? Abangmu aja udah berangkat. Tapi kamu masih dengan santainya bilang bentar lagi, Kamu niat sekolah gak?" omel Bunda yang sudah berkacak pingging. Terlihat wanita paru baya dengan hijab coklat itu sangat marah. Ya, bagaimana tidak? sudah sepuluh kali Bunda membangunkan Garel namun putra bungsunya itu tetap tidur saja.
Garel mendudukan dirinya. "Bun gak salahkan?" tanya Garel sambil mengucek matanya.
"Apanya." ketus Bunda.
"Ini beneran udah jam setengah tujuh?"
"Kamu nuduh Bunda bohong?"
"Kali aja, lagian kenapa Bunda baru bangunin Adek jam segini coba," ujar Garel matanya kembali sayup. Terlihat seperti ingin tidur kembali.
"Bunda udah bangunin kamu berkali-kali. Kamu aja yang kaya kebo."
Garel kembali merebahkan tubuhnya. "Adek gak sekolah deh Bun, udah setengah tujuh juga. Adek pasti telat." katanya sambil memeluk guling.
"ANGGAREL BANGUN!!!"
Garel mengusap telinganya. "Astaghfirullah Bunda, gak usah tereak juga kali."
"Kamu ini emang gak niat kesekolah ya," ujar Bunda yang mulai lelah membangunkan Garel. "CEPETAN MANDI ADEK!!!"
Garel mengelonjak kaget. Laki-laki itu refleks loncat dari kasur.
Bugh!
Garel jatuh dari kasur. "Aduh Bunda, pantat adek sakit ni, adek gak mau sekolah pokoknya." rengek Garel memegang bokongnya.
"Udah deh dek, jangan banyak drama. Buruan mandi, sekolah." ujar Bunda bersedekap dada.
Garel bangkit sambil mendengus, lalu masuk kedalam kamar mandi. Laki-laki itu masih memegang bokongnya yang terasa sakit.
![](https://img.wattpad.com/cover/220557516-288-k433654.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GARELSOYA
Teen Fiction[REVISI SETELAH END] Ini kisah GAREL dan ASOYA. Dua remaja yang dipertemukan secara tidak sengaja, lalu mempunyai rasa satu sama lain. GAREL dengan sejuta pesonanya. Sedangkan ASOYA dengan sebuah rahasianya. Ingin tahu kisahnya? Yuk baca ceritanya.