Selamat membaca readers. Semoga suka dengan cerita hasil kegabutanku😂♥
"Singkatnya begini, Hati gue seakan terpana sama tawa manis diwajah lo."
-Anggarel Putra Affandito-
-----
Garel berjalan keluar kelas, bel istirahat kedua sudah berbunyi sekitar sepuluh menit yang lalu. Dirinya lapar maka dari itu dirinya ingin kekantin untuk makan dan menyusul Dhika dengan Alan yang sudah lebih dulu kekantin.
Ternyata jarak kantin dengan kelasnya cukup jauh, itu kerena kelasnya berada dilantai dua sedangkan kantin berada dilantai satu paling pojok. Garel jadi mager untuk kekantin, lebih baik dirinya kegudang saja menonton video terbaru rahasianya. Etss tenang bukan video mantap-mantap kok, mata Garel masih suci.
Garel mulai mencari keberadaan gudang. Jika kalian bertanya mengapa harus digudang? Kerna digudang dirinya bisa mengatur posisi terenak mau itu bersuara, bernyanyi, bergerak. Terserah deh intinya Garel dari dulu menganggap gudang tempat paling strategis walaupun tidak tau gudang disekolah barunya ini bersih atau tidak. Karena disekolah lama Garel gudangnya sangat bersih sama seperti perpustakaan.
Samar-samar Garel mendengar suara. Telinga keponya mulai panas, Garel mulai mendekati suara itu. Lalu mengintip dari balik dinding. Ternyata benar ada seorang gadis dengan seorang laki-laki yang sedang berbicara, tampaknya mereka sepasang kekasih. Tapi tunggu, sepertinya keduanya sedang bertengkar.
"Dito, Please jangan tinggalin gue!" Ucap gadis itu sambil memegang tangan kekasihnya dan memohon.
"Anjir Bucin, seru ni." Garel terkekeh pelan agar tidak ketahuan.
"Gak! Kita sampe sini aja gue udah muak sama lo!" Sang kekasih melepaskan pegangan gadis itu.
"Tapi gue gak mau Dit...Please jangan kaya gini, kita udah mau setahun masa putus." Gadis itu masih memohon.
"Lama amat njir pacarannya, gue kaga pernah tuh selama itu." Gumam Garel.
"Tapi gue gak peduli, gue mau putus."
"Udah putus aja napa!" Ucap Garel seperti emak-emak nonton sinetron ditelevisi.
"Tapi apa salah aku? Apa salah aku sampe kamu minta putus."
"Masyaallah neng, segitu bucinnya." ucap Garel lagi.
"Lo itu harusnya nyadar! lo itu...Lo itu kerempeng dan gak cantik. Gue gak mau lagi sama lo."
"Sadis amat bung. Kalo mau cantik biayai bukan malah ngebacot." Garel kembali "Tampol ae yang kek begitu."
"Hanya karna fisik? Kelewatan kamu."
"Emang kelewatan goblok." Garel mulai geram.
"Haha bukan cuman fisik tapi lo alay! Lo itu terlalu fanatik sama boyband korea lo itu!"
Garel memandang sepasang kekasih itu cengo "Lah anjir, ngatain alay. Kalah ganteng bilang." Ucap Garel.
"Siapa sih ceweknya penasaran gue jadinya." Garel sedikit memiringkan tubuhnya, agar dapat melihat wajah gadis itu. Ternyata gadis itu gadis dengan tawa dan senyum manis yang Garel liat tadi.
"Set dah dia ternyata."
"GUE GAK FANATIK!" bentak gadis itu.
"Nah gitu dong ngegas, baku hantam ayo gue dukung."
"Terus lo mau apa? Lo itu cuman cewek kerempeng jelek yang alay dan gue jijik sama cewek kaya gitu!"
Seketika Garel emosi mendengar perkataan laki-laki itu, dirinya pun membenarkan posisinya. Lalu keluar dari tempat persembunyiannya. Cukup! Boleh gak suka tapi jangan ngehina.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARELSOYA
Teen Fiction[REVISI SETELAH END] Ini kisah GAREL dan ASOYA. Dua remaja yang dipertemukan secara tidak sengaja, lalu mempunyai rasa satu sama lain. GAREL dengan sejuta pesonanya. Sedangkan ASOYA dengan sebuah rahasianya. Ingin tahu kisahnya? Yuk baca ceritanya.