Happy Reading♥
GEVANO NATANAEL RICHARDO. banyak yang menilainya kasar dan sombong. tapi sebenarnya, sosok Gevano yang sebenarnya adalah sosok yang cerdas dan berbakat.
GEVANO, Tampan. Semua orang mengakuinya. Memiliki banyak musuh karena semua yang Ia miliki.
"BANG VANO, ABANG JADI KETUA MAXFORD??" Dilsya Richardo, adik dari seorang Gevano Natanael Richardo. Cewek paling kepo dengan suaranya yang bisa menggantikan pengeras suara di sekolahnya. Teriakan yang berasal dari luar kamar Gevano itu membuat penghuni di dalamnya meringis ngeri karena gendang telinganya bisa saja rusak, bila mendengarnya dari jarak yang dekat.
"LO APAAN SIH, NGGAK USAH TERIAK-TERIAK LO PIKIR INI DI HUTAN?" Balas Gevano.
Dilsya tampak berfikir dan selanjutnya,
"LAH! ITU AJA LO TERIAK ABANGG." Teriak Dilsya yang tentu saja lebih keras dari sebelumnya.
Hingga beberapa detik kemudian suara pintu yang dibuka dengan kasar mengejutkan gadis yang berada di depan pintu itu. Gevano keluar dari kamarnya, membuat Dilsya kembali tersadar dan langsung mendekat dengan raut wajah penasaran.
Gevano melihat adiknya dengan tatapan malas,
"Ya." Jawabnya setelah melihat adiknya membuka mulut ingin menanyakan hal yang sama. Mulut Dilsya membulat sempurna. matanya melotot dengan wajah kaget bukan main.
MAXFORD? Ya. Perkumpulan bad boy SMA Aksara yang terkenal dengan banyak hal buruk yang dilakukan. Sebenarnya, tidak semua hal buruk ada pada geng ini. Hanya bolos, tauran, balap motor dan beberapa hal lagi. Namun, dibalik itu semua, jangan salahkan mereka bila mereka juga gudang prestasi SMA Aksara.
Tentu saja, Prinsip hidup itu ada. 'Nakal Boleh, Bego jangan.' Itu adalah kata-kata yang selalu ada didalam diri masing-masing anggota Maxford.
"Bang lo serius??" Tanya Dilsya.
Gevano menoleh seraya menganggukan kepalanya dengan ekspresi datarnya.
"HUWAAA ABANG GUE KETUA GENG MO-" belum sempat Dilsya menyelesaikan teriakannya, Gevano membekap mulut adiknya itu dan langsung disambut gigitan di telapak tangannya.
Gevano mengebaskan tangannya sambil mengumpat.
Saat menyadari adiknya itu sudah tidak ada ditempatnya yang sebelumnya "DILSYA LAKNAT!!"
***
ALEXANDRA REYSHA BRITANYA. Seorang gadis cantik yang suka menguncir rambutnya menjadi satu. Ia selalu menggunakan kaca mata bulat dengan baju yang kebesaran sehingga tidak menunjukan lekukan tubuhnya. Buku, adalah salah satu temannya yang selalu Ia bawa kemana saja. Alexa merupakan gadis yang sangat ramah dan juga lucu.
Alexa. Gadis pintar yang selalu berada di posisi juara satu umum itu sering dijadikan bullyan dari orang-orang di sekolahnya. Risih? Tentu saja. Iya sudah sering di bully semenjak Ia duduk di bangku sekolah dasar. Lelah? Ya! Selalu dicemooh terang-terangan di setiap harinya siapa yang tidak lelah?
Alexa keluar dari kamarnya menggunakan hoodie abu abu dan celana jeans Panjang yang menutupi kaki jenjangnya. tangannya ia masukan ke dalam saku hoodie karena angin malam berhembus cukup kencang dan Udara sekitarnya juga cukup dingin
"Shit!" seorang pria tak sengaja menabrak bahu Alexa. ia mengumpat dan berlari meninggalkannya jatuh dengan kondisi lututnya yang berdarah.
"WOY BANTUIN KEK! INI MALAH LARI." Teriak Alexa namun tak di hiraukan orang itu.
tak ingin di Sangka orang gila, Alexa memilih kembali ke rumahnya dengan kaki yang tertatih tatik.
"Sayang, kaki kamu kenapa?" pertanyaan itu terdengar di telinga Alexa saat ingin mengucapkan salam kepada orang yang ada didalam rumah.
"Ayah udah pulang?" bukannya menjawab, Alexa memilih mengalihkan pembicaraan dari pada akan berujung keposessifan ayahnya yang akan kambuh kembali.
"Iya, Ayah udah pulang. Tapi kaki kamu itu kenapa?" Sepertinya usaha Alexa untuk mengalihkan pembicaraan tadi percuma saja. "Tadi Alexa lagi ke supermarket di depan trus nggak sengaja ketabrak sama orang yang nggak dikenal Yah." Saat mendengar jawaban dari anaknya itu, Sam. Ayah Alexa itu menghampirinya dan membantu Alexa berjalan dan menaiki tangga menuju kamar Alexa yang berada di lantai dua itu.
"Kamu ke supermarket mau beli apa Sayang?" Tanya Sam untuk anak gadisnya yang sedang merintih kesakitan saat luka di lututnya itu bersentuhan dengan alkohol yang sudah di teteskan di kapas obat itu.
"Tadi Lexa mau beli minuman di depan Yah. Shh" jawab Alexa dengan sebuah erangan sakit karena lukanya tak sengaja ditekan dengan kuat oleh ayahnya.
"Nanti kalo mau beli sesuatu minta tolong sama Mbok Yan aja. Kamu jangan terlalu sering keluar rumah dulu" benar bukan. Keposessifan ayahnya ini tidak bisa dibendung kalo sudah berkaitan dengan Alexa.
"Iya Yah, Iya." Jawab Alexa dengan nada pasrahnya.
Sam mengusap rambut alexa lembut. "Udah Ayah obatin. Nanti biar Mbok Yan bawain kamu makan malam. Selamat Malam sayang".
Setelah mengucapkan itu, Sam keluar dari kamar Alexa menyisakan Alexa sendirian dikamar.
Siapa sih orang itu. Lari-larian segala, emang gak bisa jalan aja gitu pelan-pelan? Awas aja kalo tau. Lexa omelin tujuh hari tujuh malam.
Semoga suka yaa. jangan lupa vote and comment ILY 3K
Nih follow rp nyaa
@maxfordwp
@gevanorichardo
@gibranantoniop
@anggara.deon
@andra.mlno
@reyshalexa
@brigitaamanda_
@aqilllaputrii_
@nathasyaadebora
@dilsyarichardo
@shintyamanda_
@marshadnda_
KAMU SEDANG MEMBACA
MAXFORD
Teen FictionSelamat Membaca. ILY Kisah ini menceritakan tentang sosok Gevano yang terkenal bengis di sekolahnya, dekat dengan seorang anak pendiam yang merubah penampilannya untuk membuktikan pada dunia bahwa ia juga bias jadi seperti gadis lainnya. namun, dite...