7

145 40 51
                                    

happy reading <3

***

siapapun orangnya, sepintar atau segenius apapun dia, entah itu bela diri ataupun pelajaran, tetap aja bakalan goblok kalau tentang cinta. - Sarka Alden

***

"Kayaknya lo sama Alexa saling suka deh." ucap Sarka ringan.

Gevano termenung sesaat. mencerna kata kata yang Sarka ucap.

"Otak lo yang kayaknya karatan Ka," balas Gevano.

"di bilangin juga, dari sikap lo berdua pas lagi bareng aja gua tau nyet." sahut Sarka yang ingin tertawa melihat wajah kebingungan Gevano.

"maksudnya?" tanya Gevano tidak paham.

"kek orang bego ae lo bos." ejek Sarka saat meliat Gevano tetap tidak mengerti ucapannya dari tadi.

"kalau gua bego, gua nggak mungkin juara 1 OSN tingkat nasional gantiin Deon tahun lalu."

ingin rasanya Sarka melempar ketuanya ini kebawah kalau bisa.

"emang bener ye, siapapun orangnya, sepintar atau segenius apapun dia, entah itu bela diri ataupun pelajaran, tetap aja bakalan goblok kalau tentang cinta" ucap Sarka kemudian berjalan kearah motornya untuk pulang.

"sumpah ye, bos gua ngeselin banget, Astagfirullah nggak boleh ngatain di belakang. harus di depan." Sarka membawa motornya sambil berbicara sendiri. untung tidak ada yang mendengar suaranya, kalau nggak pasti di kira udah gila.

sedangkan Gevano yang di tinggal tak bergeming sedikitpun. ia dia paham arah bahasan Sarka kemana. hanya saja nggak mungkin lah dia suka sama Alexa, ngelawaknya bisa banget.

memikirkan kata kata itu terus juga membuatnya tak enak sendiri. dan Gevano memilih tidur menikmati angin yang berhembus menerpa wajahnya.

***

Di lain tempat, seorang gadis baru saja bangun dari tidurnya.

"Eh gila, Lexa tidur lama banget." Ucapnya saat melihat jam yang berada di atas nakas.

Alexa turun dari tempat tidurnya dan segera mandi kalau nggak pasti akan dengar amanat upacara versi di rumah. dari siapa lagi kalau bukan ayah tercinta.

hanya butuh dua puluh lima menit, Alexa sudah keluar dari kamar mandi dengan baju lengan pendek dan celana pendek diatas lutut.

"Alexa, turun dulu makan." seru Sam dari bawah.

"Iya Yah." jawab Alexa yang berjalan ke arah pintu.

untung aja.

Alexa keluar dari kamarnya, menuruni tangga satu persatu dan tersenyum mendapati Ayahnya tidak sendirian disana.

"bunda kapan sampainya?" tanya Alexa yang langsung berlari memeluk bundanya.

"pelan pelan ih, nanti jatoh." ucap Laras yang memegang tangan yang melingkar di lehernya dan mengusap pelan rambut halus Alexa.

"hehe, maaf bunda." balas Alexa dan mengambil tempat duduk di depan Laras.

ketiganya berdoa kemudian makan Bersama dalam hening. hanya denting sendok dan piring yang mengisi makan malam itu karena ini yang diajarkan kakeknya Alexa pada Sam dulu. jangan berbicara saat makan. pas mulut komat kamit nanti ada makanan yang keluar. udah nggak sopan, jorok, nggak hargai makanan juga.

Selesai makan, Laras membersihkan ruang makan dibantu Alexa, sedangkan Sam sudah duduk manis berkutat dengan laptopnya.

"Yah, Bun, Lexa naik duluan ya, mau mastiin tugas besok udah di kerjain apa belum." pamit Alexa yang langsung menaiki tangga.

MAXFORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang