Semai

3 0 0
                                    

Jalanan sepi di siang hari.

Atau diri ini yang mengisolir ekspresi?

Napak-napak banyak mengotori.

Tak tahu siapa yang peduli bersihnya nanti.

Biji bunga tersemai dibawah langkah kaki.

Kau tuai agar tujuku tidak salah hati.

Semaianmu berakhir di jurang menyendiri.

Jalan tiada namun kaki tidak mau berhenti.

Dirimu tak jauh diseberang menerangi.

Meyakinkan degup bahwa kau bisa dipecayai.

Lalu, kau hilang sendiri.

Aku berakhir dalam tuntunan tak berhati.

Sakit terhunus curam yang tinggi.

Jiwa mati, kau pergi.

WORDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang