"Jika mencintai ku adalah sebuah kesalahan lantas untuk apa kau datang.""Darimu aku belajar tentang cinta, luka, penghianatan, dan segala rasa sakit. Darimu jugalah aku belajar untuk bangkit."
-Serly Khansana Aqilla.
Happy Reading
Matahari mulai menampakkan
sinarnya, suara azan subuh sudah menggelengar. Namun, gadis usia enam belas tahun itu masih terlelap dalam mimpinya."Astagafirullah, nak kamu belum bangun," Ucap Ibu dari gadis itu.
"Masih ngantuk Ma, " Kata Serly.
Serly Khansa Aqilla, gadis yang mempunyai paras yang cantik dan sosok yang suka ganti pasangan. Dia tidak pernah serius dalam menjalani hubungan. Cinta bisa merubah hidup seseorang, membuat seseorang bodoh karena cinta. Itulah alasan mengapa dirinya tidak ingin mencintai laki-laki selain Ayah dan Kakaknya.
"Sudah azan Nak, cepetan bangun ini hari pertama kamu sekolah loh," Ucap Ibunya dengan penuh penekanan.
"Iya Ma, Serly bangun." Serly lalu beranjak untuk berwudu.
Selepas menunaikan salat dan mandi, juga sudah mengenakan seragam sekolah. Gadis itu segera menuju meja makan.
"Morning Mama, Morning Papa, Morning Kakak," ucapnya dengan senyum.
"Kebiasaan yah ucapin salam kek," sarkas Adi---Kakaknya.
"Sudah-sudah ayo makan ribut mulu kalian," kata Ibunya menengahi.
Perkataan sang Ibu membuat mereka menghentikan perdebatan. Serly duduk dan mulai menyantap makanannya. Hingga hanya detingan sendok yang terdengar.
"Serly jalan duluan Mama, Papa dah, Kak cepetan!" Ujar Serly sambil menyalami tangan orang tuanya.
Selama SMP, Serly memang diantar jemput oleh Kakaknya. Maka dari itu dia mencari kebiasaannya.
"Kamu udah dewasa pake motor sendiri," kata Adi.
"Tapi, Kak."
"Pake motor aja Nak, Abi sudah belikan kasian Adi kalau harus ngantar jemput. Kamu sudah dewasa," ujar Edi Papanya.
"Dengerin kata Abi," Ucap Adi.
Adi memang memanggil Ibu dan Papanya dengan sebutan Umi, Abi. Berbeda dengan Serly yang katanya tidak gaul memakai bahasa itu. Orang tuanya hanya bisa memaklumi anak bungsunya semoga Serly cepat berubah.
"Iya Serly pake motor." Pasrah Serly.
***
Sesampai di sekolah ternyata gerbang sudah tertutup dan upacara sudah di laksanakan. Terlihat ada orang yang menjaga gerbang sepertinya itu Kakak OSIS.
"Hah? gue terlambat di hari pertama," monolognya menggerutuki diri sendiri.
"Hei itu yang di sana ngapain melamun cepatan sini," Ujar seseorang dibalik gerbang.
Serly memperhatikan sosok itu, diseragam bagian kanan name tag nya. Fajar Elvano Rafardan.
"Kenapa?" tanya Serly santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta yang Salah [SELESAI]
Teen FictionPernah mencintai seseorang? Tapi tiba-tiba di tinggalkan dengan alasan Cinta Ini Salah. Memutuskan hubungan dengan alasan memperbaiki diri? namun ternyata tertarik pada orang baru. Cinta yang Salah itu seperti apa? Di sana kalian akan merasa sad, b...