7.BASKET

15 1 0
                                    

~~~~~~~~~~~⏮️⏸️⏭️~~~~~~~~~~

Kringggggg....kringggggg

Bel tanda pulang ke rumah pun berbunyi yang pastinya banyak ditunggu oleh siswa-siswi SMA Angkasa.

Agatha segera memasukkan bukunya kedalam tas dan menyandang nya.Tampak ia sedikit tergesa-gesa.

"Kia nggak bareng?"tanya Alisya.Ia bertanya seperti itu karena Agatha ingin meninggalkan mereka.

Agatha menggelengkan kepalanya sebagai tanda ia tidak bisa pulang bersama mereka.

"Ohh...yaudah hati-hati dijalan!"ujar Michel.Mereka tidak memaksa Agatha untuk pulang bareng.Dan ia kembali mengangguk.

Agatha pun keluar dari kelas meninggalkan ketiga sahabatnya itu.

Ia terus berjalan dengan cepat seperti menghindari sesuatu.Tapi memang benar adanya.Agatha sedang menghindari keberadaan Farel.Bukan ia geer atau apa.Jika Agatha benar-benar bertemu dengan Farel di koridor maka sudah dipastikan ia akan pulang bersamanya.

Agatha tidak mau pulang bersama Farel lagi.Ia tidak mau membuat siswa-siswi SMA Angkasa tambah salah paham akan hubungan mereka.Ingin sekali rasanya ia berteriak kepada orang yang sering mengatainya dengan berkata"Kia tidak punya hubungan apa-apa dengan Farel!"

Tapi apa daya.Ia tidak bisa berbicara.Meskipun Agatha tidak bisu belum tentu juga ia akan berteriak seperti itu.

Ia berhasil melewati koridor tanpa bertatap muka dengan Farel.Sekarang Agatha sudah berada lapangan basket dimana ia sudah dekat dengan gerbang sekolah.

Tampaknya keberuntungan sedang tidak memihaknya.Saat ia hampir berhasil melewati lapangan basket dengan selamat,Farel mencekal lengannya.

Tentu saja hal itu membuat Agatha terkejut.Ia langsung terdiam tak berkutik saat ada orang yang mencekal lengannya.

"Kenapa tadi dipanggil nggak noleh?"tanya Farel dengan suara dingin nya dan membuat Agatha seketika merinding.

Ia tidak tau jika Farel memanggilnya.Agatha tidak ada niat untuk menjawab pertanyaan Farel dengan cara menulis seperti biasanya.

Farel menghela nafas.Ia mendekatkan wajahnya kearah telinga Agatha.

"Jangan pernah coba-coba kabur dari gue,camkan itu!"ucap Farel dengan nada pelan tapi  menusuk.Mendengar hal itu Agatha langsung mengangguk.Entahlah.Saat nafas Farel menerpa kulitnya,pasti akan membuat jantungnya berdegup kencang.

Farel menjauhkan wajahnya kembali dan segera menarik tangan Agatha ke bagian pinggir lapangan basket.Disana sudah tersedia kursi untuk orang yang ingin menonton jika ada pertandingan basket.

"Lo duduk disini sampe gue selesai latihan,jangan kemana-mana!"perintah Farel.Ia hendak menolak tapi Farel kembali berucap.

"Kalo Lo nggak nurut gue cium Lo disini"ancam Farel.Agatha langsung menghentikan kegiatan menulisnya.Ia tampak terkejut dengan ancaman yang diberikan oleh cowok tersebut.Tidak ada cara lain lagi.Untuk melindungi ciuman pertamanya ia akan menurut saja.

Sedangkan Farel hanya bisa memasang smirk nya melihat reaksi yang diberikan oleh Agatha.

Farel pun pergi ke lapangan meninggalkan Agatha disana.Ia hari ini memang eskul basket.Tadi saat ia sudah mengganti bajunya dengan baju basket,Farel berniat untuk menjemput Agatha dikelas dan tampaknya ia kalah cepat karena saat sampai dikelas IPA XI.1 ia tidak mendapati seorang pun didalam kelas tersebut.Malahan ia disambut dengan cicak didinding.(ok author jayus)

Ia pun memutuskan untuk kembali ke lapangan basket dan ternyata disana ada Agatha yang sedang berjalan keluar gerbang.Saat dipanggil,Cewek tersebut tidak menoleh sama sekali.Karena tidak mendapatkan respon,Farel pun memutuskan untuk mendatangi Agatha.

RELATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang