6.BARENG

17 1 4
                                    

~~~~~~~~~~~⏮️⏸️⏭️~~~~~~~~~~
Matahari tampak menyapa bumi dengan sinarnya diiringi suara kicauan burung yang terdengar merdu.Tak jarang suara ayam berkokok pun terdengar sampai ke kamar seorang gadis.

Sekarang gadis itu sedang memakai dasi abu-abunya di depan kaca.Ia tampak puas dengan pekerjaannya itu.Setelah itu,ia mengambil tasnya yang sudah diisi oleh buku pelajaran dan segera keluar dari kamar menuju meja makan.

Disana rupanya sudah ada laki-laki yang duduk di meja makan.Tentu saja gadis itu tidak terkejut dengan kehadiran laki-laki tersebut.Karena memang kemarin bunda Mayang menyuruhnya untuk menjemput Agatha.

Agatha mengambil duduk di sebelah Farel.Terlihat Mayang sudah bersiap-siap untuk pergi dari meja makan itu.

"Kia bunda berangkat dulu kalian makan aja udah disiapin semuanya nanti jangan lupa kunci rumahnya ya!"ujar Mayang dan dianggukki oleh Agatha.Setelah melihat jawaban gadis tersebut,Mayang pun segera meluncur pergi dari panti asuhan bersama anak-anak lainnya.

Agatha dan Farel menyantap sarapannya dalam keheningan.Tidak ada satupun dari mereka berniat membuka pembicaraan.

Setelah usai sarapan,mereka pun beranjak dari meja makan dan segera keluar dari panti asuhan tersebut.Tidak lupa Agatha mengunci pintu seperti pesan Mayang tadi.

Farel segera masuk kedalam mobil.Ia membawa mobil hari ini supaya Agatha tidak perlu repot-repot menutupi roknya yang akan terus tersingkap.

Setelah Agatha masuk kedalam mobil,barulah mereka benar-benar pergi meninggalkan pekarangan panti asuhan tersebut.

Di perjalanan hanya ada keheningan menemani perjalanan mereka.Karena tidak tahan dengan suasana yang hening ini,Farel memutuskan memutar lagu.Ia memilih lagu in the name of love-martin garix and Bebe rexha.Farel memang suka mendengar lagu-lagu seperti itu.Agatha juga cukup suka dengan lagu yang diputar oleh Farel.Jadilah sekarang mereka menikmati perjalanan ke sekolah diiringi lagu.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
9 menit kemudian akhirnya mereka sampai ke SMA Angkasa.Agatha takut turun dari mobil.Jika ia turun pasti disambut tatapan banyak orang.

Farel yang melihat wajah Agatha yang tegang itu langsung menggenggam tangannya.

"Ayo turun nggak papa ada gue"ajak Farel.Agatha sedikit tersentak dengan perlakuan Farel.Tak lama kemudian ia pun mengangguk tanda mengerti.

Farel dan Agatha pun turun dari mobil sport putih itu.Seperti dugaan Agatha tadi,semua orang menatap ke arah mereka dan mulai berbisik-bisik.

Farel kembali menggenggam tangan Agatha untuk mengantarnya ke dalam kelas.

"OYYYY!!PAGI-PAGI DAH PEGANG-PEGANGAN BAE!"suara itu berasal dari lantai dua,Farel dan Agatha langsung menoleh ke arah sumber suara.Seperti dugaannya,disana sudah ada keempat sahabatnya yang sedang melihat ke arah mereka.

"JANGAN LUPA PJ BOS KEMAREN GUE LUPA MINTA!!"teriak Bimo yang setelahnya cekikikan.Tentu saja kedua anak manusia itu menjadi pusat perhatian sekarang.

Farel sudah mengumpati perilaku Bimo tadi.Memang sahabatnya itu tidak ada malu sama sekali.Agatha hanya bisa menunduk malu.

"Dah dah entar kena sleding lo sama dia"ujar Panges diiringi anggukan Rio.

"Bener tuh,nanti lo pulang-pulang palingan tinggal nama doang"lanjut Rio.Dino hanya memutar bola matanya malas melihat kelakuan bobrok Bimo.Dosa apa dia memiliki sahabat seperti itu?

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Farel benar-benar mengantar Agatha sampai kedepan kelas XI.I IPA.Tentu saja kedatangan Farel membuat orang-orang heboh.Tentu saja mereka heboh sebelumnya Farel tidak pernah berkunjung ke kawasan anak IPA.Walaupun ia sering lewat koridor sini tetap saja masih membuat orang heboh karena saat ini Farel sedang bergandengan dengan anak terpintar di kalangan kelas IPA.

RELATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang