Part 12

1.2K 231 106
                                    

Selamat hari lebaran bagi yang merayakan 🙆❤

-Happy Reading-

________________________________________

Yonghwa tersentak saat mendengar perkataan Shinhye. Tubuhnya menjadi kaku dan matanya menyorot gelisah ke arah Shinhye. Sialan, Yonghwa bahkan tidak sadar jika ada tanda dari Taerin di dadanya. Ia terlalu terlena oleh permainan Taerin hingga tidak menyadari tanda itu.

Shinhye yang awalnya takut pada Yonghwa, kini ia melangkah menuruni ranjang, mendekati pria itu dan memerhatikan dengan jelas tanda di dada Yonghwa. Shinhye tersenyum ironi.

"Apa kau bohong padaku saat mengatakan pergi menemui temanmu?" Tanya Shinhye lirih. Jika benar Yonghwa sudah memiliki wanita yang dicintainya maka Shinhye akan melepaskan Yonghwa. Ia akan membatalkan kontrak empat bulan itu dan meminta Yonghwa untuk menceraikannya sekarang juga. Sudah cukup selama ini Shinhye berbesar hati menghadapi sikap Yonghwa dan menerima kekerasan dari pria itu. Pada dasarnya Yonghwa memang tidak menyukainya dan Shinhye sadar akan hal itu.

"Ini tidak seperti apa yang kau pikirkan." Setelah lama terdiam, Yonghwa akhirnya membuka suaranya.

"Tidak seperti apa yang aku pikirkan?" Shinhye tertawa hambar. "Bukti itu sudah terpampang nyata di dadamu, Yonghwa-ssi. Kau tidak bisa mengelak lagi." Shinhye menggelengkan kepalanya.

"Tapi Shin--"

"Ceraikan aku!" Ucap Shinhye mantap tanpa mau mendengarkan omong kosong Yonghwa lagi.

Mata Yonghwa membulat sempurna. Tidak percaya dengan apa yang Shinhye katakan barusan.

"Ap-apa yang kau katakan, Shinhye. Aku tidak mungkin menceraikanmu. Pernikahan kita bahkan belum menginjak satu bulan."

"Aku tidak mau tahu. Aku ingin kau mengurus surat cerai itu secepatnya." Ujar Shinhye sembari berjalan menuju pintu, namun langkahnya seketika terhenti saat tangannya dicekal erat oleh Yonghwa. "Lepaskan tanganku, Yonghwa-ssi." Shinhye menatap tajam ke arah Yonghwa. Bahkan saat melihat wajah pria itu Shinhye merasa jijik. Yonghwa sudah menghianati pernikahan mereka. Walau Yonghwa terpaksa menikah dengannya, tapi seharusnya pria itu tidak melakukan sesuatu yang menyakitkan seperti ini.

Shinhye menerima ketika pria itu tidak mencintainya. Namun, untuk penghianatan Shinhye tidak akan mau menerima dan memaafkannya.

"Shinhye, aku tidak ingin bercerai. Apa kata orangtua kita kalau mereka tahu bahwa kita akan berpisah?" Entah kenapa Yonghwa merasa takut sekarang. Ia tidak ingin berpisah dengan Shinhye. Yonghwa tidak bisa membayangkan apa yang akan Tuan Park lakukan padanya. Pria paruh baya itu pasti akan kecewa jika mengetahui hal ini.

Shinhye membalikkan tubuhnya, masih menatap jijik pada Yonghwa.

"Aku memaklumi saat kau sama sekali tidak mencintaiku. Tapi, untuk penghianatan, aku tidak bisa menerimanya. Jadi, mari kita akhiri kontrak itu sekarang juga. Dan siapkan surat cerai itu agar aku bisa segera menandatanganinya." Setelah mengatakan itu Shinhye benar-benar pergi dari kamar Yonghwa. Ia hanya tidak ingin Yonghwa melihat air mata yang menggenang di pelupuk matanya. Sungguh, hati Shinhye hancur sekarang karena dihianati oleh pria yang sangat ia cintai.

Begitu sampai di kamarnya, Shinhye segera mengunci pintu dan mengempaskan tubuhnya dengan kuat ke atas ranjang itu. Shinhye lalu membekap wajahnya dengan bantal, tidak menunggu lama, tangisan itu akhirnya pecah dan Shinhye terus merutuki dirinya sendiri karena tidak berpikir jauh saat meminta Yonghwa menikahinya. Dan sekarang, Shinhye menyesalinya.

"Kau bodoh, Shinhye."

_____________


Yonghwa masih berdiri dalam diam di tempat yang sama ketika Shinhye meninggalkannya beberapa saat yang lalu. Ia masih terlalu shock saat Shinhye meminta cerai padanya. Sungguh, Yonghwa tidak menginginkan itu. Ia benar-benar tidak ingin menceraikan Shinhye.

Handsome Doctor! ✔ (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang