Cerita Teman (2)

260 7 8
                                    

Toilet Bioskop

•••

"Mau nonton apa?"

Aku Crystaline Mandala. Rutinitas malam minggu, melepas penat bersama Miqueel kekasihku.

Malam ini kami memutuskan menonton dari pada nongkrong di Kota Tua. Entah kenapa terbesit keinginan nonton film saja malam ini, padahal biasanya kalau nggak ke Kota Tua, ya ke Monas.

Suasana bioskop cukup ramai walau sudah menunjukkan pukul 22.30 WIB. Tak salah sih, malam ini 'kan weekend. Aku sedang berada di loket untuk memilih film apa yang sekiranya cocok untuk kami tonton malam ini.

"Heum. Pengabdi Setan aja deh, bang." Ucapku setelah membaca judul film yang tertera, tak tahu kenapa aku tertarik pada film itu. Padahal sebelumnya aku jarang nonton film horror.

"Yakin Cryst? Kamu 'kan nggak suka genre ini." Tanya Bang Miqueel kembali meyakinkan ku.

Aku mengangguk yakin sambil sedikit tersenyum, lalu kekasih ku itu menyerahkan satu lembar uang seratus ribu, dan kami mendapatkan dua lembar tiket.

Tiga puluh menit berlalu, aku dan Bang Miqueel mengantri untuk dapat masuk studio III. Tak lama mengantri, kami akhirnya sudah duduk di barisan F, menurutku ini baris yang paling nyaman.

Satu jam berlalu film Pengabdi Setan, film ini sangat mengerikan, membuat aku beberapa kali berteriak dan menutup mata. Hingga,

"Bang,"

Bang Miqueel menengok ke arah ku. "Ya?"

"Aku ke toilet dulu, ya. Udah kebelet." Ucapku sedikit berbisik, takut penonton lain terganggu.

"Gak abang antar aja?"

"Gak usah, sayang filmnya kalau gak ditonton." Jawabku  akhirnya aku melangkah keluar dari studio itu, dan langsung menuju toilet.

Aneh juga, tadi perasaan bioskop ini ramai banget, tapi kok sekarang sepi ya? Hanya ada beberapa pegawai lalu-lalang.

Tak menggubris keadaan itu, mungkin sudah malam, jadi bioskop sudah sepi, pikirku.

Aku langsung memasuki toilet wanita, di dalam juga sepi sekali. Tak ada satupun makhluk hidup. Aku menggedikkan bahu acuh, langsung masuk ke bilik tengah, karena aku lihat bilik kanan dan kiri tertutup, mungkin ada orang di dalam.

Kala aku baru duduk di closed, terdengar beberapa ketukan di pintu bilik tengah.

Dugh! Dugh! Dugh!

"Sebentar ya mbak, saya belum selesai." Ucapku, lagian sepertinya di sebelah kanan dan kiri kosong kok.

Tak ada jawaban dari orang itu, beberapa detik diam, sunyi, sepi.

Dugh! Dugh! Dugh!

Kali ini ketukan di pintu semakin kuat dan cepat.

"Mbak, di sebelah kayak nya kosong."

Lagi-lagi tak ada jawaban dafi orang itu, gimana sih.

Cerita Mistis #KisahNyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang