(25)

77 11 0
                                    

╭───────╯•╰───────╮

"Eh, Hyunjin. Minho. Kalian kok berdua aja, Tzuyu sama Chani mana?".

"Jihyo Nayㅡ".

"Jihyo? Kenapa. Ohh iya, dia sakit makanya gak masuk".

"Iya gue tahu dia sakit, makanya kami kesini mau jemput lo berdua".

"Kemana?".

"Ke rumah sakit. Jihyo di rumah sakit".

Sontak, info dari Hyunjin membuatnya terkejut dan tak bisa bicara lagi. "J-Jihyoㅡ". Tangisnya.

"Astaga, kenapa sampai masuk rumah sakit. Jihyo baik baik aja kan?". Tanya Rowoon yang ikut khawatir karena melihat Nayeon menangis.

"G-gue juga gak tahu Woon. Yang pasti tadi dia pingsan terus hidungnya berdarah gitu". Jelas Minho.

"Nanti aja ceritanya, Tzuyu sama Chani sudah di rumah sakit. Ayo lo berdua ikut kami". Ajak Hyunjin yang langsung naik ke motornya dan memasang helm nya.

"Sepeda gue gimana?".

"Ohhh, iya. Tuh rantainya putus ya?".

Nayeon mengangguk. "Biar tinggal disini dulu, nanti baru kita ambil kembali". Sahut Hyunjin.

"Ya sudah ayo Nay, cepat!". Teriak Rowoon yang saat ini naik ke motonya Minho. Itu tandanya Nayeon ikut bersama Hyunjin.

Hyunjin terkejut, dan diam sejenak. Dia perpikir, kapan bisa mencari moment yang kayak gini bersama Nayeon. "Njinㅡayo". Tepuk Nayeon di punggungnya yang membuyarkan lamunanya.

Dia mengangguk dan melaju mendahului motornya Minho. Rowoon yang melihat Nayeon perpegangan erat dengan Hyunjin membuatnya diam.

"Kok gue gak suka ya lihat mereka berdua". Geramnya dalam hati.

◢◤◢◤◢◤◢◤◢◤◢◤◢◤

"Duhhh, Hyunjin sama Minho kok lama bangetㅡ". Tzuyu bolak balik di depan pintu kamar rawatnya Jihyo.

"Sabar ya Tzuyu. Nanti juga mereka datang kok". Jawab Chani.

Tzuyu duduk perlahan di samping Chani. "G-gue takut terjadi apa apa sama Jihyo Chanㅡ". Katanya sambil menangis.

Chani yang melihatnya tidak tega, sebenarnya dia juga takut akan hal yang terjadi pada Jihyo.

"Tzuyu!". Teriak Nayeon yang lari menghampiri mereka. Tzuyu berdiri dan langsung memeluknya. Mereka berdua menangis.

"Lo berdua yang sabarnya. Jihyo pasti baik baik aja". Kata Rowoon yang ikut bersedih.

Seketika dokter keluar dari kamarnya. "Apakah kalian keluarga pasien?". Tanya dokter pada mereka.

Tidak ada yang menjawab satu pun, sebab mereka hanya teman tapi sudah seperti keluarga. "Saya kakaknya dok". Nayeon berdiri dan memberanikan diri untuk mengakuinya.

"Ya sudah ikut keruangan saya". Dokter itu berjalan mendahului Nayeon yang berada di belakangnya.

"Nayㅡ". Panggil Rowoon dengan sedikit khawatir. Nayeon berbalik dan Rowoon langsung memeluknya. Nayeon dan mereka terkejut.

|HATE BUT L💋VE| • RONAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang