(31)

91 8 12
                                    

╭───────╯•╰───────╮

Satu bulan sudah berlalu memenjak perginya Jihyo. Walaupun melupakan tidak semudah yang mereka kira. Tetapi, mereka berusaha tetap bahagia.

KRINGGGG

Telpon berbunyi

"Hallo mah". Rowoon mengangkat telpon dari mamanya.

"Sayang, mamah kangen banget sama kamu. Kamu kapan mau pulang ke rumah?".

"Eemm, Rowoon sebenarnya juga mau pulang mah. Tapi gimana, Rowoon kan harus kuliah disini. Capek mah bolak balik".

"Kamu gak kangen ya sama mamah".

"Kangen banget Rowoon mah. Kalau mau mamah sama papah aja yang ke kampung. Kalau Rowoon kesana, kan mamah tahu sendiri papah gak balikin motor Rowoon".

"Ya sudah kamu tunggu aja disana ya, nanti pasti mamah akan kesana sama papah".

"Oke mah, Rowoon tutup dulu ya telponnya. Mau ngerjain tugas. Dahhh mah". Rowoon menutup telponnya dengan mencium layar ponselnya.

Dia melihat Nayeon yang datang, maka dari itu dia langsung menutup telpon dari Mamanya.

"Telponan sama siapa sih? Sampai cium cium segala". Sindir Nayeon yang tersenyum ke Rowoon.

Rowoon tertawa. "Rahasia". Jawabnya singkat.

Setelah mendengar apa kata Rowoon, Nayeon langsung diam dan berpikir. "Apa mungkin Rowoon punya pacar?".

"Woy!". Teriaknya yang membuyarkan lamunan Nayeon. "Ngelamun aja lo. Jadi ngerjain tugas gak sih".

"J-jadi lah".

"Lo cemburu ya?". Bisiknya ditelinga Nayeon dengan nada menggoda. "A-apaan sih lo! Cemburu apanya?!".

"Sudah ah ngaku aja kalau lo cemburu kan, lo pasti berpikir siapa yang gue telpon tadi. Ya kan. Hahaha".

"Apaan sih lo! Gue bilang juga gak!". Nayeon memalingkan wajahnya dari hadapan Rowoon yang selalu mengejeknya.

Dengan lembut dia memegang kedua bahu Nayeon dan memutar tubuh Nayeon menghadap padanya. "Nay, gueㅡ".

Sambil menatap Rowoon dengan gugup, mata Nayeon terus berkedip. "Rowoon, mau ngomong apa sih. Apa dia mau bilang kalau dia suka sama gue?". Pikirnya yang sudah gila.

"Nay, gueㅡ".

"Duhh, Rowoon kok gue gue aja dari tadi. Bilang dong cepat Woon".

"Gue mau minta maaf". Lanjut Rowoon yang akhirnya menurunkan kedua tangannya sambil tertawa keras.

Sambil menarik napas panjang, Nayeon memutar bola matanya. Ingin rasanya dia marah padanya. Tapi apalah daya, dia hanya bisa bersabar karena Rowoon memang suka membuatnya kesal.

"Menyebalkan!". Ucapnya final dan segera meraih buku bukunya setelah itu meninggalkan Rowoon.

Rowoon masih tertawa keras. "Nay, mau kemana?". Teriaknya yang tak berhenti tertawa.

|HATE BUT L💋VE| • RONAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang