(28)

65 9 2
                                    

╭───────╯•╰───────╮

Nayeon terus saja menahan ngantuknya agar tidak tertidur. Tetapi Rowoon berpikir dan berkata. "Tidurlah jika lo ngantuk". Walaupun Rowoon begitu dingin padanya.

Nayeon hanya mendengus, dia pikir untuk apa tidur di punggung orang yang kayak Rowoon. "Gue gak ngantuk". Katanya yang berusaha membulatkan matanya.

Tapi apa yang terjadi?

Rowoon meraih tangan Nayeon dan melingkari di pinggangnya. Sama yang dilakukan Hyunjin pada Nayeon. "Tidurlah, jangan paksakan mata lo lelah karena itu akan membuat lo sakit". Dia terus saja menggenggam tangan Nayeon dengan erat. Hingga Nayeon saja tidak dapat menarik tangannya kembali.

"Sudah gue bilang gue gak ngantuk!". Ujarnya yang membuat Rowoon merotasikan matanya.

"Kalau begitu, okelah gue gak maksa. Tapi ingat, jika nanti lo tertidur gue akan turunin lo di jalan". Ancamnya yang membuat Nayeon tertawa karena Nayeon sama sekali tidak takut akan hal itu.

Tapi, apa bisa Nayeon menahan ngantuknya hingga sampai ke rumah sakit. Tidak akan, dia tidak dapat menahannya. Tanpa dia sadar dia tertidur tapi kali ini tidak di punggung Rowoon. Dia hanya menunduk dan perlahan tangan yang melingkari pinggang Rowoon terlepas. Dari situ Rowoon tahu kalau Nayeon tertidur. Dengan cepat dia meraih kepala Nayeon dan disandarkannya di punggungnya. Tangannya dia raih kembali.

"Pegangan yang erat atau nanti lo akan terjatuh". Ucapnya final.

Akhirnya selama perjalanan yang membosankan karena mengurusi Nayeon yang tertidur. Rowoon memberhentikan motornya tepat di parkiran motor di rumah sakit. Artinya mereka sudah sampai di tempat tujuan.

"Nay, bangun. Kita sudah sampai". Rowoon memukul pipinya perlahan agar Nayeon bangun dari tidurnya yang nyenyak. Setelah Nayeon bangun dan turun dari motor. Rowoon juga segera turun dari motornya dan membenarkan otot tangannya. "Capek banget punggung gue sumpah". Dia memutar mutar tangannya agar keramnya hilang.

"Woonㅡmaafin gue ya". Kata Nayeon yang menghampiri dengan wajah yang kusut. "Ngapain minta maaf?".

"Ya gue ketiduran di punggung lo. Karena biasanya jam segini gue sudah tidur".

"Ya gak apa lah, santai aja. Ntar lo traktir gue makan aja sebagai gantinya gimana".

Nayeon hanya mengangguk tersenyum padanya. "Nayeon! Rowoon!. Ayo". Teriak Minho yang melambai pada mereka.

Dengan sigap Rowoon menarik tangan Nayeon dan menuntunnya berjalan menuju ruangan Jihyo di rawat. Nayeon berjalan dengan layaknya seorang zombie. Karena dia masih sangat mengantuk, hingga sekilas dia ingin terjatuh terus akibat kakinya yang lemah untuk berjalan.

"Lo bisa jalan dengan benar gak sih!?". Tanya Rowoon dengan nada sedikit tinggi. "Woon, gue sangat mengantuk sumpah. Gue gak bisa jalan lagi". Jawabnya dengan pelan.

"Kasihan Nayeon, andai bisa gue gendong lo Nay". Geramnya Hyunjin yang melihat Rowoon sangat tidak mengerti.

"Cih, ribet banget sih hidup lo!". Ucap Rowoon yang tiba tiba menggendongnya di punggungnya. Karena Nayeon sangat mengantuk, jadi dia tidak dapat memarahi Rowoon karena sudah mengejeknya.

|HATE BUT L💋VE| • RONAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang