(11)

112 15 2
                                    

╭───────╯•╰───────╮

"Rowoon, ayo turun kita sudah sampai". Kata papa menghentikan mobilnya.

Rowoon bingung dan melihat sekelilingnya.

"Pah, papah masih ingat kan kampung kakek dimana?". Tanyanya yang perlahan turun dari mobil.

Mama dan Papa mengangguk sambil tersenyum.

"Tapi kok kita berhenti disini sih, ini bukannya terminal ya pah, mah? Perjalanan ke kampung kakek kan masih jauh". Lanjutnya semakin tambah bingung.

"Sayang, maafin mamah sama papah ya. Kamu pergi naik bus aja kesana. Maka dari itu kami ngantar cuma sampai terminal sini".

"Cari bus yang menuju ke kampung kakek ya, kamu tahu kan apa nama kampungnya?".

"Ya tahu lah, t-tapi kok mamah sama papah ngantar cuma sampai terminal doang. Kenapa gak mamah sama papah aja yang antar Rowoon  sampai ke kampung. Sekalian jenguk kakek gitu".

"Ini permintaan dari kakek mu sendiri. Soalnyakan kemaren papah sama mamah sudah kesana. Dan kata kakek biar nanti kamu kesininya naik bus aja. Soalnya papah harus kerja".

"Tapi mah--pah--? Rowoon gak biasa naik bus. Panas banyak orang juga kan. Apa mamah sama papah gak tega lihat Rowoon".

"Mamah sebebarnya sih mau banget antar kamu sampai ke kampung. Cuma ya mau gimana lagi, kan kamu tahu sendiri mamah gak bisa nyetir".

"Papah juga mau antar kamu sampai kesana. Tapi papah harus kerja. Ini juga papah sudah terlambat. Ya sudah kamu cepat gih sana naik. Papah sama mamah harus pulang".

"Dahhh sayang". Mamah memeluk Rowoon yang mematung. "Jaga diri kamu baik baik ya".

"Rowoon, papah sayang banget sama kamu. Ingat, jangan nyusahin kakek disana dan jadilah anak yang baik ya".

"Pah, soal fasilitas Rowoon gimana? Katanya papah mau balikin".

"Itu nanti aja. Setelah kamu sudah ada perubahan papah pasti balikin kok".

"Papah kok gitu, bilangnya kalau Rowoon pergi ke kampung mau papah balikin".

"Iya, tapi kan ini cuma baru sampai disini doang. Nanti kamu bohong lagi dan gak jadi pergi ke kampung".

"Papah ah curang banget".

"Ya sudah papah sama mamah pulang dulu ya".

"Dahhh sayang". Ucap mama final.

Rowoon tidak jawab kata selamat tinggal untuk kedua orang tuanya karena dia marah sama papanya.

"Ihhh, nyebelin banget sih. Masa gue harus naik bus. Pakai apa nanti gue disana? Kan gak mungkin bus ngantar sampai ke dalam kampung. Semua fasilitas gue gak dibalikin lagi. Mau belanja pakai apa gue. Pakai daun? Uang 30jt ini cukup untuk apa. Sudah dibagi tiga juga sama kakek dan Chani". Dia marah marah dan semua mata orang di terminal tertuju padanya.

Saat dia ingin naik ke dalam bus, dia tidak sengaja menabrak seseorang karena tadi dia marah marah. "Heh, kalau jalan lihat lihat dong!". Lanjutnya memarahi orang itu.

|HATE BUT L💋VE| • RONAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang