Perjalanan menuju kota tetangga memerlukan waktu tempuh yang lumayan lama. Oleh sebab itu, siswa-siswi yang mengikuti study tour diwajibkan berhadir di sekolah sebelum pukul empat subuh.
Udara malam ini cukup menusuk kulit, hampir sebagian besar para peserta study tour telah menggunakan jaket, tetapi dari bahasa tubuh dan ekspresi sangat kentara mereka mendamba selimut tebal.
Mobil sedan hitam yang memasuki pekarangan sekolah langsung menyita perhatian. Awalnya semua orang tetap bergeming sampai Kayla dan Raihan keluar dari mobil tersebut.
Para gadis langsung tersentak. Hati mereka terbersit rasa iri, pasalnya Kayla Nasution yang notabane adalah murid pindahan setelah Raihan mengikuti program pertukaran pelajar bisa sedekat itu dengan Raihan. Sementara mereka yang telah lama mengejar tidak pernah lebih dari sekedar berbalas sapa. Apa mungkin karena Kayla bersahabat dengan Aisha jadi dia bisa demikian?
"Ray, aku ke sana, yah?" Kayla menunjuk ke kelompok para gadis "Dah!" tuturnya lagi sambil tangan melambai-lambai. Raihan ikut tersenyum dan balas mengangkat tangan.
Pemuda itu kemudian mengitari sekitaran, lantas berjalan menuju sekelompok pemuda sambil menggosokkan kedua telapak tangan, setelah dirasa panas ia meletakkan keduanya di pipi. Pemuda ini melakukan hal tersebut berulang kali.
"Raihan!" Nada ceria dari seorang gadis memerintah sang empunya nama untuk berbalik. Raihan mengerjap beberapa kali kala mendapati gadis berponi itu menyodorkan sebuah syal kepadanya.
"Pake aja, aku tahu kamu kedinginan."
Raihan tersenyum kikuk, perlakuan manis para gadis sering diterimanya, apalagi jika ia tidak bersama Aisha ada saja perempuan yang berusaha mendekatinya.
Raihan melihat bulu roma gadis itu berdiri, tersenyum sambil menggeleng pelan. Dia mengambil syal tersebut dan mengalungkannya ke leher empunya.
"Kamu sendiri kedinginan, lebih baik pake sendiri aja." Gadis itu tersentak. Ia lantas tersenyum kikuk tetapi tidak lama gadis lain ikut bergabung.
"Hai, Ray!" sapa gadis berkupluk yang baru bergabung. "Aku denger-denger kamu suka minum susu ,'kan ? Ini aku buatin spesial buat kamu." Dia menyerahkan satu termos kecil kepada Raihan.
Baru saja tangan Raihan dituntun untuk mengambil tempat penyimpanan air tersebut. Bola mata Raihan melebar sempurna, segerombolan gadis berlarian kearahnya. Secepat kilat pemuda itu mengambil ancang-ancang guna menghindari gadis-gadis itu.
Kenapa Raihan bisa lupa, para peserta study tour didominasi perempuan yang menjadi fansnya. Seharusnya ia bisa bersiaga saat Kayla memberi tahu bahwa antusiasme para siswi makin menjadi-jadi saat mengetahui dirinya ikut acara ini.
"Ray!" Tidak peduli dengan seruan para gadis, Raihan berlari menuju sekelompok pemuda yang sedang asik bercengkrama.
"Teman-teman, tolong!" Raihan acap menyusup diantara pemuda-pemuda itu.
"Mau apa kalian?" Seorang pemuda sawo matang menghadang para gadis.
"Rias, minggir ngga, kita ngga punya urusan sama kamu." Seorang gadis bersuara mewakili teman-temannya.
"Ngga akan!" Pemuda yang dipanggil Rias maju sambil bekacak pinggang. "Pergi sekarang atau nama kalian aku coret dari daftar peserta study tour. Kayak aku ngga tahu aja alasan kalian ikut, pasti mau deketin Ray,'kan? Ngga ... ngga ada, pergi sana!" Rias berucap sambil mengibas-ngibas tangan---mengusir.
"Mentang-mentang ketua rombongan!" cibir salah seorang gadis.
"Kenapa, mau protes?"
Rias tidak peduli gadis-gadis itu bersorak mengejek kepadanya, ia malah kian membusungkan dada ---mempertontonkan siapa yang berkuasa di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raihan: The Lost Artifact( Completed, Re-Publis)
Mystery / ThrillerMistery-Adventure-action Bismilllah. Assalamualaikum wr. Wb. Selamat datang di cerita pertama aku. Aku harap ceritaku dapat menghibur kalian. Cast:-Raihan Collins -Aisha Collins -Kayla Nasution -Aldovino Adjimoljo ...