Memperbaiki Hubungan

31 3 0
                                    

“Seger.”

Sembari  ku keringkan rambutku dengan handuk kecil dan menuju sebuah kursi dan meja yang ada di dekat jendela kamarku yang kubiarkan terbuka.

Langit paris malam ini dipenuhi
kerlap-kerlip bintang dan lampu jalan dimana-mana. Eiffel masih tegak disana.

'Suara handphone berbunyi'

Segeraku kulihat layar handphone ku untuk mengetahui siapa yang menelponku.

'Mama'

“Ia, hallo Ma?” ujarku seraya menghempaskan tubuhku ke kasur empuk.

“Apa kabar sayang? Besok kamu balik kan? Githo sma kakak ipar kamu udah disini. Keyla juga nyariin kamu.”ucap mama mendesakku.

“Ia Ma. Besok aku pulang, tapi mungkin aku sampe disana malem, soalnya aku ambil penerbangan sore.” kataku pada mama.

“Loh kok sore?”tanya Mama.

“Aku pengen jalan-jalan sebentar juga aku pengen ketemu sama Fero.” ucapku manja pada Mama.

“Fero?Oh ia, gimana hubungan kamu sama dia?” tanya mama penasaran.

“Hati aku ancur Ma.” ucapku dengan nada sedih.

“Kamu kenapa? Dia nyakitin kamu?” mama mulai panik.

“Udah Ma, nanti aku ceritaan semuanya yang jelasnya semuanya udah berakhir, aku lupain dia.”jelasku untuk menenangkannya.

“Kalau itu yang terbaik menurut kamu, yah terserah. Tapi kamu harus hati-hati.” nasihatnya padaku.

“Ia mamaku sayangg.” gombalku padanya.

“Udah shalat?” tanyanya.

“Ngga.”jawabku. “Loh, kamu kni. Mama kan udah pesen jangan ninggalin shalat, sana cepet shalat.” bentaknya padaku.

“Aaaa, Mama. Aku juga tau tapi kan aku cewek ma.” manjaku padanya sambil ngambek karena ia tak
mengerti.

“Oh, gitu yah. Ya udah sana tidur udah malem. See you honay, Love you. Assalamu alaikum.” ujarnya sambil mematikan telpon.

Setelah memutuskan telpon dengan Mama, aku segera membuka nomer Fero dan mengirimnya sms.

'Fer? Besok bisa ketemu? Di coffe de flore yah. Aku pengen ngomong sesuatu.'

Setelah mengirimnya aku langsung melempar handphone ku ke sela bantal dan tidur bersembunyi di balik selimut lembut.

Why It Has To Be You ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang