O1. With Hj

684 40 0
                                    


hold on, gue ingetin kalo cerita ini lumayan ga jelas. jadi yup, balls in your court — kalo emang masih mau baca

•••

Kaca mobil sengaja dibuka, mengizinkan semilir angin untuk menerbangkan helaian-helaian rambut hitamnya pada malam itu.

Siyeon mendesah pelan, lalu menyamankan posisi duduknya. Matanya terus menatap gemerlap kota Jakarta di malam hari.

Seketika Siyeon teringat pada sesuatu,

Tangannya merogoh saku celananya untuk mengambil sebuah benda pipih berwarna gold, mengotak-atiknya.

Lalu tak lama tangan kanannya terulur untuk menepuk-nepuk kursi kemudi.
"Pak, ke jalan xxxx!"

•••

Setelah memastikan bahwa supirnya tidak memata-matainya. Siyeon mulai berjalan lebih dalam, matanya menelisik sekitar sampai yang dicari-cari pun ditemukan.

"Hyunjin !"

Hyunjin menoleh, tangan kanannya melambai ke arah gadis berambut hitam yang baru saja datang.
"Hai!"

"Udah berapa kali gue bilang, berhenti! Lo ngeyel banget sih?" Siyeon bersedekap.

Hyunjin tersenyum, tangan kanannya terulur untuk mengacak rambut hitam legam milik perempuan di depannya.
"Oke. Ini terakhir, gue janji."

"Janji, janji tapi nggak pernah di tepati " cibir Siyeon.

Hyunjin tergelak, ia mengambil jaket kulit berwarna coklat di atas motornya, lantas memberikannya kepada Siyeon.

Hyunjin mengenakan helm full face nya, lalu menolehkan kepalanya ke belakang.
"Cepet! Udah malem!"

"Iya-iya" balas Siyeon malas lalu bergegas menaiki motor ninja milik Hyunjin.

Tapi sebelum itu, Siyeon menangkap satu sosok yang terlihat tidak asing di matanya.

Sebentar,

Bukannya itu..

Ketua osis di sekolahnya?

Kenapa bisa ada disini?

Malam itu, pikiran Siyeon penuh dengan dugaan-dugaan ketua osis nya.

Siyeon menggelengkan kepalanya,
"Ngapain gue mikirin dia, kenal juga enggak."

"Makanya kenalan." Hyunjin menyahut.

"Apasih!" Kesal Siyeon.

Diam-diam Hyunjin terkekeh pelan di balik helm full face nya.

Hyunjin membuka kaca helmnya,
"Pegangan ayangie—!" Teriak Hyunjin lalu menutup kembali kaca helmnya. Lantas menaikkan kecepatan motornya, mumpung sepi.

"Alay." Cibir Siyeon, tangannya lalu memegang erat kaos hitam milik Hyunjin.

***

gimana thr-nya?

anziano / siyeon , jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang