.
.
.
Pengumuman telah ditempelkan di mading.Kuramochi dan miyuki tetap duduk di tempatnya, mereka sedang makan.
“biar kami saja yang melihatnya, senpai.” Ucap dua orang anggota klub musik.
Kuramochi dan miyuki mengangguk, mengucapkan terima kasih.
.
Beberapa saat kemudian mereka kembali dengan nafas tersengal,
“kami-sudah-melihat pengumumannya. Tim yang lolos ke babak selanjutnya adalah seido, inajitsu, sakurazawa, dan ichidai san. Itu urutan berdasarkan posisi dari pertama sampai keempat.” Ucap salah satu kouhainya.“kita harus mempertahankan hasilnya. Tidak, kita harus meningkatkannya. Miyuki, kau siap?” kuramochi berdiri, mengepalkan tangannya.
“aku siap kok, kuramochi.” Miyuki masih duduk di kursinya.
Sawamura yang duduk di dekat miyuki kini berdiri, memberikan minuman isotonik dan cemilan khusus buatannya, yang seperti obat herbal.
“ini, aku buatkan cemilan yang seperti dulu. jangan lupa dimakan ya.” ucap sawamura
miyuki menerimanya, “makasih, sawamura. aku benar-benar suka kue nya. Ini buatanmu?” tanya miyuki.
“iya. Itu resep turun temurun keluarga sawamura. jadi aku bisa membuatnya.” Jawab sawamura.
Sawamura merasakan beberapa tatapan menuju ke arahnya. Kemudian..
“ah, kalian juga mau?” sawamura menyodorkan toples berisi kue buatannya dan menunjukkannya kepada yang lain.
“aku mau!” jawab semuanya.
Hanya beberapa saat sampai toples itu kosong, habis termakan.
“ini enak sekali. Tak terasa seperti obat herbal.” Ucap yuuki.
“bener-bener enak. Gak manis banget tapi gak pahit juga.” Kuramochi lahap memakannya.“eijun-kun. Kau mau mengajariku? Ini bener-bener enak. Aku pengen bikin.” Haruichi masih memasukkan potongan kue itu ke mulutnya.
“seperti waktu itu. Rasanya benar-benar enak seperti waktu itu.” Ucap miyuki
“benarkah? Aku senang kalau kalian menyukainya.” Jawab sawamura, ia tersenyum.
.
Saat mereka sedang asyik mengobrol sambil memakan cemilan yang eijun bawa, terdengar suara pengumuman.“kepada tim yang lolos menuju babak selanjutnya, diharapkan segera berkumpul di ruangan sebelumnya untuk mempersiapkan diri.” Pengumuman menggema di kantin teater dan tempat lainnya.
Kuramochi memasukkan potongan kue terakhirnya ke mulut, dan ia berdiri.
“baiklah.. karena kita urutan pertama di madingnya, berarti kita akan menjadi peserta terakhir. Ah.. aku deg degan.” Ucap kuramochi.
Miyuki kini berdiri, ia juga mencoba menarik nafas dengan perlahan. Semuanya memberikan dukungan kepada mereka berdua.
“semangat ya, kuramochi, miyuki. Kalian mesti menang. Ah, tapi jangan lupa untuk menikmati performa kalian masing-masing. Jangan terlalu menekan diri kalian atau kalian malah akan menghancurkan performa kalian.” Yuuki menepuk pundak miyuki dan kuramochi, memberikan semangat.
“makasih, ketua. Kami akan berjuang dan menikmati permainan kami.” Jawab miyuki sambil tersenyum. Kuramochi juga mengangguk setuju dengan ucapan miyuki.
Miyuki dan kuramochi hendak menuju ruangan sebelumnya. Namun..
“senpai. Keringatmu banyak sekali.” Ucap sawamura pada miyuki.
“eh? Benarkah?” miyuki mencoba mengusap keringatnya yang ternyata benar banyak sekali.
Sawamura mengambil sesuatu di saku celananya, “gunakan ini.” sapu tangan biru milik sawamura.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sapu Tangan warna Biru Muda
FanficDi pagi yang cerah, bunga sakura tumbuh dengan subur. Satu persatu bunga sakura gugur tertiup dan terhempas angin. Tercium wangi musim semi, awal dari tahun pelajaran baru bagi Sawamura Eijun di SMA. "Oi! Apa yang sedang kau lakukan?" teriak seseora...