Bab 5 : Penthouse Mr Presiden

16 0 0
                                    

Daerah timur kota

Sore hari dengan mengendarai taksi, Kimy menuju ke timur kota. Sebenarnya Kimy heran dengan lokasi kondominium presiden yang tidak biasanya.

Selatan kota merupakan salah satu lokasi yang dipilih banyak kalangan atas sebagai hunian. Dilokasi itu banyak terdapat rumah, villa, maupun apartemen mewah.

Begitupun dengan pusat kota. Selain menjadi pusat bisnis, juga merupakan lokasi yang cukup bagus untuk hunian. Namun tidak serepresentatif daerah selatan.

Daerah timur kota sendiri bukan merupakan daerah yang ramai. Daerah ini masih merupakan daerah yang belum berkembang. Masih banyak lahan kosong. Namun memang berpotensi untuk menjadi pilihan hunian dimasa mendatang.

Kimy sampai dialamat yang disebutkan nona Fang. Kondominium itu berada dilantai teratas apartemen mewah dikawasan itu. Kimy baru menyadari, satu tahun lalu dikawasan ini telah dibangun sebuah apartemen yang diperuntukkan bagi kalangan atas.

Harganya cukup fantastis. Saat mulai dipasarkan banyak orang yang pesimis, pasalnya meski mewah dan berkualitas tinggi apartemen itu dibangun dikawasan yang sepi. Jauh dari pusat bisnis maupun hiburan. Namun itu dekat dengan pusat administratif kota bahkan negara.

Lokasi apartemen itu hanya beberapa menit dari istana kepresidenan maupun gedung parlemen. Kimy kini mengerti mengapa presiden memilih untuk memiliki dan tinggal dikondominium ini. Selain tenang pasti juga masalah jaraknya yang dekat dengan tempat beliau beraktifitas.

Penthouse mr presiden

Di lobby, Kimy dihentikan petugas keamanan dan resepsionis. Mereka melakukan prosedur standar keamanan sebuah gedung. Ketika tahu Kimy menuju lantai teratas, resepsionis menelepon seseorang.

Tak lama kemudian nona Fang dan seorang laki-laki berjas hitam datang. Sepertinya dia salah satu pengawal kepresidenan.

"Selamat sore nona Kimy, maaf membuat anda menunggu dan membuat anda tidak nyaman, namun ini prosedur yang wajib kami lakukan "

Nona Fang menyapanya dengan keramahan yang profesional. Itu tidak berlebihan namun memberi kesan nyaman. Sungguh-sungguh asisten yang handal, bisik Kimy dalam hati.

"Tidak masalah nona Fang, aku mengerti. Bisakah kita lanjutkan meninjau lokasi?, " Kimy mengimbangi profesionalisme nona Fang. Kimy juga cukup berpengalaman dalam berbasa-basi dengan orang-orang seperti ini.

"Silahkan nona Kimy, " nona Fang memimpin Kimy menuju kondominium presiden dilantai atas diikuti pria berjas hitam itu. Dengan lift mereka bertiga naik kelantai atas. Dari lift berdinding kaca, Kimy bisa memandang seluruh area apartemen.

Apartemen ini didesain modern namun ada sentuhan klasik dibeberapa bagian. Sepertinya lift ini tidak hanya berfungsi untuk mengangkut orang yang akan kelantai atas namun juga menjadi sarana untuk pamer desain interior apartemen ini. Sungguh indah juga efisien.

Tak butuh waktu lama untuk sampai di kondo milik presiden. Nona Fang mempersilahkan Kimy untuk masuk dalam kondo mewah itu.

Kondo itu merupakan sebuah penthouse yang luas dan mewah. Namun terkesan dingin dan sangat simple. Hanya ada warna putih, hitam dan abu-abu. Mestinya ini merupakan desain standar dari pengembang dan sama sekali belum diubah.

Nona Fang mempersilahkan Kimy untuk berkeliling kondo dan mengambil beberapa foto. Kimy mengelilingi kondo itu dan mengamatinya dengan cermat.

Penthouse itu memiliki satu kamar tidur utama dan dua kamar tidur lain. Masing-masing kamar dilengkapi kamar mandi dan balkon. Kamar tidur utama terhubung dengan ruang belajar yang cukup luas.

Ruang tamu sangat luas namun masih kosong tanpa furniture. Begitu juga pantry dan ruang makan.

"Nona Kimy, tuan Gu akan terlibat secara langsung dalam mendesain penthouse ini. Saya sarankan untuk berkonsultasi secara langsung dengan beliau, " nona Fang menemani Kimy berkeliling penthouse.

"Tentu saja nona Fang, itu akan mempermudah pekerjaanku. Namun saya rasa tidak mudah untuk bertemu beliau, " Kimy kembali mengambil beberapa foto penthouse itu.

"Tuan Gu dalam perjalanan kemari. Nona Kimy anda harus memanfaatkan pertemuan ini dengan sebaik-baiknya. Jadwal beliau sangat padat, namun beliau menyempatkan waktu untuk menemui anda. Tuan Gu sangat tertarik dengan desain anda di penthouse Michele "

"Baiklah nona Fang, seperti saran anda saya akan memanfaatkan sebaik mungkin pertemuan ini "

Kimy tersenyum menanggapi ucapan nona Fang.

Bertemu mr presiden

Kimy mengelilingi ruang demi ruang penthouse itu. Sedangkan nona Fang meninggalkannya sendirian untuk tidak mengganggu konsentrasinya. Kimy tenggelam dalam imajinasinya, dia sangat menjiwai pekerjaannya ini dan selalu berdedikasi tinggi saat sedang bekerja.

Saat dia tengah tenggelam dalam imajinasinya, Kimy tidak menyadari kehadiran sang pemilik kondo. Gu tianmin memperhatikan gadis mungil yang tengah berdiri ditengah-tengah ruangan. Sepertinya dia tengah asyik dalam dunianya sendiri.

Gu tianmin memperhatikan sosok mungil gadis itu. Dia tidak terlihat seperti seorang desainer interior. Dia lebih mirip gadis kuliahan. Gadis itu mengenakan gaun berlengan pendek dengan kerah V neck. Gaun selutut berwarna biru muda itu terlihat serasi dengan bentuk tubuhnya.

Tubuh mungilnya itu terlihat menggemaskan dengan gaun pas badan dan mengembang dari pinggang itu. Sementara rambutnya yang panjang disanggul sederhana, memperlihatkan leher yang jenjang dan mulus. Dia seperti boneka daripada mirip model. Namun Gu tianmin sangat menyukai gaya gadis itu.

Gu tianmin memilihnya untuk mendesain kondonya bukan hanya karena rekomendasi dari sahabat karibnya saja. Namun karena dia menyukai gaya desain gadis itu. Selain itu, Gu tianmin tidak menyangkal ketertarikannya secara fisik dan emosi terhadap gadis itu.

Gu tianmin berdehem pelan. Kimy terkejut dan menoleh kearah sumber suara itu. Dihadapannya berdiri Mr presiden, orang nomor satu dinegeri ini.

Kimy melongo melihatnya. Ini pertama kalinya dia bertemu secara langsung dengan presiden. Dia tidak seperti yang dilihatnya dimedia televisi yang selalu terlihat formal.

Mr presiden yang dilihatnya sekarang, berdiri menyandar dipintu dengan pose santai. Dia mengenakan setelan kasual yang terkesan jauh dari formal. Senyumnya hangat dan terkesan agak menggoda.

Scandal : The President's Secret LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang